Wawancara Eksklusif Danjen Kopassus: Jangan Sampai Kita Diadu Domba Lagi

TRIBUNJAMBI.COM, DENPASAR - Detasemen 81 Kopassus adalah pasukan elit TNI Angkatan Darat (AD) yang

Editor: ridwan
Kolase
Mayjen I Nyoman Cantiasa 

"Prajurit punya cita-cita, mimpi, ingin mencapai apa yang dia harapkan. Kalau prajurit komando jelas, kalau prajurit kopassus ingin mencapai puncaknya. Yaitu menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. Dan Puji Tuhan, Astungkara, saya mendapatkan amanah ini, saya sangat gembira dan bahagia. Bahwa mimpi saya bisa terwujud. Tapi tentunya sebagai prajurit TNI saya ingin mencapai yang lebih tinggi lagi. Yang penting step by step dulu," ucapnya dengan nada optimistis.

Baca: Viral Ahok Bilang Veronica Tan Tak Mau Masak, Putri BTP pun Langsung Unggah Foto Masakan Ibunya

Lebih jauh, ditanya mengenai pesan bagi Krama Bali, apalagi memasuki pesta demokrasi, ia menekankan akan kedamaian dan keamanan di Bali.

"Yang pertama, karena Bali merupakan central of gravity-nya Indonesia, menjadi tim tujuan wisata dari seluruh dunia, maka kita berharap masyarakat Bali sebagai tuan rumah harus bisa menjaga nama baik Bali,"

"Di Bali itu harus damai, tidak ada anarkis, tidak ada kekacauan, tidak ada konflik. Memang di Bali penuh dengan keragaman, penuh dengan kebhinekaan, penuh dengan berbagai macam suku, agama, pendatang, WNI, WNA, tapi semua perbedaan itu jadikan kekuatan, jadikan suatu warna, bahwa tidak semua daerah atau provinsi punya keunikan seperti ini," ujarnya, filosofis.

"Mungkin di seluruh dunia yang paling banyak kunjungannya ialah di Bali, Indonesia. Kita sebagai tuan rumah, tidak memandang suku, ras, agama, komunitas, golongan, yang penting tinggal di Bali harus menjaga kedamaian Bali,"

Baca: Santan Sebagai Pengganti Susu, Ini Kandungannya, Amankah Dikonsumsi Anak Balita?

"Karena apa, kalau Bali terjadi konflik atau kerusuhan, orang lain tepuk tangan. Jadi saya mengimbau tolong jaga kerukunan, kedamaian, jaga keamanan dan bersatu membangun negeri," ujarnya lagi.

Yang kedua, kata dia ialah waspadai berita hoax. Dia mengimbau masyarakat lebih cerdas, jangan menelan mentah-mentah informasi yang dapat menimbulkan adu domba.

"Kan sekarang ini ada namanya proxy war, maka masyarakat harus cerdas dengan media sosial. Jangan termakan dan ditelan mentah-mentah. Apalagi yang menyangkut adu domba. Karena sejarah itu akan berulang. Kita dulu dijajah oleh Belanda yang di-divide et empera (politik pecah belah). Sekarang topeng itu bergerak ke media sosial di jaman yang serba maju ini. Jangan sampai kita diadu domba lagi,"

Baca: Makna Mimpi Ketemu Orang yang Sudah Meninggal, Berikut Ini 11 Arti Mimpi Lainnya

"Kalau sampai 27 tahun lagi kita tidak 'terbang' berarti keterlaluan kita. Lihat negara-negara seperti Korsel, Vietnam mulai bergerak. Jadi jangan ribut dengan hal-hal sepele," imbaunya singkat. (tribunbali.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved