Fenomena Supermoon 19 Februari Bisa Disaksikan Sore Ini, Ustaz Abdul Somad Uraikan Amalan Salat
Saksikan Supermoon Senin malam ini, bisa disaksikan di Indonesia. Simak waktu terbaik memotret. UAS anjurkan salat gerhana
Ada suatu masyarakat yang percaya saat gerhana, sebaiknya membuat suara menjadi gaduh agar cepat berlalu.
Misalnya dengan cara memukul gendang, besi dan sebagainya.
Atau wanita hamil dilarang keluar rumah saat gerhana bulan sedang berlangsung.
Pada mitologi kuno yang mengatakan matahari hilang karena dicuri atau dimakan serigala.
Agar serigala ketakutan dan memuntahkan kembali sang bulan, orang-orang harus membuat suara berbisik dengan memukul benda-benda yang ada di dalam rumah.
Masih banyak masyarakat Tiongkok percaya gerhana bulan terjadi lantaran ada seekor naga yang marah dan memakan bulan.
Untuk menghindari hal itu, biasanya masyarakat Tiongkok akan membunyikan petasan agar naga-nya ketakutan.
Mitos-mitos yang berkaitan dengan gerhana bulan itu kerap masih dipercayai sejumlah orang.
Namun, Ustadz Abdul Somad menyampaikan kepada umat muslim agar menyikapi gerhana bulan dengan cara yang benar.
Menurut Ustadz Somad, peristiwa gerhana bulan bukan sesuatu yang baru.
Sejak berabad-abad tahun yang lalu, gerhana bulan mewarnai kehidupan manusia.
Bahkan pernah saat gerhana bulan, anak Nabi Muhammad SAW bernama Ibrahim meninggal dunia.
Saat itu putra Nabi berusia 18 bulan.
Baca: Tsunami Banten & Lampung, Penjelasan Ustaz Abdul Somad dan UAH, Ini Termasuk Pertanda Kiamat
Baca: Sedang Berlangsung, Supermoon 19 Februari Puncaknya 16.02 WIB, Terjadi Tsunami? Ini Kata BMKG
Baca: Besok Gubernur Jambi Fachrori Umar Reshuffel Ratusan Pejabat Eselon III dan IV, 200 Pejabat Diganti
Lalu, orang-orang mengatakan bahwa kematian anak Nabi itu membuat bulan bersedih.
Nabi Muhammad marah karena bulan gerhana bukan anaknya meninggal.
