Kiamat Bakal Terjadi Tahun 2023, Disebabkan Oleh Asteroid ini yang Menghujam Bumi, ini Penjelasannya
Kemungkinan itu disampaikan ahli astronomi dari Ukraina. Crimean Astrophysical Abservatory menemukan asteroid raksasa itu pekan lalu
Temuan ini bukanlah sekadar isapan jempol, melainkan hasil penelitian dengan berbagai skenario simulasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Clemens Rumpf, seorang asisten peneliti senior dari University of Southampton, Inggris, mengatakan dalam sebuah siaran pers bahwa ini adalah studi pertama yang dilakukan untuk melihat tingkatan atas tujuh dampak dari peristiwa jatuhnya asteroid ke Bumi.
Ketujuh dampak yang dimaksud Rumpf adalah ledakan angin, gelombang kejut, panas, puing yang berterbangan, gelombang tsunami, kawah, dan getaran seismik.
Baca Juga:
Bertambah Nama-nama Artis Dalam Prostitusi Online, Polisi Sebut 5 Inisial Yaitu AC,TP, GS, ML & RM
Soekarno Mencak-mencak di Gedung Putih Gara-gara Ulah Si Penakluk Hitler, Pejabat AS Ketakutan
Secara Mengejutkan Bintang Film Dewasa Cantik Ini Bertobat, Ternyata Hanya Lantaran Hal Ini
Dosen PTN Digerebek Istri & Anaknya Saat Sedang Ngamar di Kosan Mahasiswinya, Kemudian Terjadi. .
Tujuh Bintang Film Dewasa dengan Bayaran Termahal, Mereka Meninggal Secara Tragis
Para peneliti kemudian melakukan simulasi dengan menciptakan 50.000 skenario buatan yang melibatkan asteroid berukuran 15 hingga 400 meter.
Hal lain yang terungkap dalam penelitian ini adalah bahwa asteroid yang jatuh di daratan akan 10 kali lebih berbahaya daripada yang jatuh di lautan.
Memang asteroid yang jatuh ke lautan dapat menciptakan tsunami, namun gelombang tersebut akan semakin menyusut ketika menjauh dari pusatnya.
Lalu, dalam semua skenario, tsunami hanya dapat menyebabkan 20 persen kematian.
Hal yang berbeda terjadi ketika asteroid jatuh ke daratan. Efek panas yang terjadi menyebabkan 30 persen kematian.
Untuk menghindari efek tersebut, Rumpf pun menyarankan untuk bersembunyi di bawah tanah.
Sementara itu, kawah dan puing-puing hanya menamban satu persen korban, dan guncangan seismik hanya menyebabkan 0,17 persen korban dalam semua skenario.
Walaupun demikian, Rumpf menekankan bahwa kemungkinan adanya serangan asteroid ke bumi sangatlah rendah.
Asteroid dengan diameter 57 meter diperkirakan hanya jatuh sekali dalam 1500 tahun dan serangan asteroid berdiameter 400 meter hanya terjadi 100.000 tahun sekali.

Studi juga menunjukkan bahwa asteroid yang mampu masuk dan menyentuh Bumi adalah asteroid dengan ukuran lebih dari 18 meter.
Bila asteroid berukuran lebih kecil, makan batuan angkasa tersebut akan terlebih dahulu terbakar dan hilang sebelum berhasil menyentuh Bumi.
Asteroid dengan ukuran tersebut pernah masuk dan menyentuh kota Chelyabinsk di Rusia pada tahun 2013.