Tsunami Banten dan Lampung
Imbau Warga Tetap Waspada, BMKG: Tsunami di Tanjung Lesung Banten Mirip di Palu
"Masyarakat diimbau tenang dan tak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,"
"Dan kami analisis, kami memerlukan waktu analisis apakah kenaikan air itu air pasang akibat fenomena atmosfer yang tadi ada gelombang tinggi? Jadi memang ada fase seperti itu. Namun ternyata setelah kami analisis lanjut gelombang itu merupakan gelombang tsunami," kata dia.
Adapun rinciannya, berdasarkan hasil pengamatan tidegauge Serang di Pantai Jambu, Desa Bulakan, Cinangka, Serang, tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian gelombang 0,9 meter.
"Kemudian tidegauge Banten di pelabuhan Ciwandan, tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 meter," kata Dwikorita.
Selanjutnya, lewat tidegauge Kota Agung di Desa Kota Agung, Kota Agung, Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36 meter.
Yang terakhir tidegauge Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28 meter.
Menurut dia, berdasarkan ciri gelombangnya, tsunami yang terjadi kali ini mirip dengan yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah lalu.
"Periodenya (periode gelombang) pendek-pendek," katanya.
Baca: Tak Sampai Rp 500 Ribu, Rincian Tarif Tol Jakarta ke Surabaya Untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2019
Baca: Debut Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United Masuk Catatan Terbaik di Liga Inggris, MU Menang 1-5
Baca: Kabar Duka Update Tsunami Banten, Bassist Band Seventeen Dikabarkan Meninggal Dunia Usai Bencana
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Juga diiimbau untuk tetap menjauh dari pantai perairan Selat Sunda, hingga ada perkembangan informasi dari BMKG dan Badan Geologi," ujarnya.
Penyebab Tsunami
Sebelumnya diberitakan Tsunami menerjang pantai di daerah Pandeglang, Banten, dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) malam pukul 20.27 WIB.
Lewat akun Twitternya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan penyebab tsunami yang melanda pantai di kawasan Selat Sunda.
Sutopo mengungkapkan penyebab tsunami yang terjadi di Pandeglang, Banten, dan Lampung Selatan bukanlah karena gempa tektonik.
"Benar, ada tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda pada 22/12/2018, 20.27 WIB.
Penyebab tsunami bukan gempa bumi. Namun, kemungkinan adanya longsor bawah laut pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau.
Baca: Ramalan Zodiak 23 Desember 2018, Aries Perubahan Besar, Leo Saatnya Buktikan Cintamu ke Dia
Baca: Beda Dengan Gubernur dan DPRD Papua, Pendeta Minta TNI/Polri Tetap Tugas Jaga Keamanan Dari KKB
Baca: Menjual Kokain 1,3 Ton dalam Sehari, Pria Ini Kantongi Rp 3,9 Trilun, Ini Fakta-faktanya
Bersamaan dengan adanya gelombang pasang akibat bulan purnama," tulis Sutopo hari ini, Minggu (23/12/2018).
Tak hanya itu, Sutopo juga menyebutkan bahwa fenomena tsunami yang terjadi semalam termasuk langka.
Pasalnya letusan Gunung Anak Krakatau tidak terlalu besar.
(Tribunnews.com/Whiesa)