Malas Mandi Ternyata Berdampak Baik Untuk Kesehatan, Ini Kata Pakar
Jika ada teman yang hanya mandi satu kali biasanya akan dicap sebagai orang yang jorok.
Hasil Penelitian
Sedangkan, penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Manchester, Edinburgh, Lancaster, dan Southampton, menemukan, tiga perempat dari responden setidaknya mandi satu kali dalam sehari.
Menurut Profesor Stephen Shumack, Presiden Australasian College of Dermatologists, mengungkapkan, aktivitas mandi hanya dilakukan ketika kita perlu.
Baca: Layanan In-Flight Entertainment di Sriwijaya Air, Bisa Nonton dan Chatting di Pesawat
Baca: Viral di Media Sosial, TKI Polin Tumanggor Sekarat di Malaysia, Mau Pulang Paspor Ditahan Majikan
Shumack mengatakan, sebetulnya, aktivitas mandi yang dilakukan sehari-hari muncul sejak 50-60 tahun terakhir sejak munculnya kamar mandi menggunakan pancuran.
Dari situlah, gagasan mandi sehari-hari telah menjadi biasa.
Hal tersebut sebetulnya dilakukan karena tekanan sosial, bukan berdasarkan kebutuhan. Mandi yang dilakukan sehari-hari menjadi populer karena kebutuhan sosial untuk wangi.
Air Panas
Padahal, bagian tubuh yang menghasilkan bau hanya pada ketiak dan pangkal paha, bukan seluruh tubuh.
Selain berdasarkan kebutuhan, Shumack juga mengingatkan, agar tidak mandi menggunakan air panas.
Infinity Pool, lantai 16 Karebosi Condotel (Dok Karebosi Condotel)
Sebab, mandi menggunakan air panas memiliki dampak buruk lebih banyak dibandingkan dampak baik yang diberikan.
Di antaranya, menyingkirkan produksi minyak alami dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit, sehingga menyebabkan kerusakan kulit dan membuat kulit rentan terhadap bakteri atau virus.
Selain itu, menyebabkan gatal-gatal, kekeringan, kulit mengelupas, dan eksim.
Jadi, tetap akan mandi dua kali atau hanya satu kali dalam sehari?
Eits, yang penting tetap harus mandiminimal sekali dalam sehari ya!
(Hanggara Hendrayana)