Ditinggalkan Anak Buahnya, Komandan ISIS Tewas Bertempur Sendirian

Si komandan ISIS itu masih terus menyerang sebelum dia tertembak dan tewas ditempat.

Editor: hendri dede
Signature Reads
Ilustrasi 

Ditinggalkan Anak BUahnya, Komandan ISIS Tewas Bertempur Sendirian

TRIBUNJAMBI.COM - Komandan ISIS akhirnya tewas saat bertempur.

Ini diketahui dari sebuah rekaman memperlihatkan seorang komandan Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) tewas di pertempuran setelah ditinggalkan anak buahnya.

Dilansir Daily Mirror Kamis (20/12/2018), rekaman yang berasal dari GoPro memperlihatkan komandan ISIS itu menyiapkan senapannya.

Komandan yang tak disebutkan identitasnya itu menembaki musuh yang berada di depannya. Dia kemudian berteriak setelah melihat kendaraan dan anak buahnya pergi meninggalkannya.

Si komandan ISIS itu masih terus menyerang sebelum dia tertembak dan tewas. Videonya ditemukan oleh Pasukan Pertahanan Suriah (SDF).

Baca: Jadwal Pelantikan Komisioner KPU Kota Jambi, Kerinci, Merangin, Kota Sungaipenuh

Baca: Polres Tanjabtim Musnahkan Puluhan Liter Tuak dan Minuman Keras Jelang Natal dan Tahun Baru

Baca: Drama Korea Terbaru Siap Tayang Januari 2019, 3 Drakor Paling Dinanti, Simak Sinopsisnya

Berdasarkan laporan Idlib Post, peristiwa itu terjadi di Deir Ezzor, kota terbesar yang terletak di timur Suriah.

Dalam akun media sosialnya, SDF menjelaskan para anggota ISIS berada dalam kebingungan dan memilih untuk tidak patuh kepada pemimpin mereka dengan meninggalkannya.

Milisi Kurdi itu, diwartakan The Independent, tengah berada dalam operasi untuk membebaskan Hajin yang berada dalam kendali ISIS.

Kota yang berlokasi di tepi sungai Eufrat itu merupakan benteng terakhir ISIS di Suriah. SDF mengumumkan telah menguasai sebagian besar Hajin.

Baca: Kuliner Jambi, Nasi Goreng Kugo Disajikan Dengan Beraneka Macam Toping

Baca: Kuliner Jambi Nasi Goreng Kugo, Dimasak Dengan Menggoyangkan Kuali, Packaging Pakai Bahan yang Aman

Baca: Bukannya Hilang Pamor, Ahok Malah Dapat Panggilan Jadi Pembicara di Luar Negeri Saat Bebas Penjara

Pembebasan Hajin bakal menjadi batu pijakan penting bagi SDF yang sudah menjadi sekutu negara Barat untuk memerangi ISIS dalam empat tahun terakhir.

Dengan dukungan yang diberikan Inggris serta Amerika Serikat (AS), SDF mampu memukul ISIS hingga terdesak di wilayah Hajin dan Deir Ezzor.

Trump Deklarasikan Kemenangan atas ISIS di Suriah

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeklarasikan kemenangan atas kelompok ISIS di Suriah pada Rabu (19/12/2018).

Baca: Identitas Dua Jasad Anggota TNI yang Ditemukan Tewas di Dalam Got dan Dugaan Penyebab Kematian

Baca: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini, Liverpool Hadapi Lawan Berat, Tantangan Pertama Pelatih Baru MU

Baca: Mengapa Sisca Icun Sulastri Ganti Baju Transparan? Kasus Pembunuhan di Apartemen Kebagusan City

Dengan begitu, dia memerintahkan pasukan militer AS untuk ditarik dari negara tersebut.

"Kami menang melawan ISIS," kata Trump dalam video singkat yang diunggah ke Twitter.

"Kami telah mengalahkan mereka dan kami memukul mereka dengan sangat keras. Kami merebut kembali wilayah, dan sekarang saatnya bagi pasukan kami untuk pulang," tuturnya.

AFP melaporkan, penarikan pasukan bisa memiliki konsekuensi geopolitik yang luar biasa.

Selain itu, nasib pasukan Kurdi yang didukung AS juga jatuh dalam ketidakpastian dalam menangani ribuan anggota ISIS yang tersisa di Suriah.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada keputusan Trump telah dimatangkan pada Selasa lalu.

"Penarikan penuh, semua berarti semua," kata pejabat itu ketika ditanya mengenai jumlah pasukan yang akan ditarik dari seluruh Suriah.

Saat ini ada sekitar 2.000 pasukan AS berada di Suriah, sebagian besar dari mereka dalam misi pelatihan untuk mendukung pasukan lokal yang memerangi ISIS.

Baca: Ratusan Botol Miras dan Ribuan Petasan Digilas Alat Berat, Ini Penampakannya

Baca: Identitas Dua Jasad Anggota TNI yang Ditemukan Tewas di Dalam Got dan Dugaan Penyebab Kematian

Baca: Penerimaan CPNS 2019 Disiapkan, Prioritas Tenaga Kesehatan dan Pendidikan, Ini Keterangan BKN

Pejabat Pentagon bergegas untuk menanggapi perintah Trump. Seorang juru bicara mengatakan Kementerian Pertahanan telah memulai proses memulangkan pasukan.

Senator Republik Lindsey Graham mengatakan keputusan presiden itu tidak bijaksana dan menempatkan Kurdi dalam bahaya.

Sementara Senator Demokrat Jack Reed mengatakan itu keputusan tersebut memberikan bukti lebih lanjut ketidakmampuan Trump untuk memimpin negara di panggung dunia.

Trump sebelumnya telah menyuarakan skeptisisme tentang kehadiran AS di Suriah, mengatakan pada Maret lalu bahwa dia ingin memulangkan pasukan dengan segera.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan koalisi pimpinan AS yang mencakup belasan negara akan terus memerangi para ekstremis.

"Kemenangan atas ISIS di Suriah ini tidak menandakan akhir dari Koalisi Global," kata Sanders dalam sebuah pernyataan.

Pentagon menolak untuk mengatakan dampak penarikan pasukan terhadap operasi udara di Suriah, yang berlangsung sejak akhir 2014. (*)

Baca: LIVE Cara Memasak Daging Janda & Kakap Saus Kecombrang Ala Chef Yose Rizal Dari Swiss-Belhotel Jambi

Baca: Ramalan Zodiak Tahun 2019 : Gemini Dilimpahi Keberuntungan, Pisces Banjir Kreativitas

Baca: Batanghari Kirim 35 Anak ke Festival Anak Sholeh Provinsi Jambi 2018, Bupati Syahirsyah Titip Pesan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved