Reaksi Soeharto Saat Ditemui Mahasiswa yang Setahun Sebelumnya Melengserkan ia dari Kursi Presiden
Reaksi Soeharto Saat Ditemui Mahasiswa yang Setahun Sebelumnya Melengserkan ia dari Kursi Presiden
Di ruang tunggu ber-AC itu terdapat dua set furnitur berukir. Pada dinding terdapat beberapa lukisan dan foto "Keluarga Besar Jln. Cendana", dari anak, menantu, cucu, sampai cicit Pak Harto.
Terdapat juga kamera televisi sirkuit tertutup yang rasanya selalu mengawasi kami, bahkan sampai ke toilet yang terdapat di salah satu sisi ruang.
Sejenak Anton Tabah mengajak kami berbincang, diselingi suguhan minuman teh.
la bilang, sejak ditugaskan sebagai sekretaris pribadi, ia baru tahu ternyata Pak Harto tidaklah seperti dilukiskan dan diduga banyak orang.
Ia juga prihatin akan banyaknya sorotan dan hujatan terhadap bekas orang nomor satu di Indonesia itu.
Anton juga menambahkan, rombongan kami termasuk beruntung karena menjadi salah satu yang terpilih di antara ribuan permohonan untuk bertemu setelah Pak Harto lengser.
Baca Juga:
Foto Dugaan Caleg PPP Kampanye di Sekolah, Bawaslu Batanghari Panggil Kepala Sekolah dan Guru
Pencetakan Plat Kendaraan, Samsat Batanghari Masih Tunggu Pihak Satlantas
VIDEO: Mengejutkan!, Erupsi Gunung Anak Krakatau Tiba-tiba Berhenti, Begini Penjelasan PVMBG
Lebih dari itu, kami satu-satunya yang berstatus mahasiswa, pihak yang selama ini dikesankan berseberangan dengan Pak Harto.
Waktu menunjukkan pukul 09.30 ketika seorang ajudan masuk dan mempersilakan kami menuju ruang tamu. Untuk mencapai tempat itu kami keluar dulu menuju teras depan, kemudian masuk melalui pintu utama.
Kami diantar menuju ruang tamu khusus yang letaknya di depan ruang tamu utama. Bagian rumah itu sering tampak di televisi ketika dulu Pak Harto (juga almarhumah Ibu Tien) sedang dalam acara keluarga atau menerima tamu negara. Ciri khasnya masih ada, yakni hiasan gading gajah berukir ukuran besar.
Di ruang tamu khusus, Pak Harto sudah berdiri menunggu kami, dalam pakaian batik berwarna biru dan celana biru. Sebelum pintu ditutup, dua orang pelayan menyuguhkan teh hangat untuk kami berempat.
Selanjutnya Pak Harto sendirian menemui kami, tanpa didampingi ajudan atau sekretaris pribadi.
Diselingi suara ayam bekisar
Berbicara sambil tersenyum, tenang, dan penuh nasihat, sungguh tidak mencerminkan Pak Harto sebagai bekas orang kuat yang memerintah dengan gaya "diktator" selama 32 tahun. La mengawali perbincangan dengan tekad mandeg pandhito setelah lengser keprabon.
Banyak berpuasa, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, dan menghabiskan hari tua bersama putra-putri, cucu, serta cicitnya.
"Meskipun hampir setiap hari didatangi tamu, bukan berarti saya menyusun kekuatan untuk comeback, kembali berkuasa, seperti dituduhkan orang," kata Pak Harto. Mereka yang datang dari aneka macam kalangan kebanyakan hanya bertukar pikiran, bersilaturahmi, atau menyatakan simpati.