JNE Naikkan Tarif Hingga 40 Persen, Ternyata Ini Sebab Kenaikan Tarif JNE
Perusahaan jasa pengiriman paket JNE menaikkan tarif atau biaya.Kenaikan tarif JNE berlaku mulai hari ini, Selasa 15 Januari 2019.
JNE Naikkan Tarif Hingga 40 Persen, Ternyata Ini Sebab Kenaikan Tarif JNE
TRIBUNJAMBI.COM - Perusahaan jasa pengiriman paket JNE menaikkan tarif atau biaya.
Kenaikan tarif JNE berlaku mulai hari ini, Selasa 15 Januari 2019.
Kenaikan tarif pengiriman diberlakukan untuk pengiriman paket dari Jabodetabek ke seluruh Indonesia.
Baca: Aktor Chris Pratt Bertunangan dengan Katherine Schwarnegger, Dikabarkan Segera Menikah
Baca: Live Streaming Debat Capres Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo di TVRI Kompas TV & RTV Bisa Tonton di HP
Baca: Direvisi, Gaji Perangkat Desa Tahun 2019 Naik, Setara Dengan Gaji PNS Golongan IIA, Ini Rinciannya
Sedangkan untuk sesama wilayah, dari Jabodetabek ke Jabodetabek, masih dikenakan tarif normal.
Info tentang tarif JNE naik diumumkan di instagram JNE.
Kenaikan tarif ini sebagai bentuk penyesuaian tarif.
Penyesuaian tarif ini dilakukan agar JNE tetap bisa mengirimkan paket ke seluruh wilayah Indonesia.

JNE mengklaim kenaikan tarif ini dilakukan setelah 3 tahun tidak melakukan penyesuaian tarif.
Dikutip dari Instagram resmi JNE, @jne_id, pada Minggu (11/1/2019), penyesuaian tarif akan berlaku mulai Selasa, (15/1/2018).
"Setelah 3 tahun tidak melakukan penyesuaian tarif, maka per tanggal 15 Januari 2019, JNE melakukan penyesuaian tarif untuk pengiriman dari Jabodetabek ke seluruh Indonesia
Khusus untuk pengiriman dari Jabodetabek ke Jabodetabek masih berlaku tarif normal
Hal ini dilakukan agar kami dapat menerbangkan paket anda ke seluruh Indonesia," tulis akun @jne_id.
Dari sumber lain, Tribunjambi.com mengutip penyebab kenaikan ini adalah karena kenaikan biaya muatan udara.
Kenaikan tarif tersebut variatif tergantung tujuan.
"Pemicu (kenaikan tarif) karena naiknya biaya surat muatan udara," ujar Direktur JNE Mohamad Feriadi kepada Republika.co.id, Selasa, (15/1).
Dengan begitu, JNE memilih menaikkan harga layanannya meski persaingan kini semakin ketat.
Kenaikan tersebut bervariasi bergantung kota tujuan. Hanya saja kenaikan tertinggi bisa mencapai 40 persen.
Lebih lanjut, ia menegaskan, langkah yang diambil perusahaan logistik ini bukan akibat naik-turunnya harga tiket pesawat.
Baca: Direvisi, Gaji Perangkat Desa Tahun 2019 Naik, Setara Dengan Gaji PNS Golongan IIA, Ini Rinciannya
Baca: Inilah 12 Tempat Transaksi Diduga Prostitusi Online Vanessa Angel, 9 Kali di Luar Negeri
"Kalau tiket tidak terkait dengan kargo," katanya.
Sebelumnya diberitakan, tak hanya JNE, perusahaan jasa pengiriman lain juga melakukan penyesuaian tarif pada awal tahun 2019 ini.
Dikutip dari Tribun Jatim, perusahaan jasa pengiriman ekspres, pos, dan logistik telah melakukan penyesuaian tarif.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman, Ekspres, Pos, dan Logistik (Asperindo) Jatim, Ardito Soepomo mengatakan, penyebabnya satu di antaranya oleh kenaikan tarif pengiriman paket berbasis udara atau airlines.
"Pihak airlines menaikkan tarif dalam satu bulan ini sudah 2-3 kali, dan beberapa komponen juga ada kenaikan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (11/1/2019).
Atas hal itu, perusahan penyedia layanan pengiriman paket pun memutuskan menaikkan tarif yang berkisar 10-20 persen.
"Kenaikan tarif berbasis airlines ini membuat biaya operasional perusahaan pengiriman membengkak 20-30 persen, karena itu tarif pun ikut menyesuaikan," lanjutnya.
Naiknya tarif, menurut Ardito memiliki dampak terhadap permintaan layanan jasa pengiriman paket yakni membuat penjualan online menurun.
"Jelas berdampak, karena tidak memberikan kesempatan pelanggan kelas UMKM dan penjualan online lokal. Sehingga berdampak pada penjualan online lokal yang menurun," tambahnya.
Kenaikan ini ditanggapi oleh pengguna jasa pengiriman paket, satu di antaranya oleh toko di Nagoya, Rousliana.
Dikutip dari TribunBatam, Rousliana menyebutkan saat ingin mengirimkan barang seperti tas dan sepatu harganya meningkat.
Baca: Jadwal Debat Capres Cawapres 2019 Lima Kali, Jokowi dan Prabowo Tampil Perdana Kamis (17/1)
Baca: Jorge Lorenzo Pisah dengan Ducati, Claudio Domenicali Sebut Suasana Bakal Lebih Harmonis
"Biasanya mengirim ke Medan hanya Rp 21 ribuan perkilogramnya. Sekarang mencapai Rp 28 ribuan," ujarnya.
Rouslina mengakui bahwa selama ini dirinya tetap setiap menggunakan jasa pengiriman dari Pos Indonesia.
"Saya tak pernah ke yang lain. Lebih sering di kantor pos saja," katanya.
Sejumlah pengguna jasa mengeluhkan kenaikan tarif JNE.
Meski demikian, mereka juga memaklumi tarif JNE naik karena hal itu juga dilakukan perusahaan jasa pengiriman paket lainnya. (Tribun Lampung, Sumber Lain)