Dengar Suara Aneh di Kamar Anaknya, NS Kaget Melihat Anaknya, Pintu Langsung Didobrak
Seorang pelajar di Pauh, Sarolangun ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya, Senin (21/1).
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan wartawan Tribun Jambi, wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Seorang pelajar di Pauh, Sarolangun ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya, Senin (21/1).
Peristiwa itu terjadi pada pagi hari sekira pukul 06.00 WIB, korban yang gantung diri adalah SP (17) merupakan pelajar kelas XI SMK di Sarolangun.
Menurut keterangan Kapolres Sarolangun AKBP Dadan Wiralaksana S.IK, M.AP melalui Kasubag Humas, IPTU Adriyansah membenarkan kejadian itu.
Korban ditemukan tewas gantung diri oleh ayahnya. Padahal sebelumnya korban sempat menjawab pertanyaan kedua orang tuanya yang mengingatkan korban untuk sekolah dan dijawab oleh korban "Iyo".
Sekitar pukul 06.30 WIB orang tua korban mendengar ada suara aneh di dalam kamar korban. Setelah itu korban dipanggil tetapi tidak menjawab. Kecurigaan orang tua korban memuncak. NS ayah korban pun memanjat plafon kamar dan melihat anaknya sudah dalam posisi tergantung.
"Ya orang tua korban melompat mendekati korban dan berteriak kemudian datang Ibu korban dan Iwan (Saksi) dengan cara mendobrak pintu kamar korban, selanjutnya korban dibawa oleh pihak keluarga ke Puskesmas Pauh dan dokter menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia," kata kasubag, Senin (21/1).
Baca: VIDEO: Gunung Kerinci Keluarkan Asap Tebal, 6 Pendaki Diminta Segera Turun
Baca: Kapten Encun, Mahaguru Pelempar Pisau Kopassus yang Selalu Bikin Pohon Hancur Karena Bidikannya
Baca: Soekarno Marah Telpon Alex Kawilarang Hingga Berujung Pada Penempelengan Keras Soeharto Karena ini
Baca: Rekannya Gugur Dibunuh KKB Pimpinan Lekagak Telenggan, TNI Terus Berburu Kelompok Itu di Hutan Papua
Baca: Dibantu Dishub Kota Jambi, Bawaslu Tertibkan Alat Peraga di Angkot
Selanjutnya korban langsung dibawa ke rumah untuk proses pemakaman dan sekira pukul 12.30 WIB korban dimakamkan di TPU Desa Batu Ampar, Kecamatan Pauh.
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dokter puskesmas, dr Nurlia terdapat seperti bekas jeratan pada leher korban dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Orang tua korban telah membuat dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi terhadap korban," katanya.
Menurut Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, korban beberapa hari belakangan terlihat aneh dan sering ketakutan. Belum lama ini korban terlibat perkelahian.
“Kabarnya korban ketakutan setelah berkelahi di dekat rumahnya, takut dikeroyok,” ucap Sri Damayanti, kepala desa daerah korban tinggal.
Ia heran dengan meninggalnya korban, karena menurutnya korban merupakan sosok pemuda yang baik.
“Saya juga heran, karena dia orang baik, tidak ada masalah di masyarakat, perkelahiannya dua minggu lalu sudah damai,” ujarnya.
Suasana duka juga terlihat di selolah tempat korban belajar.
“Ya, Kami tadi takziah ke rumah duka,” terang Safuwan Kepala Sekolah tempat korban nemempa ilmu.
Ia juga menuturkan jika korban aktif dalam segala kegiatan belajar.
“Anaknya aktif, tapi dalam dua minggu terakhir kelihatan sering murung dan kurang fokus,” urai Safuan.
Sementara Kapolsek Pauh, AKP M Tohir mengatakan atas kejadian tersebut beberapa saksi sedang menjalani pemeriksaan terutama pihak keluarga untuk mengungkap motif kejadian tersebut.
"Kita masih dalami karena keluarga masih berduka dan masih diperiksa," katanya.
Baca: 10 Siswa SLBN di Tanjab Timur Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual. Polisi Amankan Terduga Pelaku
Baca: VIDEO: Memakan Korban, Tren Bus Oleng-olengan yang Disebut Penganti Om Telolet Terjadi di Bantul
Baca: Dugaan Pelecehan Siswa SLBN Tanjabtim, Pengawas Sarankan Korban Direhabilitasi Terapi Psikologi