Kisah Heroik Kopassus, Jadi Pedagang Durian hingga Ditempeleng Aparat saat Menyusup ke Markas GAM

Salah satunya adalah apa yang ditugaskan kepada Sersan Badri untuk menyusup ke lingkaran GAM 2003

Editor: hendri dede
Capture/Film Merah Putih Memanggil
Ilustrasi Kopassus 

Kisah Heroik Intel Kopasssus, Jadi Pedagang Durian hingga Ditempeleng Aparat saat Menyusup ke Markas GAM

TRIBUNJAMBI.COM - Misi-misi yang dilakukan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kerap menghadirkan kisah-kisah yang heroik juga berbahaya.

Salah satunya adalah apa yang ditugaskan kepada Sersan Badri untuk menyusup ke lingkaran Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003 lalu.

Tapi ingat, Sersan Badri bukanlah nama sebenarnya.

Kita tahu, sebagai prajurit komando, para anggota Kopassus dibekali berbagai keahlian khusus.

Baca: Ramalan Zodiak Senin 7 Januari 2019: Aquarius Diganggu Musuh, Virgo Merasa Bosan

Baca: Pengusaha Ini Rela Bayar Rp 80 Juta ke Mucikari Asalkan Kencan Dengan Artis Vanessa Angel

Baca: Terungkap Fakta Video Viral Sebar Uang, Ternyata Pelakunya Tukang Bakso Sukses, Ini Alasannya

Baca: Mahasiswa STIT Tebo Demo, Ini Tuntutannya, Pihak Kampus Sebut Berawal Dari Uang Kuliah Belum Lunas

Baca: Jelang Debat Capres dan Cawapres di Pilpres 2019, Maruf Amin: Tidak Pernah Debat sebagai Cawapres

Seperti termaktub dalam buku Kopassus untuk Indonesia karangan Iwan Santosa dan EA Natanegara, Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.
Follow IG Bangka Pos!

Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.
Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.

Sebelum memasuki GAM, selama satu tahun, Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.

Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki lingkaran GAM.

Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi top secret alias misi super rahasia, hanya pimpinannya saja yang mengetahui misi tersebut

Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah durian. Ia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.

Ada pengalaman unik yang dialami oleh Sersan Badri.
Dia pernah ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan karena diminta jatah durian.

Setelah berhasil menyusup ke GAM, kesetiaan Sersan Badri diuji.
Selama tiga bulan lebih, dia mendapat tantangan dari GAM.

Baca: Satu Lagi Perempuan Diduga Mucikari Prostitusi Online Artis Vannesa Angel Ditangkap Polda Jatim

Baca: Keaktifan Ikut Jamaah Sholat Subuh Berjamaah Jadi Penilaian Rencana Reshuffle Pejabat Sarolangun

Baca: 52 ASN Kabupaten Sarolangun Pensiun Tahun 2019 Ini, Ini yang Mengisi Jabatan yang Ditinggal

Baca: HUT ke-62 Provinsi Jambi Begini Ucapan Selamat Dari Danrem dan Keluarga Besar Korem 042/Gapu

Baca: Terungkap, Pria Hidung Belang Penyewa Prostitusi Online Artis VA Teryata Pengusaha, Ini Kata Polisi

Dia beberapa kali mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.
Bahkan, Sersan Badri diminta meloloskan anggota GAM ke Malaysia.

Yang paling gila adalah ketika Sersan Badri diminta menyembunyikan istri Panglima GAM.

Karena misinya yang sangat rahasia dan sedikit yang mengetahuinya, dia ditembaki oleh temannya sendiri ketika GAM dikepung oleh prajurit TNI.

Setelah Idul Fitri pada 2004, perintah menangkap hidup atau mati tiga pimpinan GAM: yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood, dan Said Sanan diturunkan.

Sersan Badri memberikan informasi keberadaan tokoh penting GAM tersebut.
Baca: Ibu Jatuh Terjengkang Bersama Anaknya saat Naik Eskalator Mal di Singkawang, Lihat Videonya

Dia memberitahu kepada induk pasukan bahwa ketiganya berada di Cot Girek. Kemudian tanggal dan jam penyerbuan ditetapkan.

Kopassus menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.

Satu target, Said Adnan dan ajudannya seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan.

Mereka tewas akibat tembakan di dada dan perut.
Namun, dua target lainnya berhasil lolos, yakni Muzakir Munaf dan Sofyan Dawood.

Mereka lolos dari penyerbuan karena menyingkir ke kawasan Nisam.
Kendati demikian, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.

Tim intelijen Kopassus berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM yang berhasil diselundupkan dari Thailand ke Malaysia

Baca: Terungkap, Pria Hidung Belang Penyewa Prostitusi Online Artis VA Teryata Pengusaha, Ini Kata Polisi

Baca: Penerimaan P3K di Daerah DKPSDMD Batanghari Masih Menunggu Petunjuk Teknis Dari Pusat

Baca: Harga Ayam di Pasar Tradisional Tebo Masih Tinggi, Pedagang Keluhkan Turunnya Pembeli

Baca: Umrah Bersama Dul Jaelani dan Al Ghazali, Penampilan Hijab Maia Estianty Banjir Komentar Netizen

Baca: 2018 Rekor Tertinggi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Ada 336 Kasus di Wilayah Provinsi Jambi

Sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara.

Ganja tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.

Selain itu, GAM juga meraup uang dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan warga setempat.

Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah, dan kebun dikenakan pajak. (*)

Baca: TNI AD Buka Penerimaan Calon Taruna, Tamtama, Bintara Karier, Bintara PK Tahun 2019, Ini Syaratnya

Baca: 3 Film Indonesia Terbaru Tayang di Bioskop Hari Ini, Cocok Ditonton Bersama Pasangan atau Keluarga

Baca: Beda Jauh, Tarif Prostitusi Online Vanessa Angel dengan Sosok AV Sekali Kencan, Diungkap Polda Jatim

Baca: Ribuan Masyarakat Ikuti Jalan Santai Dalam Rangka HUT ke-62 Provinsi Jambi, Fachrori Ajak Berjoged

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved