Debat Pilpres, Rocky Gerung Tantang KPU Sebut Wajah Capres-Cawapres yang Dianggap Memalukan Publik

Lalu, Rocky pun menantang Wahyu untuk menyebutkan siapa calon yang dipermalukan ketika debat.

Editor: hendri dede
Rocky Gerung 

"Keempatnya itu putra-putra terbaik bangsa bang," jawab Wahyu Setiawan pada Rocky.

Tak puas dengan jawaban dari KPU, Rocky kembali menegaskan pertanyaannya.

"Woi Anda bilang ada potensi dipermalukan, yang mana potensi dipermalukan yang lain, tentu saja empat-empatnya adalah putra terbaik, kan KPU nggak bilang itu putra terbaik," kata Rocky Gerung.

"Courtesy (adab) nya adalah ada yang harus dijaga supaya tidak dipermalukan, pertanyaan saya yang mana yang punya potensi dipermalaukan, you nggak usah jawab kasih kisi-kisinya aja gitu," kata Rocky.

Jawaban dari Rocky ini pun megundang tepuk tangan dan tertawaan dari hadirin ILC

Wahyu Setiawan yang mulanya tampak serius pun sambil menunjuk Rocky seakan dia dipermalukan dengan pertanyaan Rocky.

"Sebab kalau Anda nggak bisa jawab, Anda menduga keempat-empatnya punya potensi untuk dipermalukan itu, atau Anda memang tahu tapi Anda sembunyikan," tambah Rocky.

Lalu, Rocky mulai berkomentar atas judul tema yang dibahas pada episode ILC itu.

Baca: Lowongan BUMN PT Antam Tbk, 31 Posisi, Batas Terakhir 12 Januari 2019, Ini Link dan Syarat

Baca: Modus Alih Saham IUP Batu Bara Sudah Lazim

Baca: Dua Hari dibuka, Puluhan CPNS Merangin Serahkan Berkas Pelengkap, Catat Syaratnya!

Rocky mengatakan judul ILC 'Menguji Netralitas KPU' dirasa kurang pas.

"Karena itu judul ini agak keliru, bukan lagi menguji netralitas, tapi menguji integritas, netralitas itu nggak perlu diuji karena itu fungsi yang diuji integritas yang menentukan netral atau tidak."
Lihat videonya:

Sebelumnya, Ketua KPU, Arief Budiman engatakan, salah satu alasan KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan debat ke kandidat sebelum debat digelar adalah supaya tidak ada paslon yang dipermalukan.

Jika pertanyaan diberikan secara spontan saat debat berlangsung, ada kemungkinan paslon 'diserang' dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan.

"Kami tidak ingin ada paslon yang istilahnya dipermalukan atau diserang karena persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang sangat-sangat teknis, tidak substantif," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
C

Arief mengatakan, sebagai penyelenggara pemilu, KPU ingin seluruh pihak menjaga martabat pasangan capres-cawapres.

Pengalaman debat pemilu, seringkali kandidat diberikan pertanyaan yang sangat teknis dan tidak penting.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved