3 Matra yang Jadi Tulang Punggung Kopassusgab, Personil Terbaik di Setiap Matra
Sementara Tentara Nasional Indonesia punya Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab). Koopssusgab merupakan tim antiteror gabungan dari tiga matra
Pasukan militer Indonesia masuk dalam jajaran pasukan elite yang perlu diperhitungkan.
TRIBUNJAMBI.COM - Kepolisian RI punya Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88).
Sementara Tentara Nasional Indonesia punya Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab).
Koopssusgab merupakan tim antiteror gabungan dari tiga matra TNI.
Baca: Kaleidoskop 2018 - 18 Kepala Daerah yang Terkena OTT KPK (Bag 1)
Baca: Kaleidoskop 2018 - 18 Kepala Daerah yang Terkena OTT KPK (Bag 2)
Baca: Personel 90 Orang Tapi Paling Mematikan di Dunia. Pasukan Ini Siap Kirim Teroris ke Neraka
Mereka berasal dari Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus milik TNI AD, Detasemen Jalamangkara punya TNI AL, dan Satbravo 90 Komando Pasukan Khas dari TNI AU.
Koopssusgab didirikan pada 9 Juni 2015 atas inisiasi Moeldoko yang kala itu segera pensiun sebagai Panglima TNI pada 1 Agustus 2015.

Namanya juga terbaik dari yang terbaik, maka jumlah personel Koopssusgab pun tak banyak.
Pasukan diambil dari personel-personel terbaik di setiap matra.
Intinya 60 orang. Tapi setiap elemen punya bagian pendukung sehingga total kekuatannya 90 personel.
Namun setelah Moeldoko pensiun kiprah pasukan ini seolah dibekukan.
Baca: Tak Dianjurkan Minum Air Putih Sebelum Tidur, Ternyata Bisa Sebabkan Nokturia, Apa Itu?
Baca: Hasil Drawing 16 Besar Liga Champions - Atletico Madrid vs Juventus, Liverpool vs Bayern Muenchen
Sekarang, atas instruksi Presiden Joko Widodo, pasukan mungil tapi sangat mematikan ini dihidupkan kembali.
Meski begitu, dalam pelaksanaan pemberantasan teroris, Koopssusgab tetap berkerja sama dengan Polri. Tugas utama mereka adalah membantu Densus 88.
"Justru yang tetap yang di depan adalah kepolisian, TNI memberi perkuatan. Dikolaborasikan dalam menangani sebuah persoalan yang sama. Intinya di situ," jelas Moeldoko seperti dilansir dari Tribunnews.com
Berikut adalah tiga matra yang menjadi tulang punggung Koopssusgab
Baca: 6 Zodiak ini Terkenal Paling Pintar Berbohong, Awas Ada yang Pandai Selingkuh Juga!
Baca: Gusrizal Ditunjuk Jadi Plt DPD II Golkar Sungai Penuh, Ini yang Akan Dilakukan
1. Denjaka
Detasemen Jala Mangkara (Denjaka). Kesatuan mematikan dari TNI Angkatan Laut yang pernah bikin Navy SEAL AS gentar.
Para personel Denjaka berasal dari personel terbaik di satuan pasukan khusus TNI AL, yakni Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).

Pada dasarnya, materi pendidikan antiteror dan antisabotase yang diterima calon anggota Denjaka tak banyak beda dengan yang disuguhkan pada unit-unit antiteror lainnya di jajaran TNI. Hanya saja ruang lingkup operasi lebih banyak berkutat di laut.
Selain metode pencapaian sasaran lewat teknik lintas udara (combat free fall) juga ditekankan penguasaan metode bawah air (combat diving) dan lintas atas air senyap.
Baik dengan berenang (combat swimming) maupun memakai perahu karet.
Selain penguasaan ilmu bertempur, Denjaka juga dibekali ilmu kejiwaan dan analisa situasi khusus.
Sebelum melancarkan serangan, biasanya diajukan tim pendahulu yang bertindak sebagai negosiator dengan teroris.
Baca: Hanya Ingin Bergabung ke PDIP, Ahok Disebutkan Sosok Berikut Inginkan Posisi ini
Baca: Menteri Keuangan, Sri Mulyani Beberkan Besaran Kenaikan Gaji PNS/ASN dan Pensiunan Untuk Tahun 2019
2. Satgultor 81
Sat-81 Penanggulangan Teror (Gultor) merupakan salah satu bagian dari Kopassus TNI AD.
Sat-81/Gultor berdiri pada dekade 1980-an atas prakarsa dari L.B. Moerdani yang saat itu menjadi salah satu dedengkot pasukan khusus dan TNI.
Pasukan ini dibentuk dengan latar belakang kasus pembajakan pesawat Garuda Indonesia 206 di Woyla, Thailand tahun 1981.

Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Soebianto didapuk menjadi Komandan dan Wakil Komandan pertama Sat-81 Gultor.
Mereka dikirim ke Grenzschutzgruppe-9 (GSG-9) di Jerman untuk menjalani spesialisasi teror.
Kemampuan Sat-81 Gultor diakui dunia. Dari daftar yang dirilis oleh Thetoptens, Sat-81 Gultor keluar sebagai pasukan antiteror terbaik dunia.
Berikut daftar lima besarnya. (1) Gultor 81 - Komando Pasukan Khusus, Indonesia, (2) Special Air Service, Inggris, (3) DEVGRU (SEAL Team Six), Amerika Serikat, (4) Isreali Matkal / Shayetet 13, Israel, (5) United States 1st SFOD-D - Delta Force, Amerika Serikat.
Saking menyeramkan prosesi latihan dan kemampuan yang dimiliki personel Sat-81 Gultor, ada orang yang menjulukinya sekumpulan orang dari neraka yang berjalan di muka Bumi.
Baca: Prabowo Kembali Singgung Tampang Boyolali, dan Anggapan Tak Mampu Jadi Imam Salat
Baca: Lulus PNS, K2 Merangin Diminta Segera Lengkapi Berkas Ini, Rabu Paling Lambat
3. Satbravo-90
Pasukan elit termuda jika dibandingkan Sat 81-Gultor maupun Denjaka. Namun jangan sekali-kali remehkan kemampuannya.

Satbravo berinduk ke Paskhas yang merupakan pasukan khusus TNI AU. Artinya, mereka adalah pasukan elitnya pasukan khusus.
Selain menguasai penanganan antiteror laiknya pasukan elit lain, Satbravo-90 punya kemampuan terbaik dalam misi-misi udara.
Hak spesial lainnya dari Satbravo adalah bisa menggunakan semua pesawat milik TNI AU untuk misi mereka. Mulai dari pesawat pengangkut sampai jet-jet tercanggih TNI.
Prosesi latihan Satbravo-90 juga tak kalah menyeramkan dibanding "seniornya'.
Mereka selalu memakai peluru sungguhan. Sebab arena latihan selalu dikondisikan seperti perang sungguhan. (intisari.com)