Buang 5 Mitos Bercinta Ini, Rugi! Gunakan 7 Fakta yang Bikin Sesi dengan Si Dia Makin "Panas"

Nafsu atau dorongan s3ks yang hebat sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Terpengaruh mitos? Jangan sampai

Editor: Nani Rachmaini
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

Buang 5 Mitos Bercinta Ini, Rugi! Gunakan 7 Fakta yang Bikin Sesi dengan Si Dia Makin "Panas"

TRIBUNJAMBI.COM - Ada beragam informasi yang bisa kita dapatkan dengan mudah seputar sεks.

Namun, kita perlu berhati-hati karena terkadang informasi tersebut tidak tepat dan hanyalah mitos saja.

Duh, jangan sampai kita justru percaya pada mitos, ya!

Berikut ini 5 mitos yang sebaiknya kita abaikan saja.

Mitos: Perempuan dengan ras tertentu punya gairah bercinta yang lebih besar

Nafsu atau dorongan sεks yang hebat sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain gizi yang baik, pikiran yang sehat, dan pengaruh lingkungan.

Baca: Pernah Guncang Dunia, Letusan Tambora vs Krakatau Mana yang paling Dahsyat? Ini Perbandingannya

Baca: Elizabeth Bathory, Bangsawan Pemotong 600-an Perawan Demi Awet Muda, Isi Kastilnya Mengerikan

Baca: Ibu Kristen Taat, Chicha Koeswoyo Mualaf Gara-gara Kehilangan Remote, Reaksi Ibunya Bikin Nangis

Misalnya, seseorang yang sering mengakses sesuatu yang membuatnya terangsang akan meningkatkan dorongan sεks lebih cepat dibanding seseorang yang tidak merasa perlu mendapatkan rangsangan-rangsangan seperti itu.

Kalaupun ada ras atau komunitas tertentu yang mempunyai dorongan sεks yang tinggi dan kelihatan lebih hebat, pasti karena kebetulan lingkungan mereka sudah terbiasa terstimulus oleh hal-hal yang bersifat erotis, atau karena kebiasaan-kebiasaan yang sering mereka lakukan.

Misalnya olah raga teratur, pola makan seimbang, dan istirahat cukup.

Pengetahuan sεks yang baik juga sangat menentukan kehebatan seseorang pada saat melakukan hubungan sεks.

Mitos: Orgasme = G-spot

G-spot adalah titik erotis yang ditemukan oleh Grafenberg pada tahun 80-an, yang kemudian dianggap sebagai area yang memudahkan seorang perempuan mencapai kepuasan seksual (orgasme).

Para ahli menemukan bahwa bagian tersebut ternyata mengandung saraf-saraf yang sangat sensitif, yang apabila terangsang akan membuat kita mengalami kepuasan luar biasa pada saat hubungan seksual.

Padahal, kepuasan seksual kita sangat banyak faktornya, antara lain mood yang baik, posisi yang menyenangkan, dan pemanasan yang cukup, tidak hanya dari area G-spot.

Tapi memang, titik G-spot akan sangat membantu mendapatkan orgasme.

Mitos: Kehamilan ditentukan oleh orgasme kita

Sering menjadi pertanyaan, apakah gara-gara tidak pernah mencapai orgasme setiap berhubungan sεks, membuat kita tidak dapat hamil?

Faktanya, kehamilan tidak ditentukan oleh kepuasan sεks, melainkan oleh pembuahan sel telur oleh sperma yang terjadi pada saat masa subur.

Mereka berpikir bahwa pada saat orgasme terjadi pengeluaran sel telur yang siap dibuahi, padahal tidak demikian kenyatannya.

Orgasme hanya mengeluarkan cairan yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar Bartholini dan tidak mengandung sel telur.

Artinya, tidak ada kaitan atara kehamilan dengan orgasme seorang perempuan.

Mitos: Hubungan sεks waktu hamil membuat keguguran

Tidak ada larangan untuk melakukan hubungan sεks pada waktu hamil.

Aktivitas ini tidak terlalu mengganggu, selama tidak ada kelainan selama hamil dan kita juga menikmati hubungan sεks yang dilakukan dengan suami.

Yang tidak dianjurkan adalah hubungan sεks yang terlalu bersemangat sampai tidak menyadari kalau ibu hamil mulai kesakitan, misalnya karena tekanan yang terlalu berlebihan.

Hal ini sering terjadi pada kehamilan trimester pertama, di mana kondisi kehamilan belum cukup kuat menempel di rahim.

Sangat disarankan melakukan hubungan sεks atas keinginan kita dan dilakukan dengan posisi kita di atas, sehingga mudah mengontrol apabila sewaktu-waktu timbul rasa kurang nyaman di perut.

Mitos: Posisi di atas membuat perempuan cepat orgasme

Data yang diperoleh di lapangan menunjukkan sebagian perempuan setelah menikah jarang atau bahkan tidak pernah mendapatkan kepuasan seksual atau orgasme.

Ada banyak alasannya, misalnya hubungan sεks yang terlalu cepat, kurang variatif, atau karena mood kurang baik pada saat itu.

Salah satu kunci kepuasan sεks pada perempuan adalah hubungan sεks yang menyenangkan dalam posisi yang menguntungkan, di mana memungkinkan kita menentukan arah penetrasi yang tepat.

Ingat, tidak selalu harus dalam posisi di atas atau woman on top.

Posisi apa pun akan tetap mampu menimbulkan orgasme dan bahkan multiple orgasms, asal kita dalam kondisi mood yang baik dan bergairah.

Jangan lagi percaya pada mitos-mitos di atas, ya!

Fakta bercinta yang benar

Bercinta tidak hanya berfungsi untuk mendapatkan keturunan dan rekreasi, namun ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sebagai efek sampingnya.

Berikut 7 manfaat bercinta untuk kesehatan yang patut Anda ketahui.

1. Membuat nafas lebih longgar

Hubungan sεks merupakan salah satu antihistamin alami, yang dapat membantu kita bernafas lebih lega sekaligus bisa menghalau gejala asma.

2. Menjadikan tampak lebih muda

Kehidupan sεks yang baik merupakan kunci awet muda. Penelitian terhadap 3.500 orang berusia 18 hingga 102 tahun yang dilakukan Royal Edinburgh Hospital di Skotlandia menemukan bahwa bercinta bisa mengurangi stres, memberi kesenangan, serta tidur lebih nyenyak.

Semua hal itu membuat kita tampak lebih muda dan sehat.

3. Membantu tubuh melawan penyakit

Bercinta sekali atau dua kali seminggu akan meningkatkan produksi immunoglobulin A 30 persen lebih banyak, sehingga sistem kekebalan tubuh kita meningkat.

Peneliti juga menemukan bahwa orang yang memiliki kehidupan sεks aktif akan memiliki risiko lebih rendah terkena kanker, serangan jantung, dan stroke. Di samping itu, sεks juga obat untuk sakit demam dan flu.

4. Membakar kalori

Seperti olahraga, hubungan sεks juga membuat tubuh membakar lemak dan kalori, yakni sekitar 96 kalori selama 20 menit bercinta.

Dan seperti kita tahu, membakar kalori lewat olahraga adalah baik bagi tubuh kita.

5. Mengurangi rasa sakit

Pernahkah Anda melupakan rasa sakit Anda saat berhubungan sεks? Hal itu mungkin sekali terjadi karena rangsangan seksual membuat kita lebih tahan sakit sekaligus memiliki efek menghilangkan rasa nyeri.

Penelitian menyebutkan bahwa rangsangan sεks bisa menghilangkan nyeri otot, migrain, dan nyeri lainnya.

6. Panjang umur

Sebuah penelitian di Inggris dilakukan untuk mempelajari hubungan antara kematian dengan frekuensi hubungan sεks. Hasilnya didapati bahwa risiko kematian pada pria yang bercinta dua kali atau lebih dalam seminggu lebih rendah 50 persen dibanding mereka yang hanya bercinta sekali sebulan.

Study ini juga menyebutkan bahwa semakin banyak sεks akan makin baik bagi kesehatan.

7. Membuat seseorang merasa lebih baik

Aktivitas seksual ternyata juga menghasilkan rasa gembira.

Sebuah penelitian di AS yang melibatkan 1.800 orang menemukan adanya peningkatan oksitosin dan endorfin saat seseorang mengalami orgasme. Ini membuat orang merasa nyaman dan gembira.

(*)

Baca: Pernah Guncang Dunia, Letusan Tambora vs Krakatau Mana yang paling Dahsyat? Ini Perbandingannya

Baca: Empat Ruang Pejabat BKD Muarojambi Digeledah, Tim Kejari Bawa Puluhan Dokumen dan Komputer

Baca: Seribu Lebih Warga Pulau Sebesi dan Sebuku Terkurung Abu Anak Krakatau, Evakuasi Digelar

Baca: Kesaksian Nelayan di Lampung Lihat Tsunami Setinggi 15 Meter, Lihat Ini di Puncak Anak Krakatau

TONTON VIDEO TERBARU KAMI: ERUPSI GUNUNG ANAK KRAKATAU TERUS BERLANJUT

IKUTI INSTAGRAM KAMI:

(Kompas.com/Wisnubrata)

(Nova.grid.id/Dionysia Mayang Rintani)

BERITA SUDAH DIMUAT DI GRID DENGAN JUDUL INI MITOS DAN FAKTA BERCINTA...

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved