Ekonominya Morat-marit, Kebiasaan Titin Ngemil 2 Jenis Makanan Ini Bikin Bobotnya Jadi 300 Kg

Berat badannya yang mencapai kisaran 300 kilogram membuat Titin tak bisa melakukan aktivitas apapun.

Editor: Nani Rachmaini
Banjarmasihpost/faturrohman
Meski Sepele, Kebiasaan Ngemil Rupanya Jadi Penyebab Titin Miliki Bobot 300 Kg Hingga Tak Bisa Apa-apa. (dalam lingkaran fotonya saat masih berbadan langsing) 

Titin sendiri sudah berusaha mencegah kenaikan berat badan, sayangnya ia gagal.

Ia juga sempat mengkonsumsi obat herbal, sayangnya semua harus berhenti karena keterbatasan biaya.

"Sempat saya konsumsi obat herbal, untuk menurunkan berat badan saya, tapi hal tersebut tidak berlangsung lama lantaran keterbatasan anggaran,"

"Terpaksa saya hentikan obat herbalnya, saya pasrah saja," ujarnya.

Baca: Dituduh Anak PKI, Kaesang Putra Bungsu Jokowi Langsung Balas Begini dan Bandingkan dengan 2 Kakaknya

Kondisi Titin kini semakin mengkhawatirkan.

Tak ada kegiatan yang bisa ia lakukan hingga setiap harinya ia hanya bisa terbaring saja.

Titin membutuhkan uluran tangan untuk menjalani proses pemulihan berat badannya agar kembali normal.

Kini Titin hanya pasrah karena kondisi perekonomiannya yang tidak memungkinkan dirinya untuk menempuh jalur medis.

Bahkan rumah yang saat ini ditempatinya masih berstatus ngontrak.

"Suami saya hanya kerja serabutan, pulang tidak menentu, penghasilan yang diperoleh juga sangat terbatas, jangankan berharap lebih, bahkan sangat sering kekurangan," kata Titin.

Titi Waty alias Sintia (37) warga Jalan G Obos XXV penderita obesitas yang hanya bisa berbaring dan tengkurap di rumahnya selama enam tahun akibat obesitas. Bobot tubuhnya mencapai 350 kilogram sehingga membuat badannya seperti wanita raksasa.
Titi Waty alias Sintia (37) warga Jalan G Obos XXV penderita obesitas yang hanya bisa berbaring dan tengkurap di rumahnya selama enam tahun akibat obesitas. Bobot tubuhnya mencapai 350 kilogram sehingga membuat badannya seperti wanita raksasa. (Banjarmasin Post)

Kendati demikian Titin tidak pernah mengeluhkan kondisi tubuhnya yang harus segera dipulihkan.

Suami Titin sendiri hingga kini belum bisa dihubungi karena masih bekerja sebagai pencari kayu bulat di hutan daerah Tangkiling, Kalimantan Tengah.

"Biasanya suami saya pulang setiap sekali dalam sebulan, kalaupun pulang paling lama hanya satu minggu saja di rumah, atau kalaupun telepon hanya bisa saat suami saya keluar dari hutan," ungkap dia.

Kini pihak keluarga masih terus berupaya untuk menghubungi suami Titin untuk membicarakan kelanjutan pemulihan berat badan istrinya.

Pihak medis juga masih menunggu persetujuan dari suami Titin untuk proses pemulihan berat badan istrinya.

Halaman
123
Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved