Reaksi Keras 5 Tokoh Setelah Ada Hoax "7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos", SBY Disentil
Jagat media sosial dihebohkan kabar ada 7 kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos. Ini tanggapan lima tokoh nasional
Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
5 Tokoh Nasional Ini Bereaksi Keras Terkait Hoax "7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos". SBY Disentil
TRIBUNJAMBI.COM - Jagat media sosial dihebohkan kabar ada 7 kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos.
Kabar tersebut awalnya beredar melalui grup percakapan aplikasi pesan instan WhatsApp dan kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di tanjung priok."
"Supaya tidak fitnah harap dicek kebernarannya. karena ini kabar sudah beredar.1," demikian kicauan Andi Arief melalui akunnya pada Twitter, @AndiArief__.

Namun, kicauan Andi Arief itu sudah dihapus.
Baca: Kejahatan Ali Kalora Cs: Mutilasi & Penembakan, RI Disarankan Turunkan Unit Raider atau Kopassus
Baca: Jadwal dan Prediksi Man City vs Liverpool: 5 Faktor Ini Tak Berpihak Pada Si Merah
Baca: Orangtuanya Tengah Berkasus, Ini 5 Potret Sosok Anak Anjasmara & Dian Nitami, Cantik dan Gemesin
Pihak KPU dan Bawaslu RI kemudian melakukan pengecekan di kantor Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, di Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019) malam.
1. KPU Minta Polisi Mengusut
Komisi Pemilihan Umum ( KPU) telah berkoordinasi dengan Cyber Crime Mabes Polri untuk menindaklanjuti penyebaran hoaks tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos.
Menurut Ketua KPU Arief Budiman, pihak kepolisian akan segera melacak dan mencari pihak yang menyebarkan berita bohong itu.
Baca: Ini 4 Rangkuman Penting Terkait Pernyataan Prabowo Bahwa Selang Cuci Darah RSCM Dipakai 40 Pasien
Hingga saat ini belum diketahui siapa yang pertama kali membuat dan menyebarkan hoaks yang berawal dari rekaman suara yang tersebar di berbagai sosial media tersebut.
"Saya ingin menyampaikan kepada pihak kepolisian untuk melacak dan mencari siapa yang menyebarkan dan membuat rekaman suara ini, termasuk siapa yang menulis."
"Jadi ada capture tulisan yang memuat tentang berita bohong ini," kata Arief di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019) malam.
Pada Rabu malam, KPU bersama Badan Pengawas Pemilu melakukan pengecekan informasi itu ke Kantor Bea dan Cukai, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Arief mengatakan, sebelum meminta pihak kepolisian untuk ikut melacak pelaku, KPU sudah lebih dulu merunut kronologi tersebarnya informasi itu.
Akan tetapi, karena masifnya informasi yang tersebar melalui berbagai platform, KPU belum menemukan penyebar hoaks.
Oleh karena itu, KPU bekerja sama dengan kepolisian mencari pelaku.
Arief menegaskan, KPU akan melawan siapa pun pihak yang mengganggu penyelenggaraan pemilu.
"Jadi orang-orang jahat yang mengganggu pemilu kita, yang mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu itu harus ditangkap, kami akan lawan," kata Arief.
Hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos tersebar melalui sejumlah platform, seperti YouTube dan WhatsApp.
Hoaks itu berupa rekaman suara seorang lelaki yang menyatakan:
"Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun."
"Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi."
"Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1."
Baca: Kejahatan Ali Kalora Cs: Mutilasi & Penembakan, RI Disarankan Turunkan Unit Raider atau Kopassus
Baca: Orangtuanya Tengah Berkasus, Ini 5 Potret Sosok Anak Anjasmara & Dian Nitami, Cantik dan Gemesin
"Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu."
"Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso."
"Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya."
Setelah KPU dan Bawaslu melakukan pengecekan bersama pihak Bea Cukai, dipastikan bahwa informasi tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah tercoblos adalah hoaks.
2. Reaksi Wasekjen PPP
Wasekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, beredarnya kabar hoax atau kabar bohong yang menyebutkan ada 7 kontainer surat suara tercoblos patut diduga sebagai teror untuk pemilu.
"Itu patut diduga sebagai teror untuk pemilu 2019," ungkap Achmad Baidowi kepada wartawan, Kamis (3/1/2019).
Anggota Komisi II DPR ini pun mendesak pihak kepolisian segera bertindak untuk mengungkap apakah ada niatan untuk mengacaukan ataupun menggagalkan pemilu dibalik menyebarnya informasi sesat tersebut.
"Pihak-pihak yang turut menyebarkan informasi bohong tersebut harus segera diperiksa karena beredarnya informasi sesat tersebut telah membuat kepanikan baru bahkan berpotensi menyebabkan kegaduhan," terangnya.
Baca: Kisah Presiden Soekarno Dikawal 20 Anggota Gangster Yakuza, Dari Pentolannya Kenal Ratna Sari Dewi
Hal itu terbukti, kata Baidowi, bagaimana KPU dan Bawaslu terjun langsung ke lapangan saat mendengar informasi bohong yang meresahkan masyarakat.
3. Kubu Jokowi Soroti SBY
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menertibkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
Juru Bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan, Andi diduga telah menyebarkan hoaks atau berita bohong mengenai tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Menurut Arya, karakter Andi tak mencerminkan SBY.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Arya Sinulingga
"Kami harapkan pak SBY mulailah menertibkan prajurit-prajuritnya karena nanti citra pak SBY yg bagus itu bisa turun," ujar Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).
Baca: Info Loker PLN Untuk D3, D4 dan S1, Berakhir 4 Januari, Simak Syaratnya, Jangan Sampai Terlewat
Arya menilai kader-kader Partai Demokrat malah merusak nama SBY, bahkan dapat merusak nama partai.
"Kasihan partai yang bagus, pemimpin yang baik jangan dirusak oleh prajurit yang seperti itu jadi kita berharap pak SBY bisa menertibkan prajuritnya," tutur Arya.
4. Mahfud MD: Ini Gerakan Mengacau
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menyebut adanya kemungkinan gerakan untuk mengacau terkait hoax surat suara tercoblos.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD lewat cuitan di akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Kamis (3/12/2018).
Semula, Mahfud MD menyebut, bila 7 kontainer surat suara untuk Pemilu 2019 yang sudah dicoblos, tidak masuk akal.
Sebab, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mencetak surat suara, bahkan specimen alias contoh surat suara juga belum diumumkan.
"Memang tak masuk akal kalau ada 7 kontainer surat suara yg sdh dicoblos utk Pemilu 2019."
"Lah, KPU kan blm mencetak surat suara, speciment jg blm diumumkan," tulis Mahfud MD.
Menurut pakar hukum dan tata negara tersebut, adanya hoax ini kemungkinan adalah trik politik.
Baca: Nonton Film Keluarga Cemara, Ringgo dan Nirina Berurai Air Mata, Tayang Hari Ini (3/1) Plus Sinopsis
Bahkan mungkin juga gerakan untuk mengacau.
"Mungkin itu trick politik, mungkin jg gerakan utk mengacau," tulisnya.
Meski demikian, Mahfud MD mengapresiasi langkah KPU yang melaporkan kabar tersebut kepada polisi dan polisi harus mengusut.
5. PDIP Bereaksi Keras
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bereaksi keras atas pernyataan politikus partai Demokrat Andi Arief, yang menyatakan ada 7 kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos.
"Pernyataan saudara Andi sangat provokatif, cermin kekerdilan jiwa, mental prejudice, dan sangat berbahaya."
"Pernyataan jalanan tanpa dasar tersebut sudah memenuhi delik hukum untuk dipersoalkan," ujar Hasto dalam keterangannya, Kamis (3/1/2019).
Baca: Reaksi Keras Hoax 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos, Mulai Hasto Kecam Andi Arief, Hingga KPU
Ia pun menyebut partainya mengapreasi langkah cepat dari KPU yang memastikan hal tersebut sebagai hoaks.
Hasto mengingatkan agar Andi bahwa saat ini adalah tahun 2019, sehingga jangan berhalusinasi terjadi kecurangan masif seperi tahun 2009.
"Ketika pimpinan KPU saat itupun ditawari masuk ke jajaran teras elite kekuasaan."
"Jadi simpan seluruh skenario berpikir curang dengan referensi masa lalu," jelasnya.
Pria kelahiran Yogyakarta itu juga menyebut apa yang dilakukan ini semakin membuktikan adanya penggunaan skenario yakni penciptaan kondisi ketidakpercayaan pada lembaga penyelenggara pemilu dengan cara-cara tidak beradab.
Ia juga menyoroti adanya upaya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan politik dengan tujuan memasukkan opini Pemilu sepertinya curang.
"Padahal Pak Jokowi kepemimpinannya sangat demokratis dan menghormati independensi penyelenggara pemilu," kata dia
Lebih lanjut, PDI Perjuangan menegaskan di tahun politik ini seluruh partai wajib menjaga suasana yang kondusif dan menjaga disiplin seluruh anggota dan kadernya agar tidak menciptakan kegaduhan yang merusak energi persatuan bangsa.
"Kami berharap agar apa yang dilakukan oleh saudara Andi Arief yang mencoreng keadaban politik di awal tahun, agar tidak terjadi lagi," tukas Hasto.
(*)
Baca: Kejahatan Ali Kalora Cs: Mutilasi & Penembakan, RI Disarankan Turunkan Unit Raider atau Kopassus
Baca: Info Loker PLN Untuk D3, D4 dan S1, Berakhir 4 Januari, Simak Syaratnya, Jangan Sampai Terlewat
Baca: Orangtuanya Tengah Berkasus, Ini 5 Potret Sosok Anak Anjasmara & Dian Nitami, Cantik dan Gemesin
TONTON VIDEO TERBARU KAMI: DETIK-DETIK AWAN TSUNAMI MUNCUL DI LANGIT
IKUTI INSTAGRAM KAMI:
Artikel ini telah tayang di kompas.com, tribunnews.com, terkait Mahfud MD, dan serambinews.com dengan judul Heboh Isu 'Surat Suara Tercoblos 7 Kontainer Dari China' Begini Reaksi dan Tindakan Pihak KPU dan judul Kabar Surat Suara Tercoblos Diduga Teror, Wasekjen PPP: Elite Politik Jangan Ikut Sebar Kebohongan