Baru Datang Beberapa Personel, Denjaka sudah 'Habisi' Perompak Somalia, Kayak Film Captain Phillips
Sejumlah perahu milik perompak dikejar dan ditenggelamkan. Para perompak yang kabur dikejar hingga batas hingga "habis".
Operasi pembebasan sandera kapal MV Sinar Kudus merupakan sebuah operasi untuk membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera di Somalia.
Baca: Bebas 2 Hari Lagi, Ternyata Ini Alasan Ahok Ingin di Panggil BTP Hingga Menikah 15 Februari 2019
Baca: Awal Tahun 2019, Tiga Fenomena Langit Bulan Purnama Siap Menyapa, Catat Tanggalnya
Baca: Daftar Orang-orang yang Mengkhianati Edy Rahmayadi, Manajer Persib Bandung Blak-blakan
Dalam pembebasan itu, dibentuklah Satgas Merah Putih. Satuan tugas militer ini dibentuk untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak, secara milter.
Satgas melibatkan dua kapal fregat, yaitu KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, “Sea Riders” dan LCVP.
Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus (Satuan 81/Penanggulangan Teror), Korps Marinir (Denjaka) dan Kopaska.
Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia (persero) dibajak Perompak Somalia pada 16 Maret 2011. Kapal itu membawa 20 anak buah kapal (ABK).
Kapal berbobot 8.911 ton itu membawa feronikel dengan tujuan Belanda.

Pembajakan terjadi saat MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia, tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.
Tugas pokok dari Satgas Merah Putih adalah menyelamatkan 20 WNI, membawa kembali atau membebaskan kapal Sinar Kudus, bebas ke Indonesia atau melanjutkan pelayaran ke Eropa seperti rencana sebelum dibajak, dengan pengawalan TNI.
Strategi dan rencana
Pada 23 Maret 2011, melalui surat perintah Panglima TNI saat itu, Laksamana Mar Agus Suhartono.
Strategi diatur. Helikopter Bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso melakukan pengintaian pada 4 April 2011.
Sempat tercetus untuk melakukan operasi pada malam hari dengan memanfaatkan kegelapan malam.
Namun, keberhasilan fifty-fifty karena lokasi para ABK belum diketahui.
Satgas Muhibah yang melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.
Selain penyiapan operasi militer, pihak PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.