Update Terbaru PT Freeport Indonesia, Ini Dia Deretan Posisi Direksi yang Diisi Oleh Pekerja Asing

Porsi saham Inalum menjadi 51,2 persen,Seusai resmi memegang mayoritas saham, Inalum melakukan perombambakan direksi.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
kompas.com
Tambang freeport. 

Update Terbaru PT Freeport Indonesia, Ini Dia Deretan Posisi Direksi yang Diisi Oleh Pekerja Asing

TRIBUNJAMBI.COM - Update terbaru PT Freeport Indonesia yang sahamnya sudah mayoritas milik Indonesia.

PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) resmi memegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia.

Porsi saham Inalum menjadi 51,2 persen dan Freeport McMoran memegang 48 persen saham.

Seusai resmi memegang mayoritas saham, Inalum melakukan perombakan direksi.

Menurut Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, jajaran direksi Freeport akan diisi oleh orang Indonesia dan asing.

"Siapa pengurusnya, direksi ada 4 orang Indonesia dan 2 non Indonesia," ujar Budi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (21/12/2018) dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.

Budi menyebutkan, posisi Direktur Utama akan diisi oleh Clayton Allen Wenas (Tony Wenas), Wakil Direktur Utama Orias Petrus Moedak, Direktur Jenpino Ngabdi, Direktur Achmad Ardianto, Direktur Robert Charles Schroeder, dan Direktur Mark Jerome Johnson.

Baca: Daftar Orang Indonesia di Jajaran Direksi PT Freeport setelah Perubahan Besar Kepemilikan Saham

Baca: Mengapa Tuan Guru Bajang Gabung Partai Golkar? Ini Jejak Karier TGB sejak di Legislatif

Baca: Petugas Harus Jebol Teralis, Butuh 3 Jam untuk Satu Padamkan Api yang Menjilat

"(Posisi) Komisaris punya empat orang Indonesia dan dua distinguished guest," kata Budi.

Posisi Presiden Komisaris diisi oleh Richard Carl Adkerson, Wakil Komisaris Utama Amin Sunaryadi, Komisaris Budi Gunadi Sadikin, Komisaris Hinsa Siburian, Komisaris Kathleen Lynne Quirk, dan Komisaris Adrianto Machribie.

11022017_freeport
11022017_freeport (KONTAN/FRANSISKUS SIMBOLON)

Sebelumnya, PT Inalum (Persero) resmi membeli sebagian saham PT Freeport Indonesia (PTFI).

Dengan begitu, kepemilikan saham Indonesia atas PTFI meningkat dari 9 persen menjadi 51 persen.

Resminya pengalihan saham tersebut ditandai dengan proses pembayaran dan terbitnya Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK) sebagai pengganti Kontrak Karya (KK) PTFI yang telah berjalan sejak tahun 1967 dan diperbaharui di tahun 1991 dengan masa berlaku hingga 2021.

Dengan terbitnya IUPK ini, PTFI akan mendapatkan kepastian hukum dan kepastian berusaha dengan mengantongi perpanjangan masa operasi 2 x 10 tahun hingga 2041, serta mendapatkan jaminan fiskal dan regulasi.

PTFI juga akan membangun pabrik peleburan (smelter) dalam jangka waktu lima tahun.

Baca: Lowongan Kerja BUMN di 3 Perusahaan, Batas Pendaftaran 31 Desember 2018, Ini Syarat dan Link

Baca: Beberkan Kehidupan Ranjang Bikin Hotman Paris Penasaran, Andi Soraya: Aku Takut nanti Dia Pengen

Baca: Granat Siap Diledakkan, Situasi Berubah Tegang Saat Australia Sok Aksi Todong Perwira TNI AU

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved