Perubahan yang Terjadi pada "Miss V" Setelah Melahirkan
Perempuan diciptakan dengan kemampuan luar biasa untuk mengandung anak, dan melahirkan. Miss V pun berubah
Namun Mama tak usah khawatir; hal itu tidak sesakit yang Mama bayangkan.
"Jika Anda belum pernah menjalani epidural, Anda akan diberi suntikan anestesi lokal sementara dokter atau bidan akan menjahit robekan atau guntingan episiotomi (area kulit antara Miss V dan anus)," ujar Dr Marwood.
Benang untuk menjahit robekan Miss V lunak dan pada akhirnya akan menyatu dengan kulit.
Karena itu, dokter tidak akan melepas jahitan ketika jaringan di bawah kulit telah menyatu. Namun, Mama mungkin tetap bisa merasakan apakah area tersebut terasa empuk, bengkak, atau memar.
Hal ini juga terjadi meskipun Mama tidak mendapatkan jahitan setelah melahirkan normal.
Dokter biasanya akan memberikan obat pereda sakit setelah persalinan.
Baca: 4 Hal yang Terlarang Dilakukan ke Organ Intim Miss V Wanita, Nekat Tanggung Sendiri Akibatnya
Baca: Pria Muntilan Nikahi Bule Inggris, Cantik dan Seksi, Yang Senang Kaum Jomblo
Jika Mama merasa sulit buang air kecil karena jahitan tersebut, coba siramkan air hangat pada kemaluan Mama.
Atau, pipislah sambil mandi karena hal itu akan mengencerkan kadar asam pada urin.
Tidak bisa menahan pipis
"Lebih dari 40 persen perempuan akan mengalami inkontinensia (tidak mampu menahan buang air kecil) setelah punya anak," kata Dr Marwood.
"Seringkali ada sedikit urin yang keluar, terutama ketika Anda tertawa, batuk, atau bersin."
"Namun itu bisa menghilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan sehingga Anda tak perlu khawatir."
Untuk mencegah inkontinensia, Mama disarankan untuk melatih otot dasar panggul lagi.
Caranya, dengan menarik dan melepaskan otot Miss V, seperti ketika Mama mencoba menahan pipis.
"Jangan lupa, latihan ini harus dilakukan setiap hari seperti ketika Anda mandi."
"Anda bisa kok melakukannya sambil duduk ketika menyusui atau menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau," tambahnya.