Tak Takut Setan Lebih Takut Pelatih, Kisah Kopassus yang Bikin Ngakak Ketika Gagal, Tidur Sama Sapi
Latihan Kopassus memang terlihat mengerikan, namum dibalik itu semua, ada kisah lucu saat latihan koppasus, apa saja? simak berita selengkapnya.
Tak Takut Setan Lebih Takut Pelatih, Kisah Kopassus yang Bikin Ngakak Ketika Gagal, Tidur Sama Sapi
TRIBUNJAMBI.COM - Latihan Kopassus memang terlihat mengerikan, namum dibalik itu semua, ada kisah lucu saat latihan koppasus, apa saja? simak berita selengkapnya.
Kemampuan tempur prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Indonesia memang tak diragukan lagi.
Bahkan dunia juga mengakui kehebatan pasukan yang dilatih dengan sangat disiplin ini.
Namun dibalik itu semua, ada kisah menarik dan lucu dari kepolosan prajurit kebanggan ini.
Tribunjambi.com mengutip cerita lucu ini dari garudamiliter.blogspot yang diposting 23 April 2015 lalu.
Baca: Bikin Merinding Anji, Ini Chord Kunci Gitar Kemarin Seventeen yang Viral Setelah Tsunami Banten
Baca: 9 Syarat Warga Negara Bisa Gunakan Hak dengan Status Pindah Pilih saat Pemilu 2019
Enaknya Landing
Cerita ini berkisah tentang naik pesawat dan landing atau mendarat.
Ada seorang prajurit yang begitu bahagia saat bisa merasakan pesawat landing.
Kisah ini dituturkan Pelda Sumardi alias Mardi Rambo.
Dia seorang prajurit Kopassus yang memiliki kemampuan zeni demolisi.
Mardi Rambo ini sudah 14 kali diturunkan di medan operasi.
Sebuah rekor karena biasanya rata-rata prajurit Kopassus merasakan turun empat kali di medan operasi.
Nah, suatu hari Pelda Sumardi ditugaskan ke Bosnia yang saat itu sedang mengalami konflik berdarah.
Buat orang lain, ditugaskan ke Bosnia ibarat mimpi buruk.
Namun buat Pelda Sumardi ibarat mendapat durian runtuh.
Baca: 5 Napi Lapas Klas IIB Kuala Tungkal Dapat Remisi Hari Raya Natal 2018
Baca: LIVE STREAMING! Pemakaman Dylan Sahara Istri Ifan Seventeen di Ponorogo, Suasana Rumah Duka
Baca: Pantau Perayaan Natal, Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS Cek PAM Gereja Santa Theresia
"Sueeneng sekali ke Bosnia. Pesawat itu take off kemudian landing. Ternyata landing itu wueenaak sekali," kata Pelda Sumardi.
Apa istimewanya landing?
Bukankah pesawat yang take off pasti landing?
Tunggu dulu, itu hanya berlaku untuk orang sipil.
Rupanya selama ini Pelda Sumardi hanya merasakan pesawat lepas landas.
Begitu pesawat di udara, dia selalu 'dibuang' alias diterjunkan dengan pesawat.
Pantas saja, pengalamannya 14 kali turun ke medan operasi.
Karena itu Mardi Rambo bahagia karena merasakan pesawat landing untuk pertama kali.
Baca: Ini Pembagian Empat Zona Kampanye, Tak Musti Dihadiri Calon Presiden
Baca: Memberikan Rasa Aman Pada Perayaan Natal, Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis Langsung Cek Rumah Ibadah
Gagal, tidur di kandang sapi
Di medan tugas, prajurit Kopassus harus berhasil. Jika tidak berprestasi, mereka akan ditarik pulang dan dilatih lagi.
Bahkan jika gagal lagi ada bonus spesial untuk mereka.
Pelda Suwito, salah seorang prajurit Kopassus yang berpengalaman menceritakan bagaimana kerasnya dulu para pelatih mendidik mereka.
"Pengalaman saya jika tugas perang Timor Timur dan tidak berhasil mendapatkan senjata musuh, sudah pasti tidurnya di kandang sapi!" kata Pelda Suwito.
Saat itu di Grup 2 Kopassus di Kartasura, banyak sapi.
Prajurit yang gagal akan ditidurkan bersama sapi.
Baca: Siapa Juru Kampanye Tiap Calon di Jambi? Parpol Harus Lapor ke KPU
Baca: Memberikan Rasa Aman Perayaan Natal, Wakapolda Jambi dan Kasrem Cek Keamanan Gereja
Baca: 300 Orang Ikuti Ibadah Malam Natal di HKBP Distrik XXV, TNI dan Polri Berjaga hingga Aman dan Lancar
"Dilatih lagi tiga bulan, diberangkatkan lagi enam bulan. Kalo gagal lagi, tidur sama sapi lagi," kata Pelda Suwito.
Pohon habis gara-gara lempar pisau
Lempar pisau dan kampak menjadi salah satu kemampuan yang wajib dimiliki prajurit Kopassus.
Nah soal ini ada mahaguru lempar pisau yang sangat ditakuti di Pusdikpassus Batujajar, Kapten Encun.
Tiada hari tanpa berlatih. Bahkan waktu istirahat pun dipakai Encun untuk latihan melempar pisau.
Maka para prajurit Kopassus pun bergurau.
"Gara-gara Encun latihan, pohon randu di Pusdikpassus tidak ada yang utuh. Semua habis dibabat untuk latihan lempar pisau," canda mereka.
Kapten Encun memang prajurit istimewa.
Baca: Kenakan Baju Putih Antarkan Jenazah Istri, Ifan Seventeen: Biar Seragam Sama Kamu, Kita Pulang
Baca: Beri Motivasi Petugas, Wakapolda Jambi Cek Kesiapan Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru
Baca: KPU Beri Waktu Kampanye Pileg dan Pilpres 21 Hari, Ini Jadwalnya
Dia mengawali karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kopassus bagian dapur.
Kini dia adalah pelatih spesialisasi tembak runduk alias sniper dan daki serbu.
Encun juga sudah menjadi pelatih Komando legendaris sejak tahun 1984.
Tak takut setan, lebih takut pelatih
Salah satu episode paling mengerikan yang harus dialami setiap prajurit Kopassus adalah pendidikan Komando.
Fisik dan mental mereka digojlok habis sampai level nol.
Materi latihan meliputi gunung, hutan, rawa dan laut.
Rasa lelah, lapar, stres ditambah para pelatih yang menggilas mereka tanpa ampun.
Karena itu para prajurit Kopassus mengaku tak sempat merasa takut pada setan jika harus melewati medan gelap gulita di tengah malam.
Baca: Kapolsek Geragai Langsung ke Lokasi Sterilkan Lokasi, Ibadah Malam Natal di Gereja GPdl
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 25 Desember 2018, Cek Peruntungan dan Percintaanmu, Cancer Bakal Romantis
Mereka lebih takut pada para pelatih yang tak kenal ampun.
"Kami tidak takut setan, lebih takut pelatih," ini jadi semacam semboyan mereka.
Namun tentu tak ada niat buruk dari para pelatih ini selain mendidik para prajurit agar menjadi pasukan komando tangguh berotot kawat dan mental sekeras batu. (Tribunjambi.com/Suci)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/aksi-dopper-latihan-kopassus-yang-harus-merayap-dengan-serbuan-peluru_20180901_184410.jpg)