Kumpulan Ucapan Hari Ibu 22 Desember 2018, Cocok untuk Dikirimkan Lewat Whatsapp dan Facebook
Setiap tanggal 22 Desember kita merayakan hari ibu, Berikut kumpulan ucapan hari ibu 22 Desember 2018.
TRIBUNJAMBI.COM - Setiap tanggal 22 Desember kita merayakan hari ibu, Berikut kumpulan ucapan hari ibu 22 Desember 2018.
Maklum, tiap tanggal itu, kita masyarakat Indonesia memang sedang merayakan Hari Ibu.
Tapi tak banyak yang tahu sejarah penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu—lebih-lebih terkait pergeseran maknanya.
Hari Ibu ditetapkan Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Penetapan itu didasarkan pada tanggal pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia.
Baca: Petugas Harus Jebol Teralis, Butuh 3 Jam untuk Satu Padamkan Api yang Menjilat
Baca: Daftar Orang Indonesia di Jajaran Direksi PT Freeport setelah Perubahan Besar Kepemilikan Saham
Baca: Jerinx Vs Susi Pudjiastuti, Drummer Band Superman is Dead Koar-koar tentang Sikap Menteri Kelautan
Kongres perempuan itu adalah buah dari semangat perjuangan yang muncul setelah peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Pemerintah pun menerbitkan regulasi soal Hari Ibu itu pada tahun 1959. Sehingga, setiap tahunnya, masyarakat merayakan Hari Ibu sebagai hari nasional.
Saat ini, Badan Kongres Perempuan Indonesia itu berubah nama menjadi Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Tak hanya nama organisasi yang berubah, sangat disayangkan kini makna Hari Ibu mulai bergeser dan mulai dicampuradukkan dengan tradisi barat seperti Mother's day.
Padahal, Hari Ibu memiliki makna yang lebih mendalam dari hanya sekadar kasih sayang ibu dan anak.
Itulah tonggak sejarah perjuangan perempuan Indonesia mencapai kemerdekaan, menebalkan rasa kebangsaan, hingga perjuangan perempuan untuk mendapat hidup yang layak.
Baca: Jerinx Vs Susi Pudjiastuti, Drummer Band Superman is Dead Koar-koar tentang Sikap Menteri Kelautan
Baca: Hasil Liga Inggris - Liverpool vs Wolverhampton, Mo Salah Jadi Top Skor, Manchester City Tertinggal
Baca: Kisah Lucu Kopassus - Terbang Tak Pernah Mendarat hingga Pelatih Lebih Menakutkan daripada Setan
Tapi tak ada salahnya bukan kita memberi ucapan-ucapan penuh nada cinta kepada sosok yang telah melahirkan kita?
- Sejarah Hari Ibu
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama.
Kongres Perempuan Indonesia yang pertama ini jatuh pada tanggal 22-25 Desember 1928.
Kongres ini pertama kali dilaksanakan di Yogyakarta.
Tepatnya bertempat di Dalem Jayadipuran, yang kini bertransformasi menjadi Kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional.
Gedung ini terletak di Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta.
Kongres Perempuan Indonesia yang pertama ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi wanita.
Mereka berasal dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
Dari sini kemudian terlahir Kongres Wanita Indonesia atau yang disebut dengan Kowani.
Baca: Petugas Harus Jebol Teralis, Butuh 3 Jam untuk Satu Padamkan Api yang Menjilat
Baca: Kisah Lucu Kopassus - Terbang Tak Pernah Mendarat hingga Pelatih Lebih Menakutkan daripada Setan
Baca: Legenda Kopassus Berkaki Satu, Aksi Heroik dan Berani saat Pertempuran di Hutan Papua
Di Indonesia, organisasi wanita sudah memulai eksistensinya sejak 1912.
Pergerakan mereka terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia di abad 19.
Sebut saja Kartini, Christina Martha Tiahahu, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, dan Nyai Ahmad Dahlan.
Kongres ini diadakan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
Agenda utama kegiatan ini adalah untuk mempersatukan perempuan di Nusantara.
Selain itu, mereka juga ingin menjunjung eksistensi perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, hingga pernikahan usia dini bagi perempuan dan lain sebagainya.
Mengikuti jejak Kongres Perempuan Indonesia I, Kongres Perempuan II kemudian digelar pada Juli 1935.
Dalam kongres ini kemudian dibentuk Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang.
Meskipun sudah dilaksanakan pada 1928, namun peringatan Hari Ibu belum langsung ditetapkan oleh pemerintah.
Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember baru ditetapkan pada Kongres Perempuan III pada 10 tahun kemudian, yakni 1938.
Baca: Apa Peran Menpora di Suap Kasus Suap Dana Hibah Kemepora ke KONI? Begini Reaksi Imam Nahrawi
Baca: Inneke Koesherawati Ungkap Gunakan Bilik Asmara dengan Suaminya & Ungkap Apa Saja Barang di Dalamnya
Namun perayaan ini belum bersifat resmi.
Baru pada 1953 melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Presiden Soekarno resmi menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu, hingga saat ini.
Seperti yang telah disebutkan di awal, hanya Indonesia yang memperingati Hari Ibu pada 22 Desember.
Menurut data di Wikipedia, negara-negara lain seperti Australia, Kanada, Jerman, bahkan Malaysia merayakan Hari Ibu di minggu kedua bulan Mei.
Ini ada beberapa kalimat penuh nada cinta, seperti dilansir dari Tribun Style:
- Sang Penjaga
Ibu, kau adalah penjaga di setiap malam dan ketakutanku. Terima kasih untuk semua cinta yang telah kau berikan padaku.
- Surga Kecil di Matamu
Surga pasti begitu kecil, karena aku bisa melihatnya dimatamu Bu. Selamat Hari Ibu, bu.
- Untuk Ibu yang Terbaik di Dunia
Untuk ibu terbaik yang selalu memiliki senyum untuk saya, saya tahu kita mungkin berjauhan sekarang. Jadi, inilah pelukan besar besar dan mencium Hari Ibu Happy.
- Malaikat di Dunia
Ibu, kau adalah seorang malaikat yang ada di dunia ini. Kasih sayangmu akan membawaku ke surga. Selamat Hari Ibu, bu.
- Cinta Abadi
Ibu adalah cinta abadi, Sebuah cinta yang luar biasa, seseorang yang membantumu mengatasi masalah, dia adalah salah satu yang benar-benar peduli. Ibu, engkau segalanya bagiku, aku sangat menyayangimu.
- Hati yang Tak Pernah Hilang
Apakah yang memberikan hati pada diri tidak pernah hilang, namun disimpan di hati orang lain, dari senja hingga fajar. Mencintaimu dari inti hati saya. Selamat Hari Ibu.
- Kasih Sepanjang Masa
Kasih ibu sepanjang masa dan tak ternilai , tak ada yang bisa menggantinya dengan apapun. Kasih yang lahir dari rasa yang tulus ihklas dan tanpa mengharap pamrih. Bahkan seribu mutiara di lautan tak cukup untuk membalasnya.
- Yang Terdalam
Mengajarku, Membantuku. Selalu tersenyum saat aku sedih. Membangkitkan kekuatan pada diriku dari ucapanmu Ibu. Terima kasih Ibuku
- Rela Berkorban
Siapa yang mengorbankan hidupnya, kebahagiaannya dan seluruh waktunya hanya untuk kita. Kamu harus mendoakan ibumu. Kamu harus mengatakan padanya “Aku mencintaimu ibu, tanpamu aku bukan siapa-siapa, bahkan tak pernah ada.
- Lembut Sentuhannya
Masih terasa lebutnya sentuhanmu, tutur kata yang syadu kala mengiringi masa kecilku dengan penuh canda tawa dan penuh kebahagian. Andai waktu bisa terulang mungkin ku ingin kembali ke masa itu, saat sifat manja dan luguku kau balas dengan kasih sayangmu.