Wanita Suku Himba Oleskan Bubuk Batu ke Tubuh, Tetap Lembab dan Bersih Meski Tak Pernah Mandi
Wanita Himba bahkan tak pernah mandi. Tapi mereka tetap cantik sampai-sampai dijuluki sebagai perempuan terindah di Afrika.
Mereka memilih warna merah karena adanya sebuah kepercayaan yang mengatakan bahwa warna merah adalah simbol dari Bumi dan darah.
Otjize dibuat dengan cara menghancurkan batu oker merah menjadi potongan-potongan kecil.
Kemudian, pecahan tersebut dicampur dengan lemak dan mentega yang telah dipanaskan menggunakan asap.
Lapisan merah yang terdapat dalam oker dapat membantu melawan radiasi matahari yang menyengat, sekaligus menjaga kulit tetap lembap.
Wanita suku Himba menyakini bahwa hanya dengan menggunakan otjize, tubuh mereka akan tetap bersih tanpa harus mandi dengan air.

Suku Himba di Afrika
Tidak hanya pada tubuh saja, wanita suku Himba juga menggunakan otjize di bagian rambut.
Sebelum dilumuri dengan otijize, rambut para wanita harus dibentuk seperti kepangan.
Tidak hanya untuk mempermudah pemakaian otjize, kepangan tersebut juga digunakan sebagai penanda status mereka.
Bagi wanita yang belum menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya menjadi dua.
Sedangkan untuk wanita yang telah menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya dalam jumlah banyak.
Hal ini juga berlaku bagi pria dari suku Himba.
Bagi pria yang belum menikah, mereka akan menata rambutnya seperti bentuk tanduk di kedua sisinya.
Sedangkan pria yang sudah menikah, mereka hanya menutup rambutnya dengan menggunakan penutup kepala dan tidak perlu mengubah bentuk rambutnya.
Negara Namibia tempat dimana Suku Himba berada, berbatasan dengan Angola dan Zambia di utara, Botswana di timur dan Afrika Selatan di selatan.

Wanita suku Himba
Dikutip dari Antaranews, Namibia adalah sebuah negara muda yang baru mendapatkan kemerdekaan dari Afrika Selatan pada tahun 1990.