200 Tahun Silent Night, Lagu Natal Paling Populer di Dunia yang Berarti Malam Kudus
Lagu Natal Silent Night memiliki kisah sejarah dibaliknya. Lagu Natal ini bermula pada tahun 1818 dan dijadikan warisan budaya oleh UNESCO.
Jalan-jalan yang ia lakukan tersebut membawanya ke atas bukit yang menghadap ke desa.
Dari puncak bukit itu, Mohr memandang desa yang tertutup salju yang begitu damai.
Sambil menikmati keheningan malam musim dingin, Mohr menatap ke sebuah kartu Natal.
Ia yang tengah memikirkan pertunjukan Natal tiba-tiba teringat sebuah puisi yang pernah ia tulis beberapa tahun sebelumnya.
Puisi itu adalah tentang malam ketika para malaikat mengumumkan kelahiran Mesias yang ditunggu-tunggu bagi para gembala di lereng bukit.

Mohr menganggap kata-kata itu bisa menjadi pujian yang baik untuk pertunjukan pada malam Natal berikutnya.
Sayangnya, dia tidak memiliki alat musik yang bisa dibawakan bersama puisi itu.
Keesokan harinya Mohr pergi untuk menemui pemain organ gereja, Franz Xaver Gruber.
Gruber hanya memiliki waktu beberapa jam untuk menghasilkan melodi yang bisa dimainkan dengan gitar.
Akhirnya, Gruber berhasil menyusun notasi musik untuk puisi itu.
Ramalan Zodiak 25 Desember 2018, Spesial Natal dan Tahun Baru Keberuntungan untuk Sagitarius
Kenangan Dylan Sahara, Istri Ifan Seventeen Korban Tsunami Banten Saat Jadi Presenter Acara Gosip
Gembala Menyapa, Pesan Damai Natal 2018 dari Jambi
Mereka akhirnya memiliki lagu Natal yang bisa dinyanyikan tanpa alat musik organ.
Pada Malam Natal, jemaat kecil Oberndorf mendengar Gruber dan Mohr menyanyikan lagu baru mereka dengan iringan gitar Gruber.
Beberapa minggu kemudian, ahli organ terkenal Karl Mauracher tiba di Oberndorf untuk memperbaiki organ di gereja St. Nicholas.
Ketika Mauracher selesai, dia mempersilahkan Gruber mencoba alat musik tersebut.
Ketika Gruber duduk, jari-jarinya mulai memainkan melodi sederhana yang ditulisnya untuk puisi Natal Mohr.