Paspampres Ketar-ketir Melihat Soeharto yang 'Dikeker' Sniper, Pak Harto Cuma Santai Katakan Hal Ini

Pasalnya, Presiden kedua RI itu 'ngeyel' mengikuti permintaan sang pengawal agar keselamatan presiden terus terjaga.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribun Manado
ILUSTRASI 

Sjafrie melakukan hal itu agar Soeharto meminta kedua benda itu, dan bersedia mengenakannya.

Namun, harapan Sjafrie justru pupus.

Bukannya mengenakannya, Soeharto justru melakukan sebaliknya.

"Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini ya,! Nanti helmnya masukkan ke (museum) Purna Bhakti," ucap Soeharto saat itu.

Baca Juga:

Setahun, Tercatat Ada 346 Kasus, Konflik Manusia dengan Gajah di Jambi

Banjir Air Laut Pasang di Tanjabtim, Mulai Menggenangi Pemukiman dan Jalan, BPBD Imbau Warga Waspada

Indonesia Semakin Berat Jadi Tuan Rumah MotoGP, Karena Filipina Bangun Sirkuit Balap Kelas Dunia

Dilema Perekrutan PPPK, Ribuan Honorer di Sarolangun, Terancam Dirumahkan

Tidak hanya itu, Soeharto juga meminta agar Sjafrie saja yang memegang rompi itu.

"Eh, Sjafrie.Itu, rompi itu cangking (bawa) saja. Kamu cangking saja," ujar Soeharto.

Mendapatkan permintaan dari Soeharto seperti itu Sjafrie hanya bisa pasrah, dan menaatinya.

Melewati Sniper Valley

Menjelang pesawat mereka mendarat di Sarajevo, Sjafrie menyaksikan pemandangan dari jendela pesawatnya.

Pemandangan itu berupa adanya senjata laras panjang berpeluru kaliber 12,7 mm.

Menurut Sjafrie, senjata semacam itu biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang.

Senjata tersebut terus berputar mengikuti pesawat yang ditumpanginya bersama Soeharto.

Meski demikian, Sjafrie baru memberitahukan hal itu enam jam kemudian.

Jafrie menyebut kawasan itu memang didiami banyak para sniper.

Sebab, wilayah itu memamg dimiliki oleh kedua belah pihak yang sedang berkonflik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved