Tsunami Banten dan Lampung

Rian D'masiv Kirim Doa, Grup Band Seventeen Belum Ditemukan Pasca Tsunami di Tanjung Lesung Benten

Rian menulis, Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum), dan Ifan (vokal)belum ditemukan.

Editor: hendri dede
zoom-inlihat foto Rian D'masiv Kirim Doa, Grup Band Seventeen Belum Ditemukan Pasca Tsunami di Tanjung Lesung Benten
net
28042012_seventeen

Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur.

Data sementara di wilayah tersebut tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.

"Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita," papar Sutopo Purwo Nugroho.

Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat tiga orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.

Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat tiga orang meninggal dunia, empat orang luka, dan dua orang hilang.

"Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan," ungkapnya.

Sutopo Purwo Nugroho, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih menyelidiki guna mengetahui faktor penyebab tsunami ini.
"Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama," kata dia.

Ia memandang, dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai.
Sebelumnya BMKG menyatakan bahwa gelombang yang menerjang sejumlah wilayah di kawasan Banten yang berada di sekitar Selat Sunda merupakan tsunami.

Baca: Update Terbaru Tsunami Banten dan Lampung, Jumlah Korban dan Kerugian Fisik Hingga Pukul 07.00 WIB

Baca: Jadi Korban Tsunami Banteng yang Selemat, Begini Kesaksian Komedian Ade Jigo, Awalnya Terjadi Gempa

Baca: Hari Penuh Ceria Bagi Pisces, Tapi Hari Waspada Buat Cancer, Ramalan Zodiak Minggu 23 Desember 2018

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu Sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Meski menyatakan tsunami, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rachmat Triyono menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada aktivitas seismik di sekitar lokasi gelombang tinggi. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved