Operasi Militer di Pulau Kiska, Tentara Amerika Serikat Mengira 'Bermusuhan dengan Hantu'
Namun siapa sangka militer AS beberapa kali dikenal melakukan tindakan konyol dan ceroboh saat jalankan operasi.
Saat malam tiba di selatan dan utara pulau terdengar tembak menembak dan suara ledakan, tentara AS semakin yakin jika serdadu Jepang sedang melakukan pertempuran dengan mereka.
Namun keesokan harinya psikologis pasukan AS down.
Bagaimana tidak, mereka melihat rekan-rekannya mati namun tak melihat satu pun mayat tentara Jepang.
Yang mereka temui hanya rokok, bercangkir-cangkir kopi dan mobil ringsek angkutan tentara Jepang.
Hal ini membuat tentara AS malah semakin bingung, ada yang berkelakar jika mereka sedang melawan hantu.
Baca: Lowongan BPJS Ketenagakerjaan 2019 Besar-besaran, Catat Syarat Pendaftaran Berikut Ini
Baca: Ahok Dikabarkan Menikah Usai Bebas, Fifi Lety Sang Adik Tak Percaya & Minta Tanya Pak Prass, Ada Apa
18 Agustus 1943, AS kemudian menghentikan operasi Cottage karena tak menemui sama sekali tentara Jepang di sana.
Lantas bagaimana bisa ada tentara AS yang mati dengan luka tembak dan pertempuran pada malam hari itu?
Di sini Laksda Thomas Kinkaid mau tak mau menjadi biang keladi kekonyolan operasi militer ini.
Ternyata satu bulan sebelum melancarkan operasi Cottage, analis intelijen AS memberitahu Kinkaid bahwa Jepang telah pergi dari pulau Kiska.
Pasukan Jepang di Kiska ternyata telah dievakuasi oleh kapal-kapal perang Admiral Masatomi Kimura, meninggalkan senjata-senjata dan jebakan mematikan sebelum AS menyerbu.
Sialnya, Kinkaid tak mengubris pemberitahuan intelijen AS.
Ia tetap nekat menyerbu pulau.

Pasukannya malah saling adu tembak dengan kawan sendiri pada malam hari karena mengira mereka serdadu Jepang.
Total, AS dan Kanada kehilangan 92 nyawa prajuritnya karena Friendly Fire.
Ada pula yang luka-luka karena terkena jebakan maut macam ranjau anti personel yang ditinggalkan oleh tentara Jepang.
(Seto Aji/Gridhot.ID)