Tak Banyak yang Tahu, Ibu Tien Istri Soeharto Adalah Pahlawan Nasional, Buktinya Ada di Tempat ini

Bagi masyarakat Indonesia, siapa yang tidak mengenal Ibu Tien, istri dari Presiden Kedua Indonesia, Soeharto.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Soeharto dan Ibu Tien 

Keheningan pagi di kediaman keluarga Cendana pada 28 April 1996 mendadak pecah, setelah diketahui bahwa Siti Hartinah, atau yang akrab dipanggil Ibu Tien Suharto yang saat itu masih menjadi ibu negara mendapatkan serangan jantung, sekitar pukul 04.00 WIB.

Pagi itu juga, ibu Tien segera dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Rumah sakit yang juga menjadi tempat ibu negara sebelumnya sempat beberapa kali memeriksakan kesehatannya.

Selama perjalanan dari kediaman presiden menuju rumah sakit, dokter kepresidenan terus memberikan bantuan pernapasan dengan tabung oksigen.

Bagian dalam Dalem Kalitan Solo. Dari jauh tampak, antara lain, foto alm Ibu Tien Soeharto dan piagam pahlawan baginya.
Bagian dalam Dalem Kalitan Solo. Dari jauh tampak, antara lain, foto alm Ibu Tien Soeharto dan piagam pahlawan baginya. (TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI)

Selain itu yang juga ikut dalam perjalanan ke rumah sakit adalah dua anak Suharto, yakni Bambang dan Sigit, serta ajudan presiden, Sutanto.

Setelah dokter RSPAD melakukan berbagai upaya pertolongan, ibu Tien Suharto mengembuskan napas terakhirnya pada sekitar pukul 05.10 WIB.

Perempuan yang dinikahi pak Harto pada 26 Desember 1947 di Surakarta itu meninggal pada usia 72 tahun, akibat serangan jantung.

Usai kepergiannya, santer kabar istri mantan presiden Soeharto itu meninggal dengan cara tidak wajar. Diisukan Ibu Tien meninggal karena peluru seorang anak kandungnya.

Baca Juga:

Zaira Skin Care Jambi, Ini Tempat yang Menawarkan Perawatan Wajah

Perayaan Pergantian Tahun, Trafik Layanan Data Telekomunikasi Indosat Ooredoo Meningkat Signifikan

Diminta Antarkan Buah, Hendri Malah Ditangkap dan Kini Jalani Persidangan, Ini Buah yang Diantarnya

Cerita yang sempat beredar adalah terjadi pertikaian antara dua anak Suharto di kediaman keluarga Cendana, yakni Bambang dan Tomy yang memperebutkan proyek mobil nasional.

Pertikaian tersebut berlanjut pada baku tembak antara keduanya. Sebuah peluru diisukan menyasar ibu negara, yang tengah coba melerai.

Mantan Kapolri, Jendral Polisi (purn) Sutanto, yang dihari wafatnya ibu Tien masih menjabat sebagai ajudan presiden, menuturkan dalam buku "Pak Harto The Untold Stories," bahwa kabar tersebut sama sekali tidak benar.

Ia menuturkan sehari sebelum serangan jantung tersebut, diketahui ibu negara terlalu asyik mengunjungi sentra pembibitan buah Mekarsari.

Baca Juga:

Prediksi 5 Hal yang Bisa Bikin Liverpool Terjungkal di Kandang Man City, Liga Inggris Pekan ke 21

Tampilan Seperti New Avanza 2019, Ini Dua Jenis Mobil Keluaran Toyota yang Lalu

Anjasmara Ungkap Warganet Penghina Fisik Istrinya Tinggal di Medan, Keluarga Pelaku Pernah Nelpon

Begitu asiknya Ibu Tien hingga lupa saat itu ibu negara tengah dilarang melakukan aktivitas yang melelahkan, karena gangguan jantung.

Pada hari yang sama Pak Harto tengah pergi memancing di perairan Selat Sunda.

Lebih lanjut Sutanto menjelaskan, pada malam harinya, tidak ada sesuatu hal yang janggal pada diri ibu negara, hal itu membuat serangan jantung yang dialami ibu Tien pada dini harinya mengejutkan banyak pihak.

Sutanto juga mengakui, mengingat jasa ibu Tien terhadap negara, serta sikapnya pada setiap orang, adalah sesuatu yang kejam mempercayai bahwa ibu negara tewas akibat terjangan peluru.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved