Malas Mandi Ternyata Berdampak Baik Untuk Kesehatan, Ini Kata Pakar

Jika ada teman yang hanya mandi satu kali biasanya akan dicap sebagai orang yang jorok.

Editor: Nani Rachmaini
pixabay.com
Ilustrasi. Mandi di bath up 

Tribunjambi.COM - Kebiasaan bagi sebagian orang, terutama masyarakat Indonesia, mandi dua kali sudah jadi hal lumrah.

Jika ada teman yang hanya mandi satu kali biasanya akan dicap sebagai orang yang jorok.

Tapi menurut sebuah penelitian di Inggris, mandi sekali dalam sehari justru baik untuk kesehatan.

Dilansir dari ilfscience.com (9/2/2018) sebuah studi mengungkapkan fakta tentang mandi.

Baca: Segudang Prestasi 3 Wanita Prajurit Kopassus, Serda Anik Sudah 400 Kali Terjun

Baca: Fakta Menarik Pesumo Jepang, Gaji Rp230 Juta Perbulan dan Rata-rata Miliki Istri yang Cantik

Studi ini meneliti sebuah suku primitif Yanomami di pedalaman hutan Amazon.

Orang-orang suku ini sangat jarang bersentuhan dengan air.

Hal ini bertujuan untuk melindungi diri dari ancaman "predator".

 
Kondisi Bakteri

Dengan tidak bersentuhan dengan air, kompleksitas bakteri dalam tubuh mereka menjadi tinggi dan menjadi antibiotik alami bagi tubuh.

Hasilnya, tubuh orang-orang suku Yanomami lebih kebal terhadap serangan virus penyakit.

Kompleksitas bakteri sendiri merupakan sekumpulan mikro bioma yang penting untuk kesehatan tubuh.

Jika kompleksitas bakteri berkurang, tubuh akan rentan terhadap virus dan penyakit.

Apalagi jika orang-orang tersebut berada daerah tropis seperti Indonesia.

Sebuah survei lain yang dilakukan tahun lalu menemukan, empat dari lima wanita tidak mandi setiap hari.

Sementara itu, sepertiganya mengatakan, mereka bisa pergi selama tiga hari tanpa mandi.

Hasil Penelitian

Sedangkan, penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Manchester, Edinburgh, Lancaster, dan Southampton, menemukan, tiga perempat dari responden setidaknya mandi satu kali dalam sehari.

Menurut Profesor Stephen Shumack, Presiden Australasian College of Dermatologists, mengungkapkan, aktivitas mandi hanya dilakukan ketika kita perlu.

Baca: Layanan In-Flight Entertainment di Sriwijaya Air, Bisa Nonton dan Chatting di Pesawat

Baca: Viral di Media Sosial, TKI Polin Tumanggor Sekarat di Malaysia, Mau Pulang Paspor Ditahan Majikan

Shumack mengatakan, sebetulnya, aktivitas mandi yang dilakukan sehari-hari muncul sejak 50-60 tahun terakhir sejak munculnya kamar mandi menggunakan pancuran.

Dari situlah, gagasan mandi sehari-hari telah menjadi biasa.

Hal tersebut sebetulnya dilakukan karena tekanan sosial, bukan berdasarkan kebutuhan. Mandi yang dilakukan sehari-hari menjadi populer karena kebutuhan sosial untuk wangi.

Air Panas

Padahal, bagian tubuh yang menghasilkan bau hanya pada ketiak dan pangkal paha, bukan seluruh tubuh.

Selain berdasarkan kebutuhan, Shumack juga mengingatkan, agar tidak mandi menggunakan air panas.

Infinity Pool, lantai 16 Karebosi Condotel (Dok Karebosi Condotel)
Sebab, mandi menggunakan air panas memiliki dampak buruk lebih banyak dibandingkan dampak baik yang diberikan.

Di antaranya, menyingkirkan produksi minyak alami dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit, sehingga menyebabkan kerusakan kulit dan membuat kulit rentan terhadap bakteri atau virus.

Selain itu, menyebabkan gatal-gatal, kekeringan, kulit mengelupas, dan eksim.

Jadi, tetap akan mandi dua kali atau hanya satu kali dalam sehari?

Eits, yang penting tetap harus mandiminimal sekali dalam sehari ya!

(Hanggara Hendrayana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved