Rahasia Masa Lalu Pemilik Perusahaan 'Betadine' di Indonesia, Ternyata Jebolan Kopassus

Terbukti prajurit Kopassus memiliki kemampuan fisik dan kecerdasan tinggi. Satu di antara 'jebolan' Kopassus yang sukses adalah orang ini.

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS
aliyanajwa27/mahakamgroup
Kahar Tjandra, pengusaha Indonesia, yang dulu merupakan anggota RPKAD. 

Terbukti prajurit Kopassus memiliki kemampuan fisik dan kecerdasan tinggi. Satu di antara 'jebolan' Kopassus yang sukses adalah orang ini.

TRIBUNJAMBI.COM - Pernah mendengar Kahar Tjandra? Dia merupakan pemilik PT Mahakam Beta Farma yang memroduksi obat anti-septik dengan merek dagang Betadine.

Di balik kesuksesan usahanya itu, banyak yang tidak mengetahui dahulu merupakan anggota Kopassus. Kala itu, pada 1960-an, pasukan khusus ini masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat alias RPKAD.

Perjalanan Kahar Tjandra alias Tjan Ke Hoat menjadi Kopassus melaui pergulatan yang keras.

Kahar Tjandra lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 24 November 1929.

Dia terlahir dari pasangan Hardi Sjarif (Tjan Hok Djia) dan Noviar Sjarif (Gho Keng Djoe).

Awalnya, Tjandra bercita-cita hendak menjadi arsitek, namun karena jurusan arsitektur ada di ITB Bandung, maka ia mengambil sekolah kedokteran di FKUI, Jakarta.

Lulus kedokteran, dia melanjutkan spesialisasi laboratorium. Dia sempat menjadi dokter di Departemen Kesehatan sebelum masuk wajib militer di RPKAD.

Dia menjadi dokter sekaligus perwira kesehatan di RPKAD dan berpangkatnya Letnan Satu.

Tribunjambi.com mengutip dari beberapa sumber yang menyebutkan Kahar tak ingin lama menunggu pangkatnya naik menjadi jenderal. Dia ingin berkarier sebagai dokter swasta.

Baca Juga:

 Kompi C Dikepung Sniper, Daftar Misi Rahasia Kopassus yang Tak Diketahui Orang

 Legenda Danjen Kopassus, Moeng Meski Hanya Bawa Sebilah Pisau, Menang dalam Pertempuran

 Siapakah Danny Nugroho? Anak Muda yang Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2018

 Daftar 12 Pejabat Negara yang Dicabut Hak Politiknya, Zumi Zola Masuk di Urutan Terakhir

Kala itu, Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo memanggilnya dan membujuk supaya tetap di kesatuan. Namun, dia menjawab dan tetap ingin keluar untuk berkarier.

Kemudia, Kahar Tjandra keluar dari RPKAD dan menjadi dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, selama 20 tahun.

Bisnis mulai dirintisnya pada 1967. Dia mulai terjun ke dunia bisnis dengan membuka Apotek Mahakam. Latar belakangnya sebagai dokter, menarik ia untuk terjun berbisnis di industri farmasi.

Melalui PT Mahakam Beta Farma, dia memproduksi obat anti-septik dengan merek dagang Betadine.

Untuk melengkapai bisnisnya di industri farmasi, Tjandra membangun beberapa lini, antara lain:

  • - Laboratorium Klinik Utama
  • - Johar Exclusive Clinic
  • - PT Daya Muda Agung yang bergerak di bidang distributor obat dan snack
  • - PT Garis Kreasi Hijau yang mengerjakan percetakan kardus untuk toko kuenya
  • - Rumah produksi untuk mendokumentasikan acara-acara di Hotel Grand Mahakam
  • - PT Beta Gasindo Agung yang memproduksi gas untuk kebutuhan medis
  • - PT Inkenas Agung yang meluncurkan saus, sirup, kecap, dan vetsin
  • - Toko kuenya Le Gourmet menjadi toko kue papan atas yang produknya banyak digemari oleh pejabat-pejabat negara.
  • - Hotel butik Grand Mahakam.
Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved