Ngerinya Kekuatan Senapan Serbu Elite TNI, Hingga Cara Unik TNI Berbahasa Jawa Untuk Bahas Senjata

Berbicara kehebatan Tentara Nasional Indonesia, tak lepas dari peralatan dan kelengkapan senjata yang mereka miliki.

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Heckler & Koch
Senapan Heckler & Koch 

G36C dicirikan dengan tampilan yang lebih pendek, memaksa pihak desainer untuk memindahkan blok gas lebih dekat ke ujung moncong dan mengurangi panjang batang operasi piston gas. Panjang larasnya 228 mm, sebagai perbandingan pada varian G36V (standar), panjang larasnya mencapai 480 mm.

Dengan larasnya yang pendek, tentu menjadi ciri khas bagi user macam pasukan khusus, tapi laras pendek G36C membawa konsekuensi bahwa senapan ini tak bisa dipasangi sangkur (bayonet) dan granat senapan (rifle grenades).

Meski begitu G36C tetap bisa dipadukan dengan peluncur granat AG36.

Heckler & Koch G36C
Heckler & Koch G36C (Flickr)

Ciri khas G36C adalah picatinny rail dengan standar MIL-STD-1913 yang telah terintegrasi untuk pemasangan beragam aksesoris.

Pada handguard (pegangan tangan) terdapat empat titik untuk pijakam pemasangan akseoris, dan tak lupa handgrip terpasang pada senapan serbu rasa submachine gun ini.

Varian G36C dengan popor lipat ini mulai dikembangkan dan diproduksi pada Januari 2001.

//

Bingung membahas teknis senjata AK-47, siapa sangka prajurit TNI lebih nyaman membicarakannya dengan bahasa Jawa

Senapan serbu AK-47 buatan Rusia yang dibuat oleh Mikhail Timofeyevich Kalashnikov pada tahun 1947 merupakan senjata yang paling laris di dunia.

Sebagai senjata yang handal dan mudah dioperasikan AK-47 bisa digunakan untuk bertempur di semua medan mulai dari air laut, rawa-rawa, hingga medan berlumpur.

Pasukan AS termasuk yang paling takut menghadapi AK-47 yang digunakan oleh gerilyawan Vietcong dalam Perang Vietnam (1955-1975) mengingat daya gempur AK-47 jauh lebih dahsyat dan bandel dibandingkan senjata militer AS, M-16.

Misalnya, AK-47 yang terendam dalam lumpur selama satu minggu bisa langsung digunakan tanpa harus dibersihkan.

Sedangkan senjata M-16 ketika terendam air berlumpur dalam waktu cukup lama akan cenderung macet saat ditembakkan.

Aksi Dopper, latihan Kopassus yang harus merayap dengan serbuan peluru
Aksi Dopper, latihan Kopassus yang harus merayap dengan serbuan peluru dari senapan AK-47 (Daily Mail)

Karena begitu populer penggunaan AK-47, senapan serbu yang bertampang sangar itu bahkan menjadi simbol perlawanan pemberontak yang ingin merebut kemerdekaan dari pemerintah yang sah atau pemerintah yang dianggap melakukan penjajahan.

Para pejuang Palestina yang menginginkan kemerdekaan dari Isarel juga kerap berfoto sambil menyandang AK-47 dalam kondisi siap tempur.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved