15 Tradisi Unik, Ada yang Berebut Daging Ayam hingga Mengadu Telur

TRIBUNJAMBI.COM, DENPASAR - Ada banyak tradisi di Bali. Tradisi ini sangat erat kaitannya dengan pelaksanaan

Editor: ridwan
kompas.com
Ilustrasi--Taman Ujung di Karangasem, Bali. 

Tradisi narat atau daratan juga ada di Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Tradisi ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan Usaba Puseh yang dilaksanakan setiap setahun sekali selama enam hari.

Dalam sekali Usaba Puseh, daratan digelar dua kali yakni hari ketiga dan hari terakhir.

Tradisi narat ini dilakukan oleh warga yang dalam kondisi kerauhan dengan memikul joli yang dihias dengan daun braksok dan keris.

Baca: Sejumlah Guru Dipanggil Bawaslu, BKPSDM Tebo Tunggu Laporan Bawaslu Terkait ASN Foto Bersama Caleg

Saat suara gambelan bertalu-talu dan kencang, mereka akan berlari dan menebas tangan, punggung, maupun dada dengan keris.

Kemudian dilanjutkan dengan ngurek.

3. Gebug Ende

Tradisi ini ada di Desa Seraya Barat, Karangasem.

Dalam aksinya, para peserta diadu satu lawan satu, dengan membawa alat berupa potongan rotan dan dibekali sebuah pengaman berupa tameng yang disebut ende.

Saat diadu, para peserta mencoba memukul sekujur badan lawan dengan keras.

Saat sang lawan terkena pukulan, ia akan terlihat bahagia.

Baca: Dulu Kaya Raya Bergelimang Harta, Begini Kondisi Terkini Ken Ken Wiro Sableng Menyedihkan

Gebug Ende merupakan tradisi meminta kesuburan alam atau memohon hujan.

Tradisi ini dilaksanakan saat musim kemarau.

4. Magered Pandan atau Makare-kare

Tradisi yang ada di Desa Tenganan Pegringsingan ini sudah tak asing lagi di Bali.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved