Benarkah Makam Soeharto dan Ibu Tien Dilapisi Emas dan Sangat Mewah? Fakta Ini Mengungkapnya

Jenderal bintang lima ini sebearnya berhak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, akan tetapi ia memilih untuk dimakamkan di Astana Giri.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Soeharto 

Menurutnya ledakan itu mirip suara bom.

Semua orang yang berada di Astana langsung menengadah ke atas mencari sumber dentuman itu.

Anehnya di sekeliling Astana tidak ada yang porak poranda akibat ledakan keras tersebut.

Ledakan tersebut hanya seolah bunyi keras yang tidak meninggalkan bekas.

"Alhamdulillah, ini mengisyaratkan bahwa Pak Harto benar-benar orang besar. Bumi mengisyaratkan penerimaannya terhadap jenazah beliau," ujar Bupati Begug kala itu.

Minggu, 27 Januari 2008, pukul 13.10 WIB, presiden kedua RI, Soeharto (1967-1998), meninggal.

Presiden keenam RI (2004-2014), Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, setelah menerima laporan tentang hal itu, membatalkan kepergiannya ke Bali untuk membuka Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang anti korupsi.

Di kantornya, SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumumkan pengibaran bendera Merah Putih setengah tiang selama tujuh hari sebagai ungkapan belasungkawa.

Baca: Sebelum Dibunuh dengan Keji, Jamal Khashoggi Ditawari Teh Oleh Pembunuhnya

Baca: Sulis Merasa Tuhan Berkata Lain, Kisah Ibu Hamil dan 59 Mahasiswa Universitas Indonesia yang Selamat

Baca: Ramalan Zodiak Rabu 26 Desember 2018 - Kejutan Tak Terduga Menanti Anda, Gemini Waspada Insiden

Begitulah catatan Dino Patti Djalal yang dibukukan dalam bukunya, Harus Bisa!: Seni Memimpin ala SBY.

Dino, juru bicara SBY untuk bidang luar negeri saat itu, mencatat pula, SBY dan istrinya, Ny Ani Yudhoyono, pada hari Minggu itu juga melayat ke kediaman almarhum di Jalan Cendana, Menteng, Jakarta. SBY dan Ny Ani berdoa di depan jenazah almarhum.

Mbak Tutut, putri sulung Soeharto, menawari SBY untuk melihat wajah almarhum yang telah ditutup kain kafan. SBY mengangguk.

"SBY memandang wajah Pak Harto yang rautnya jauh lebih tua dibanding ketika beliau lengser tahun 1998, dengan ekspresi tenang, seakan-akan lega karena sudah lepas dari berbagai permasalahan," demikian catat Dino.

Dalam upacara pemakaman di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah, SBY bertindak sebagai inspektur upacara dan menyampaikan pidato yang ditulisnya sendiri.

Dalam pidatonya, demikian catatan Dino, SBY tidak menyatakan memaafkan Pak Harto karena memang memaafkan Pak Harto adalah urusan Allah SWT.

Soeharto dan Ibu Tien
Soeharto dan Ibu Tien ()

Selain itu, kelak, sejarah yang akan memberikan penilaian terakhir terhadap Pak Harto.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved