Bikin Pengawalnya Terus 'Memutar Otak', Begini Sikap Soeharto Saat Diincar Para Sniper di Negara ini

Bikin Pengawalnya Terus 'Memutar Otak', Begini Sikap Soeharto Saat Diincar Para Sniper di Negara ini

Editor: Andreas Eko Prasetyo
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Presiden Soeharto. 

Bikin Pengawalnya Terus 'Memutar Otak', Begini Sikap Soeharto Saat Diincar Para Sniper di Negara ini

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Soeharto bukan hanya menjadi pemimpin negara yang fenomenal di negera yang ia pimpin.

Ya, nama Soeharto tentu bukanlah sosok yang asing bagi masyarakat Indonesia.

Satu penyebabnya tentu karena Soeharto merupakan presiden kedua Indonesia.

Selama memimpin Indonesia, Soeharto juga banyak mengunjungi negara lain.

Baca Juga:

Ketika Soeharto Diremehkan Saat ke Belanda, Sosok Ditakuti di Korps Kopassus ini pun Mengamuk

Cerita Paspampres Soeharto, Lampu Hijau yang Tidak Pernah Merah. Lalu Soeharto Mengendus Keanehan

Prabowo Dipanggil Soeharto Saat Sedang Operasi Militer Penting, Dibekali Jimat Berisi Tiga Hal Ini

Satu di antaranya adalah kunjungannya ke Sarajevo, Bosnia.

Mantan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden, Sjafrie Sjamsoeddin, dalam buku Pak Harto, The Untold Stories mengatakan, kunjungan itu dilakukan Soeharto pada tahun 1995.

Kunjungan ke Sarajevo itu dilakukan Soeharto usai mengunjungi Kroasia.

Dalam kunjungannya ke negara yang saat itu sedang diwarnai konflik antar kelompok itu.

Presiden Soeharto
Presiden Soeharto (soeharto.co)

Soeharto membuat para pengawalnya jadi kelabakan dan kelimpungan.

Pasalnya bukan mengikuti standar prosedur keamanan, Soeharto malah sangat santai mengunjungi daerah itu tanpa alat pelindung sedikit pun.

Ya, Sjafrie mengatakan, dia mendapatkan kabar saat itu baru saja ada pesawat yang ditembaki di sekitar tempat itu.

Pesawat tersebut mengangkut utusan khusus PBB, Yasushi Akashi saat hendak ke Bosnia.

Beruntung insiden itu tidak memakan korban.

Baca Juga:

Informasi Terkini Gunung Anak Krakatau, Debu Vulkanik 12 Km, Bisa Tsunami Selat Sunda Lagi?

Peringatan Dini BMKG Ini Wilayah-wilayah di Indonesia yang Harus Waspadai Gelombang Tinggi 4-6 Meter

Sambut Tahun Baru 2019, Berikut Doa Awal Tahun Baru & Doa Akhir Tahun Beserta Artinya

Dalam penerbangan dari Zagreb-Sarajevo, Soeharto sama sekali tidak mengenakan rompi pengaman, dan helm.

Padahal, menurut Sjafrie saat itu semua penumpang pesawat sudah mengenakannya.

Namun, Soeharto tiba-tiba saja menanyakan sebuah hal kepada Sjafrie.

"Ini tempat duduk, di bawahnya sudah dikasih antipeluru, belum"? tanya Soeharto ditirukan Sjafrie

Sjafrie kemudian menjawab, semua bagian sudah ditutup dengan bulletproof, termasuk bagian samping.

Melihat Soeharto masih tak mengenakan helm dan rompi pengaman, Sjafrie terus memutar otak.

Presiden Soeharto
Presiden Soeharto 

Akhirnya, Sjafrie pun sengaja duduk di kursi yang terletak di depan Soeharto, sambil memegang rompi dan helm.

Sjafrie melakukan hal itu agar Soeharto meminta kedua benda itu, dan bersedia mengenakannya.

Namun, harapan Sjafrie untuk melihat pemimpin Indonesia itu mengikuti keinginannya justru pupus.

Bukannya mengenakannya, Soeharto justru melakukan sebaliknya.

"Helmnya nanti masukkan ke Taman Mini ya,! Nanti helmnya masukkan ke (museum) Purna Bhakti," ucap Soeharto saat itu.

Baca Juga:

Pengumuman 102 Nama Peserta CPNS 2018 Sungai Penuh yang Lulus, Pelamar Diminta Lengkapi Berkas Ini

Aksi Marinir TNI AL yang Pernah Buat Singapura Meradang Hingga Gugurnya Sosok Usman dan Harun

Beredar Isu Tsunami Bakal Menerjang Manado, Ini Klarifikasi dan Imbauan Dari BMKG

Tidak hanya itu, Soeharto juga meminta agar Sjafrie saja yang memegang rompi itu.

"Eh, Sjafrie.Itu, rompi itu cangking (bawa) saja. Kamu cangking saja," ujar Soeharto.

Mendapatkan permintaan dari Soeharto seperti itu Sjafrie hanya bisa pasrah, dan menaatinya.

Melewati Sniper Valley

Mantan Presiden Indonesia, Soeharto saat mengunjungi daerah konflik di Bosnia.
Mantan Presiden Indonesia, Soeharto saat mengunjungi daerah konflik di Bosnia. 

Menjelang pesawat mereka mendarat di Sarajevo, Sjafrie menyaksikan pemandangan dari jendela pesawatnya.

Pemandangan itu berupa adanya senjata laras panjang berpeluru kaliber 12,7 mm.

Menurut Sjafrie, senjata semacam itu biasa digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang.

Senjata tersebut terus berputar mengikuti pesawat yang ditumpanginya bersama Soeharto.

Meski demikian, Sjafrie baru memberitahukan hal itu enam jam kemudian.

Baca Juga:

Sore Ini KPK Tetapkan Tersangka Baru APBD Jambi 2018, Ini Nama Penerima Suap Menurut Dakwaan Jaksa

Link Pengumuman Kelulusan CPNS 2018 di sscn.bkn.go.id, Jangan Lupa Cek Nomor Induk Pegawai di Sini

NONTON LIVE STREAMING Rilis Tersangka Baru Kasus Ketok Palu RAPBD Provinsi Jambi oleh KPK

Jafrie menyebut kawasan itu memang didiami banyak para sniper.

Sebab, wilayah itu memamg dimiliki oleh kedua belah pihak yang sedang berkonflik.

Meski demikian, saat turun dari pesawat tersebut Soeharto tetap tenang.

Sikap tenang Soeharto itu juga menular kepada orang sekitarnya.

"Presiden saja berani, mengapa kami harus gelisah?" tulis Sjafrie.

Presiden kedua Indonesia, Soeharto dikenal banyak orang sebagai sosok yang tegas dan juga 'sakti'.
Presiden kedua Indonesia, Soeharto dikenal banyak orang sebagai sosok yang tegas dan juga 'sakti'. 

Selanjutnya, Soeharto dijemput pasukan PBB yang sudah menyiapkan VAB, Panser buatan Prancis.

Begitu kendaraan itu berjalan, Soeharto pun menanyakan sesuatu.

"Sekarang ini kita berada di mana?" tanya Soeharto ke Atase Pertahanan.

Pihak Atase Pertahanan kemudian menjawab mereka sedang berada di Sniper Valley. (Januar Adi Sagita)

Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul "Kisah Presiden Soeharto Diincar Sniper Saat Berkunjung ke Bosnia, Reaksinya Tak terduga"

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUNJAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved