Pelecehan Siswa SLB Tanjabtim
10 Siswa SLBN di Tanjab Timur Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual. Polisi Amankan Terduga Pelaku
Perbuatan bejat itu diduga dilakukan oleh pegawai honorer yang bekerja sebagai pengasuh asrama, tempat para siswa itu menginap.
Penulis: Zulkipli | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Sebanyak 10 orang siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kabupaten Tanjung Jabung Timur menjadi korban pelecehan seksual.
Para siswa tersebut mengaku dilecehkan saat berada di asrama sekolah.
Pelakunya pun orang dekat yang mestinya melindungi para siswa.
Adaalah penjaga asrama yang melakukan perbuatan keji tersebut.
Pelecehan terhadap siswa SLB itu diduga dilakukan oleh pegawai honorer yang bekerja sebagai pengasuh asrama, tempat para siswa itu menginap.
Sadiman, satu diantara Guru SLBN mewakili kepala sekolah saat dikonfirmasi Tribunjambi.com Senin (21/1/2019) mengiyakan adanya kejadian itu.
Baca: Menengangkan! Ini Deretan Nama Jenderal TNI dengan Pengalaman Perang Menyeramkan dan Berbahaya
Baca: Setelah Rutin Minum Susu Dingin Setiap Hari, 5 Perubahan Ini Dialami Tubuh
Baca: 15 Tradisi Unik, Ada yang Berebut Daging Ayam hingga Mengadu Telur
Baca: Sejumlah Guru Dipanggil Bawaslu, BKPSDM Tebo Tunggu Laporan Bawaslu Terkait ASN Foto Bersama Caleg
Dia menyebutkan, kasus tersebut telah ditangani pihak Kepolisian Polres Tanjung Jabung Timur.
Para siswa yang diduga menjadi korbanpun sudah dibawa untuk dilakukan visum.
"Iya, dugaan pelecehan terhadap beberapa orang siswa benar adanya," kata Sadiman, Senin (21/1/2019).
Menurutnya kejadian pelecehan tersebut terjadi di asrama sekolah.

"Itu terjadi di asrama sekolah, yang disinyalir dilakukan pengasuh asrama," bilang Sadiman.
Menurut Sadiman, perbuatan pelaku itu terungkap menyusul adanya siswa yang melapor kepada gurunya.
Siswa tersebut mengaku tidak tahan dengan perbuatan pelaku.
Baca: Kroscek Aset Pemda Dijadikan Lokasi PETI, Tim Aset Pemkab Merangin Tunggu Perintah Sekda
Baca: Capres dan Caleg di Jambi Tak Berjalan Seiringan, Ini Kata Pengamat
Baca: Rumahnya Ditawar Lebih 1 Triliun, Pria Palestina Ini Menolak, Alasannya Bikin Terharu
"Kami tahunya hari Kamis lalu. Setelah kami selidiki, menanyakan kepada siswa ternyata siswa mengatakan hal demikian," kata Sadiman.
Mendengar pengakuan mengejutkan dari siswa tersebut pihak sekolah lalu melaporkannya ke polisi.
"Lalu kami lapor polisi untuk ditangani secara profesional untuk mengungkapnya," jelas Sadiman.
Sejauh ini, baru ada 10 siswa yang diduga menjadi korban pelecehan seksual.
Pelaku diduga melakukan aksinya di asrama sekolah.
Pelaku diketahui sudah bekerja kurang lebih selama lima tahun sebagai pengawas asrama di sekolah tersebut.
Pihak sekolah mengaku tidak menyangka hal itu bisa terjadi.
Ini merupakan kasus pertama kali terjadi di SLB itu.
Geram dengan ulah pelaku, pihak sekolah kemudian langsung memberhentikan yang bersangkutan.
Tak sampai di situ pelaku juga dilaporkan kepada polisi untuk dilakukan penyelidikan.
"Langkah pertama yang kita diambil memberhentikan pelaku dari pekerjaannya," kata Sadiman.
Pihak sekolah lalu melaporkan hal tersebut ke Polres Tanjung Jabung Timur.
"Selanjutnya masalah ini kami limpahkan ke Polres Tanjabtim," imbuh Sadiman.

Sementara itu, Kapolres Tanjung Jabung Timur AKBP Agus Desri Sandi saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, membenarkan laporan tersebut.
Saat ini pihaknya sedang menangani perkara dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswa SLB Tanjabtim.
Dikatakan Kapolres, pihaknya mengamankan satu orang diduga pelaku dalam perkara tersebut.
Namun, saat ini pihaknya belum bisa menjelaskan lebih detail menganai perkara itu.
"Iya benar, saat ini sedang kita kita kembangkan dalam penyelidikan, kalau lebih jelasnya nanti kita rilis lagi," bilang Kapolres.(*)
Baca: Fenomena Super Blood Wolf Moon Bisa Diabadikan Malam Ini Lewat Ponsel, Ini Cara Mengambilnya
Baca: Bukan Rp80 Juta, Ternyata Segini Tarif Asli Vanessa Angel Serta Alasan Dia Main Prostitusi Online
Baca: Dulu Kaya Raya Bergelimang Harta, Begini Kondisi Terkini Ken Ken Wiro Sableng Menyedihkan