Kiamat Bakal Terjadi Tahun 2023, Disebabkan Oleh Asteroid ini yang Menghujam Bumi, ini Penjelasannya
Kemungkinan itu disampaikan ahli astronomi dari Ukraina. Crimean Astrophysical Abservatory menemukan asteroid raksasa itu pekan lalu
TRIBUNJAMBI.COM - Kiamat bisa saja terjadi pada 26 Agustus 2032. Itu jika asteroid 2013 TV135 seluas 1.300 kaki, menghantam bumi.
Kemungkinan itu disampaikan ahli astronomi dari Ukraina. Crimean Astrophysical Abservatory menemukan asteroid raksasa itu pekan lalu, dan menamainya 2013 TV135.
Masyarakat ilmiah dunia pun menilai ini salah satu dari dua asteroid paling berbahaya.
Sejauh ini, kemungkinan asteroid itu menabrak bumi masih rendah, yakni 1 dibanding 63 ribu.
Baca Juga:
Pasukan Elite AS Angkat Tangan saat Disuruh Makan Durian, Kopassus Vs Green Berrets
Reaksi Luna Maya Saat Menanyakan Apa Kabar ke Ariel & dengar Jawabannya, Luna: Gue Tabok Juga Lu!
Beredar Video Detik-detik Penggerebekan Oknum Dosen Ngamar dengan Mahasiswi Cantik Terekam Kamera
Lowongan Kerja di Mabes TNI untuk Tenaga Kesehatan & Umum, Serta Taruna, Bintara dan Tamtama AD 2019
Baru Saja Bercerai, Wanita ini Akan Jadi Janda Terkaya di Dunia, Siapakah Dia?
Artinya, masih ada 99,9984 persen kemungkinan bahwa asteroid itu tak menabrak bumi, dan kehidupan masih terus berjalan.
Namun, jika kemuungkinan kecil itu yang terjadi, maka akan terjadi kiamat di bumi.
Menurut para ahli astronomi, asteroid itu kemungkinan jatuh di daerah dekat Milwaukee, Illinois, dan Indiana di Amerika Serikat (AS).
Jika asteroid 2013 TV135 benar-benar menabrak bumi, maka bisa merusak 100 ribu mil persegi. Ini akan mengubah iklim di bumi.

Belum lagi kekuatan nuklir yang bisa berefek lama. Jika asteroid ini hanya melewati bumi, maka jaraknya sekitar 1 juta mil dari orbin planet ini.
NASA juga menilai asteroid 2013 TV135 sangat berbahaya. Jika menabrak bumi, maka kekuatan ledaknya mencapai 2.500 megaton.
Misil nuklir AS, Minute Man II yang berkekuatan ledak 1 megaton saja, sudah bisa menghancurkan beberapa kota.
Setelah ditemukan astronomer Ukraina, beberapa ahli astronomi dari Spanyol, Italia, Siberia, dan Rusia, langsung bergerak dan melihat asteroid 2013 TV135.
Asteroid ini akan semakin mendekati bumi pada 2024, dan para ilmuwan bisa memelajarinya dengan lebih baik.
Sejauh ini, asteroid yang paling mungkin akan menabrak bumi adalah 2007 VK184. Kemungkinannya adalah 1 banding 2.700.
Baca Juga:
Keren Bukan Main! Xiaomi Redmi Note 7 Dilengkapi Kamera 48 Megapixel, Cek Harganya
Terpojok dengan Gempuran Prajurit TNI, Satu Anggota KKB Pimpinan Lerymayu Telenggen Ditemukan Tewas
Cathy Sharon Terseret Kasus Vanessa Angel, Fotonya Nongol di Situs Prostitusi Online, ini Jawabannya
Inilah Pemilik Jet Pribadi yang Dipakai Ustadz Arifin Ilham ke Malaysia, Bukan Prabowo Subianto
Buruan Daftar Online di Sini! PT. Angkasa Pura I Buka Lowongan Kerja, Butuh Karyawan Minimal D3
Jika menabrak bumi, itu akan terjadi pada 2048. (*)
Apa yang Seharusnya Manusia Lakukan Bila Asteroid Jatuh ke Bumi?
Kita hidup di dalam sebuah planet yang dikelilingi dengan berbagai benda angkasa.
Selain bintang dan planet, Bumi dikelilingi (jauh dan dekat) oleh miliaran benda angkasa lainnya, termasuk asteroid yang bisa saja melayang mengarah ke Bumi.
Pada dasarnya, Bumi memang cukup sering kedatangan asteroid.
Hanya saja ukuran asteroid tersebut tergolong sangat kecil, sehingga ketika memasuki Bumi, batuan angkasa ini akan terbakar habis sebelum menyentuh Bumi.
Meski begitu, miliaran asteroid berukuran besar tetap saja menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia, hewan, dan semua penghuni Bumi.

Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan jika asteroid berhasil menembus "perisai angkasa" Bumi?
Sebuah studi mengenai efek jatuhnya asteroid yang dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letters oleh American Geophysical Union (AGU), menunjukkan bahwa cara terbaik untuk menyelamatkan diri adalah dengan masuk ke bawah tanah.
Dalam studi tersebut, ketika asteroid menghantam Bumi, tsunami dan gempa bumi bukanlah ancaman terbesar, melainkan angin kencang dan gelombang kejut.
Pada umumnya, ledakan angin terjadi bersamaan dengan gelombang kejut.
Angin akan bertiup sangat kuat hingga mampu melemparkan tubuh manusia dan meratakan hutan.
Sementara itu, peningkatakan pada tekanan atmosfer akan menciptakan gelombang kejut yang cukup kuat untuk menghancurkan organ dalam manusia.

Mungkin Anda masih ingat video ketika Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom?
Bagaimana dampak angin kencang dan gelombang kejut ledakan tersebut? Nah, kurang lebih seperti itulah ancaman terbesar yang muncul.
Angin kencang dan gelombang kejut dapat menyebabkan 60 persen kematian.
Temuan ini bukanlah sekadar isapan jempol, melainkan hasil penelitian dengan berbagai skenario simulasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Clemens Rumpf, seorang asisten peneliti senior dari University of Southampton, Inggris, mengatakan dalam sebuah siaran pers bahwa ini adalah studi pertama yang dilakukan untuk melihat tingkatan atas tujuh dampak dari peristiwa jatuhnya asteroid ke Bumi.
Ketujuh dampak yang dimaksud Rumpf adalah ledakan angin, gelombang kejut, panas, puing yang berterbangan, gelombang tsunami, kawah, dan getaran seismik.
Baca Juga:
Bertambah Nama-nama Artis Dalam Prostitusi Online, Polisi Sebut 5 Inisial Yaitu AC,TP, GS, ML & RM
Soekarno Mencak-mencak di Gedung Putih Gara-gara Ulah Si Penakluk Hitler, Pejabat AS Ketakutan
Secara Mengejutkan Bintang Film Dewasa Cantik Ini Bertobat, Ternyata Hanya Lantaran Hal Ini
Dosen PTN Digerebek Istri & Anaknya Saat Sedang Ngamar di Kosan Mahasiswinya, Kemudian Terjadi. .
Tujuh Bintang Film Dewasa dengan Bayaran Termahal, Mereka Meninggal Secara Tragis
Para peneliti kemudian melakukan simulasi dengan menciptakan 50.000 skenario buatan yang melibatkan asteroid berukuran 15 hingga 400 meter.
Hal lain yang terungkap dalam penelitian ini adalah bahwa asteroid yang jatuh di daratan akan 10 kali lebih berbahaya daripada yang jatuh di lautan.
Memang asteroid yang jatuh ke lautan dapat menciptakan tsunami, namun gelombang tersebut akan semakin menyusut ketika menjauh dari pusatnya.
Lalu, dalam semua skenario, tsunami hanya dapat menyebabkan 20 persen kematian.
Hal yang berbeda terjadi ketika asteroid jatuh ke daratan. Efek panas yang terjadi menyebabkan 30 persen kematian.
Untuk menghindari efek tersebut, Rumpf pun menyarankan untuk bersembunyi di bawah tanah.
Sementara itu, kawah dan puing-puing hanya menamban satu persen korban, dan guncangan seismik hanya menyebabkan 0,17 persen korban dalam semua skenario.
Walaupun demikian, Rumpf menekankan bahwa kemungkinan adanya serangan asteroid ke bumi sangatlah rendah.
Asteroid dengan diameter 57 meter diperkirakan hanya jatuh sekali dalam 1500 tahun dan serangan asteroid berdiameter 400 meter hanya terjadi 100.000 tahun sekali.

Studi juga menunjukkan bahwa asteroid yang mampu masuk dan menyentuh Bumi adalah asteroid dengan ukuran lebih dari 18 meter.
Bila asteroid berukuran lebih kecil, makan batuan angkasa tersebut akan terlebih dahulu terbakar dan hilang sebelum berhasil menyentuh Bumi.
Asteroid dengan ukuran tersebut pernah masuk dan menyentuh kota Chelyabinsk di Rusia pada tahun 2013.
Dalam kejadian tersebut, ratusan orang terluka terkena pecahan kaca akibat gelombang kejut.
Hasil penelitian terhadap dampak jatuhnya asteroid dapat digunakan sebagai panduan penduduk Bumi ketika mempersiapkan diri dalam menghadapi "Serangan" asteroid.
“Jika hanya 10 orang yang akan terkena dampak, maka solusi terbaik adalah untuk mengosongkan area tersebut. Namun, jika dampaknya mencapai jutaan orang, mungkin kita harus melakukan misi defleksi yang mendorong asteroid agar menjauh,” ucap Rumpf.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Asteroid Ini Akan Menghantam Bumi, Kiamat Bakal Terjadi pada 2032, Ini Jelasnya
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: