TERBARU! Tukang Ojek Ditembak Mati KKB Papua, Danjen Kopassus Sebut KKB Kumpulan Anak Muda Mau Eksis
Melihat dan mendengar aksi KKB tersebut, Danjen Kopassus baru, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa angkat bicara.
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua memang sangat mengganggu.
Bukan hanya anggota TNI dan Polri saja yang menjadi korban. KKB di Papua juga menyerang warga sipil yang tak bersalah.
Melihat dan mendengar aksi KKB tersebut, Danjen Kopassus baru, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa angkat bicara.
Menurut Nyoman, para pelaku penyerangan itu hanyalah pemuda-pemuda kriminal yang tengah mencari eksistensi.
Baca Juga:
UPDATE KKB - Tukang Ojek Diberondong Peluru Oleh KKB Hingga Tewas, TNI & Polri Langsung Lakukan Ini
Seperti KKB Papua, Negara Kecil Pasifik Ini Selalu Ikut Campur dan Bikin Pemerintah Indonesia Murka
Video - Operasi Senyap Kopassus & Tim Kostrad Bebaskan 344 Sandera KKB di Papua, Baku Tembak 2 Jam
Pembantaian Pekerja di Nduga Digoreng, KKB Temui Komisioner HAM PBB, Menyudutkan Indonesia
Nyoman, yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Cenderawasih, mengatakan dirinya mengetahui situasi di Papua.
Menurut Nyoman, beberapa daerah di Papua seperti di bagian utara, Jayapura, Merauke, dan Timika, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
Sebelumnya, Senin, 28 Januari 2019 lalu, dua anggota Yonif 751 diserang saat mengamankan lapangan terbang Mapenduma sesaat sebelum tibanya rombongan Bupati Nduga Yarius Gwijangge yang membawa bantuan logistik untuk masyarakat.
Akibat dari serangan itu, anggota TNI Praka Nasarudin gugur dan Praka Muhamad Rivai terluka hingga harus dirawat di RSUD Timika.

Lanjut Nyoman, Para pelaku yang melakukan penyerangan tersebut hanya sekumpulan anak muda, pasalnya KKB sendiri sudah banyak dibasmi dan para pemimpinnya terdahulu sudah banyak yang mati.
"Kalau ada kejadian hal-hal seperti kemarin itu, itu hanya bagian kecil saja. Itu mereka dalam rangka untuk mencari eksistensi karena beberapa pimpinan mereka sudah banyak yang mati," kata Nyoman.
Panglima TNI Akan Berikan Apapun Asal Jangan Minta Merdeka
PANGLIMA TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Tjahjanto lebih mengutamakan operasi berbasis psikologis dan teritorial dalam penanganan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
"Kita tetap operasi gakkum (penegakan hukum), tapi kita melakukan operasi psikologis dan teritorial, kita bicara hati ke hati," ujar Hadi Tjahjanto seusai Rapim TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Menurut Hadi Tjahjanto, operasi psikologis dan teritorial diutamakan, karena yang dihadapi merupakan saudara sebangsa se-Tanah Air, sehingga tidak membuat masyarakat menjadi takut.
"Kita lakukan cara mendekati masyarakat, menyadarkan mereka. Yang penting jangan keinginan merdeka, itu saja, yang lain kita penuhi," ujar Hadi Tjahjanto .
Hadi Tjahjanto menjelaskan, dengan pendekatan secara psikologis, maka keinginan mereka dapat diketahui secara baik, misalkan soal pekerjaan ataupun lainnya selain meminta kemerdekaan.
Ajukan Kekurangan Kota Suara, KPU Kerinci Mulai Sortir Surat Suara
UPDATE TERKINI Panduan Mendaftar SNMPTN 2019 yang Dibuka 4 Februari Besok Hingga Soal Password
Dua Pegawai KPK Dianiaya Disertai Perampasan Barang Saat Cek Indikasi Korupsi
Banyak Kerbau Berkeliaran di Perkantoran Bupati Sarolangun, Satpol PP Tunggu Pasang Baleho Dulu

"Soal penyerapan tenaga kerja, kami pun bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan Menteri BUMN," papar Hadi Tjahjanto .
Dalam beberapa hari terakhir, kondisi keamanan di Papua terus memanas. Pekan kemarin, terjadi tembak-menembak antara KKB dan anggota TNI di Mapenduma. Satu personel TNI, Praka Nasrudin, gugur karena mengalami luka tembak di bagian perut.
KKB Serang Penduduk Sipil di Warung
Seorang tukang ojek tewas setelah ditembak anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Wiyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu (2/2/2019) sekitar pukul 17.49 WIT.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Tukang Ojek Tewas Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua', korban bernama Sugeng Efendi berusia 25 tahun.
Tukang ojek itu ditembak di sebuah kios milik warga yang berada di depan SMU Negeri 1 Mulia
Sugeng tewas setelah mendapat luka tembak di bagian leher.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan kronologi kejadian tersebut
Menurut Ahmad Mustofa, peristiwa itu terjadi ketika korban yang berprofesi sebagai tukang ojek tengah menonton di kios milik Alfan Mustofan.
Masalah Utang Berujung Maut, Kopda Zeni Tersungkur di Atas Panggung: Diantar Istri Menyerahkan Diri
Dul Bagikan Foto-foto Ia Menangisi Ahmad Dhani di Panggung Konser Dewa, Ucap Terima Kasih ke Maia
Sahabat Ungkap Alasan Veronica Tan Menghilang dan Tetap Bungkam Meski Keburukannya Diumbar
Saat itu, kata Ahmad Mustofa, korban dan saksi sedang berada di dalam kios.
Korban sedang duduk sambil menonton film di HP, sedangkan saksi pada saat itu sedang berbaring di belakang korban.
Tiba-tiba terdengar suara letusan seperti suara senjata sebanyak 1 kali.
"Kemudian korban berkata pada saksi dengan kata minta tolong, saya terkena tembakan,” ungkap Ahmad Mustofa saat dikonfirmasi Sabtu malam.
Saat itu, saksi yang juga ketakutan melihat korban terkena tembakan, lanjut Kamal, langsung menarik korban dan melarikannya ke rumah sakit terdekat.
Pelaku penembakan langsung melarikan diri.
Ada seorang saksi bernama Nendi Telenggen langsung menuju Pos TNI untuk memberitahukan peristiwa yang dialami korban.
"Saat itu petugas TNI dan Polri pun langsung mengamankan lokasi kejadian,” katanya.
Kamal mengatakan, korban tiba di RSUD Mulia untuk mendapatkan perawatan medis namun dari pihak dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
“Jadi dari hasil keterangan medis, korban mengalami luka tembak di bagian leher hingga tembus,” ujarnya.
Kamal menegaskan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, yakni 1 buah selongsong peluru kaliber 9 mm.
“Diduga korban ditembak dengan menggunakan senjata laras pendek dengan jarak tembak yang sangat dekat,” lugasnya.
Kamal menambahkan saat ini korban masih disemayamkan dan dishalatkan di Masjid Mujahidin Mulia.
Selanjutnya pihak kerabat korban berencana menerbangkan jenazah korban ke kampung halamannya di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur.
KKB Papua Tembak Pesawat Bupati Nduga
Sebelumnya, aksi brutal dari KKB Papua juga terjadi pada Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 10.30 WITA, mereka menyerbu Bandara Mapenduma di Ndunga.
Bahkan, sebuah pesawat yang ditumpangi Bupati Nduga, Yarius Gwijangge pun menjadi sasaran tembakan kelompok saparatis tersebut.
Pesawat itu dipiloti oleh Kapten Ibrahim dan Kopilot Yudha. Di dalam pesawat juga terdapat Kadistrik Mapenduma Toni Gwijangge dan Kadistrik Kagayam Jonatan Kogoya.
Pesawat Enggang Air Service itu juga membawa 1.100 kilogram logistik batuan sosia untuk masyarakat yang bertolak dari Bandara Kenyam.
Akibat insiden tersebut, seorang prajurit TNI, Praka Nasrudin gugur saat mengamankan Bandara Mapenduma.
Selain itu, satu prajurit TNI lainnya, Praka Muhammad Rifai Pagesa mengalami luka tembak di tangan akibat kontak senjata dengan anggota KKB.
Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, insiden ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIT.
Saat itu, sejumlah prajurit TNI dari Satuan Yonif RK 751/VJS yang bertugas di Distrik Mapenduma sedang mengamankan bandara.
Namun pukul 10.30 WIT, sebelum pesawat mendarat, tiba-tiba prajurit TNI mendapat serangan dari KKB dari arah ketinggian sebelah kanan sekitar bandara.
Pasukan TNI kemudian membalas tembakan sehingga terjadi kontak senjata antara TNI dan KKB.
"Kelompok KKB berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke arah hutan di balik ketinggian, pesawat berhasil mendarat dalam keadaan aman," kata Aidi, dalam keterangan tertulisnya.
Namun saat dilaksanakan pengecekan personel, salah seorang prajurit Praka Nasrudin mengalami luka tembak di perut sebelah kanan.
Rekan korban kemudian berusaha memberikan pertolongan pertama, dan segera mengevakuasi korban ke Timika.
"Pukul 12.50 WIT pesawat Enggang Air Service take off dari Bandara Mapenduma menuju Bandara Timika dengan membawa korban luka tembak dan 2 orang prajurit pendamping diantar langsung oleh Bupati Nduga Bapak Yarius Gwijangge," ujar Aidi.
Bupati Masnah Terima Sertifikat Tanah Aset Pemkab Muarojambi
Marion Jola Jadi Sorotan Netizen Lagi, Kali Ini Foto Jongkok yang Diunggahnya di Instagram
Di serang Isu Miring, Jokowi Sebut Ada Campur Tangan Asing
Saat dilaksanakan pertolongan medis di RSUD Timika, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan akhirnya gugur.
Baku Tembak Lukai Prajurit
Sebelumnya, kontak tembak antara pasukan TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Jumat (18/1/2019).
Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi, Sabtu (19/1/2019) menjelaskan, kontak tembak antara pasukan TNI dan KKB Pimpinan Lekagak Telenggen terjadi di daerah Longsoran Baganbaga Distrik Yambi, sekitar pukul 12.10 WIT.
Awalnya, pasukan TNI bergerak dari Distrik Mulya menuju Distrik Yambi untuk mendistribusikan logistik ke pos-pos TNI.
Saat sampai di daerah Longsoran Babanbaga, tiba-tiba mereka mendapat tembakan dari atas ketinggian.
Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran.
Namun, karena kondisi medan yang sangat berat, kelompok bersenjata yang diperkirakan berjumlah belasan orang berhasil melarikan diri secara terpencar masuk ke hutan.
"Dari kedudukan KKB saat dilaksanakan pembersihan ditemukan beberapa barang bukti berupa 2 buah magasen senapan panjang berikut munisinya, 2 buah Tongkat Komando diduga milik Lekagak Talenggeng, 2 buah stempel TPN OPM dan sejumlah dokumen TPN OPM," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya.
Kontak tembak tersebut mengakibatkan salah satu prajurit TNI atas nama Pratu Makamu mengalami luka tembak di paha sebelah kiri.
Korban sedianya akan dievakuasi ke Timika guna mendapatkan pertolongan medis, pada Jumat kemarin.
Namun karena terkendala cuaca, evakuasi tidak bisa dilaksanakan. Korban akhirnya meninggal dunia, sekitar pukul 15.50 WIT, karena mengalami pendarahan serius.
Jenazah saat ini masih disemayamkan di Yambi untuk menunggu evakuasi ke Timika yang rencananya akan dilaksanakan Sabtu ini.
"Sementara itu, situasi di Distrik Yambi Puncak Jaya, kondusif aktifitas masyarakat tetap berjalan secara normal, pasukan TNI melaksanakan siaga sambil menghimpun informasi tentang kedudukan KKB," pungkas Aidi.

Jenazah Pratu Mukamu yang gugur saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Distrik Yambi, Puncak Jaya, Papua, diterbangkan ke kampung halamannya di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/1/2019).
Jenazah Pratu Mukamu sebelumnya tiba pada Sabtu siang di Timika menggunakan helikopter TNI AD, setelah berhasil dievakuasi dari Puncak Jaya.
Jenazah Pratu Mukami diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan dilanjutkan ke Luwuk untuk dimakamkan.
"Masih disemayamkan di Makassar, rencana besok pagi baru terbang ke Luwuk, Banggai, Selteng," kata Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel (Inf) M Aidi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu malam.
Sebelumnya, KKB Pimpinan Lekagak Telenggen juga terlibat kontak senjata dengan prajurit TNI di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (9/1/2019) sekitar pukul 08.55 WIT.
Kontak tembak ini berawal saat prajurit TNI dalam perjalanan dari posnya menuju Bandara Sinak guna mengambil logistik.
Namun, di dalam perjalanan mereka ditembaki sekolompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Prajurit TNI kemudian melakukan perlawanan dengan membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.
"Pasukan TNI berhasil memukul mundur KKB hingga melarikan diri masuk hutan," kata Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/1/2019).
Saat dilakukan pengejaran ditemukan satu orang anggota KKB tewas tertembak.
Belum diketahui identitasnya karena tidak memiliki kartu pengenal.
Namun dari tas noken yang di bawah terdapat bendera bintang kejora dan telepon seluler.
Baku tembak itu juga juga melukai seorang prajurit TNI bernama Praka Subhan Razak yang bertugas sebagai sopir.
Prajurit TNI dan Polri mengusung peti jenazah korban kelompok kriminal bersenjata (KKB) di lanud Hasanuddin, Maros, Jumat (7/12/2018) sore.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: