Konflik Harimau Sumatera di 2018, Terkam Manusia hingga Terjebak di Kolong Ruko

Selain konflik dengan manusia, ada juga beberapa kasus harimau sumatera yang menerkam ternak warga.

Editor: hendri dede
cature
Harimau Sumatera muncul di pemukiman warga di Desa Pulau Burung, Riau. 

Sejak kejadian itu, petugas BBKSDA Riau, TNI dan kepolisian diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penangkapan atau evakuasi.

Dalam upaya penangkapan, harimau sering muncul di perkebunan kelapa sawit perusahaan. Harimau pun diberi nama Bonita.

10 Maret 2018

Harimau sumatera menerkam Yusri Effendi (34) di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Korban diterkam usai membuat bangunan sarang burung walet di Dusun Sinar Danau. Saat itu kondisi korban ditemukan di atas rumput di danau dalam kondisi mengenaskan. Jasad korban juga tidak dimakan.

Korban kedua ini juga disebut akibat serangan harimau yang sama, yakni Bonita. Tewasnya dua orang warga ini menghebohkan jagat raya.

Baca: Bupati Al Haris Belum Terima Laporan Soal PETI, Ini yang akan Dilakukannya ke Kades dan Camat

Baca: 15 Tahanan di Lapas Klas IIA Jambi, Mendapat Remisi Natal

Baca: 7 Artis Ini Pernah Disantet, Mulai Keluar Keris dari Perut, Sampai Kisah 3 Paranormal Tak Mempan

Baca: Pantau Perayaan Natal di Kota Jambi, Wakapolda Minta Doa untuk Korban Tsunami Banten dan Lampung

Oleh sebab itu, petugas gabungan terus bekerja melakukan pencarian terhadap Bonita untuk dievakuasi.

Pada 20 April 2018, Bonita berhasil ditangkap setelah dilakukan dua kali penembakan obat bius.

Kemudian, Bonita dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat untuk di observasi.

2. Harimau Sumatera mati

25 September 2018

Seekor harimau sumatera betina ditemukan mati tergantung di pinggir jurang di hutan perbatasan Desa Muara Lembu dengan Desa, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Kematian harimau ini akibat jerat yang dipasang oleh oknum yang tidak bertanggung. Sebab harimau ditemukan tergantung dengan tali jerat melilit di pinggangnya.

Setelah ditelusuri tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, ditemukan beberapa jerat di sekitar lokasi.

Bangkai harimau akhirnya dibawa ke BBKSDA Riau untuk dilakukan neokropsi. Dari hari neokropsi, harimau ini ternyata bunting yang mengandung dua anak.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved