Mengenal GSG-9 Pasukan Anti Teror yang Jadi Rujukan Sat 81 Kopassus, Unit Khusus Terbaik di Dunia
Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman
Alhasil, operasi penyelematan gagal yang berujung pada tewasnya ke-11 atlet Israel itu, lima penyandera dan satu orang polisi.
Terlepas dari tragedi itu, akhirnya pemerintah Jerman menyadari kesalahannya dan membentuk pasukan khusus yang dilatih untuk menghadapi masalah-masalah seperti tragedi Black September 1972.
Secara resmi pasukan GSGn 9 dibentuk pada 17 April 1973 sebagai bagian dari kepolisian federal Jerman.
Pasukan ini memiliki spesialisasi mengatasi penyanderaan, penculikan dan terorisme.
Misi pertama GSG 9 adalah operasi Fire Magic pada 1977 untuk menyelamatkan sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Lufthansa yang dibajak dalam penerbangan dari Palma de Mallorca menuju Frankfurt.

Para pembajak asal Palestina yang kemudian mengalihkan pesawat Boeing 737 itu ke beberapa lokasi di Timur Tengah dan menuntut pemerintah Jerman membebaskan anggota Faksi Tentara Merah yang dipenjara.
Baca: Baru Datang Beberapa Personel, Denjaka sudah Habisi Perompak Somalia, Kayak Film Captain Phillips
Baca: Lihai Mengilas Musuh di Udara, Sat Bravo 90 TNI AU Ternyata Juga Ganas Terhadap Musuh di Darat
Dalam pengalihan penerbangan selama empat hari, pembajak membunuh kapten pilot Juergen Schumann di Aden, Yaman.
Selanjutnya, para pembajak mendaratkan pesawat itu di Mogadishu, Somalia untuk menunggu anggota Faksi Tentara Merah yang akan ditukarkan.
Tanpa diketahui para pembajak, pasukan GSG 9 diam-diam diberangkatkan ke Mogadishu untuk membebaskan para sandera.
Di malam hari antara 17-18 Oktober 1977 pasukan ranger Somalia membuat sebuah gerakan untuk mengalihkan perhatian pembajak.
Di saat itulah pasukan GSG 9 menyerbu pesawat.
Operasi tersebut berlangsung hanya tujuh menit dan berakhir dengan dibebaskannya hampir semua penumpang dan kru pesawat.
Sementara tiga pembajak tewas dan satu lainnya terluka parah.
Korban lain adalah satu anggota GSG 9 dan seorang kru kabin.
Aksi gemilang GSG 9 itu langsung mendapat pujian dunia internasional karena melakukan penyerbuan ke dalam kabin pesawat terbang dianggap sebagai salah satu operasi militer paling sulit.