Robert Memutuskan 'Bertobat' Setop Mengonsumsi Daging Anjing, Hachiko Penyebabnya
"Dulu, saya sangat doyan daging anjing. Namun, setelah menonton film layar lebar berjudul HACHIKO pada tahun 2013..." tulis Robert.
Dia berharap orang-orang mengerti bahwa anjing bukanlah makanan, melainkan hewan peliharaan.
Petisi bergulir
Sementara itu, petisi "Stop Memakan Daging Anjing" juga mulai digulirkan di dunia maya.
Petisi itu dibuat di www.change.org dan mengajak pengguna dunia maya menandatanginya.
Inti dari petisi itu, mengajak masyarakat supaya tidak mengonsumsi daging anjing sebagai makanan.
Sampai Rabu (19/12/2018) pukul 13.00 WIB, sudah ada 187 orang netizen menandatangani petisi.
"Hallo teman teman! saya Geccha tavvara anak sekolah berumur 13 tahun ( Kelas 7 ) sedih sekali melihat berita berita tentang pengolahan anjing menurut saya, anjing bukan lah “makanan” melainkan “hewan peliharaan” yang anehnya lagi, banyak yang melakukan ini secara ILEGAL.

baru baru ini ada kejadian di daerah bandung ( saya melihat berita ini di instagram @bandungnet ) polisi menggrebek rumah yang ternyata memproduksi daging anjing secara ilegal dari penggeledahan tersebut polisi mengamankan sekiranya 15 ekor anjing yang tubuhnya sudah membusuk di mesin pendingin.
saya berharap teman teman bisa membaca & menandatanganin petisi ini dengan sukarela & petisi ini bisa sampai ke pihak yang memang berwenang untuk mengurus khasus ini, inshaallah dengan adanya bantuan kita anjing anjing diluar sana bisa di kirim ke shelter & di adopt dengan orang yang baik, itu lebih baik daripada memakan dagingnya! dogs are friend not foods! maaf kalo di petisi ini saya ada salah kata / salah info, terimakasih sebelumnya." tulis Geccha tavvara.
Perlakuan keji
Pernah dirilis di kompas.com, pada 2017, LSM Dog Friend Surakarta mencatat setidaknya 1.200 anjing dipotong setiap hari untuk dikonsumsi warga kota.
Sebagian dari anjing-anjing itu didatangkan dari Jawa Barat atau Jawa Timur.
"Sebanyak 1.200 anjing dipotong untuk dimasak dagingnya di 136 warung di seluruh Surakarta," kata Ketua Dog Friends Surakarta Fredy Irawan.

Fredy mencatat, bisnis ini melibatkan praktik-praktik yang kejam. Bahkan, lanjut dia, sering kali anjing tidak dipotong, tetapi dicekik atau ditenggelamkan hingga mati.
"Ini penyiksaan. Sebab, pelanggan yakin, daging anjing jauh lebih nikmat jika darah anjing tidak mengalir saat hewan itu dibunuh," ujar Fredy.