2 Pegawai BUMN Bobol Duit Negara Rp 186 Miliar, Ini Daftar Proyek Fiktif yang Dijadikan Modus
Dua pegawai BUMN PT Waskita Karya Tbk diduga bobol duit negara Rp 186 miliar melalui 14 proyek yang diduga fiktif.
Dua pegawai BUMN PT Waskita Karya Tbk diduga bobol duit negara Rp 186 miliar melalui 14 proyek yang diduga fiktif.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Dua karyawan BUMN PT Waskita Karya Tbk diduga bobol duit negara Rp 186 miliar.
Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menemukan dugaan pekerjaan fiktif pada sebagian paket dalam 14 proyek yang ikut dikembangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Dugaan itu ditemukan ketika KPK menetapkan dua pegawai PT Waskita Karya sebagai tersangka.
Dua pegawai BUMN yang dijadikan tersangya, yaitu Fathor Rachman selaku Kepala Divisi II PT Waskita Karya pada periode 2011-2013 dan Yuly Ariandi Siregar selaku Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi II PT Waskita Karya pada periode 2010-2014.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo, memaparkan perkiraan kerugian negara dari dugaan korupsi yang dilakukan oleh dua pegawai PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencapai Rp 186 miliar.
Jumlah tersebut merupakan hasil perhitungan sementara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Perhitungan tersebut merupakan jumlah pembayaran dari PT Waskita Karya kepada perusahaan-perusahaan subkontraktor pekerjaan fiktif," kata Agus dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Baca Juga:
Suara Gemuruh Datang, Anak Indigo Meramal Kejadian Tahun 2019, Paparkan Hal yang Bikin Merinding
VIRAL Darsono Nikahi Cewek Bule Mirip Petenis Cantik Anna Kournikova
Yudi Kaget Lihat Wajah Jenazah yang Dibawa ke Rumah Sakit, Korban Tenggelam di Sungai Damai Tambah
Kumpulan Ucapan Selamat Hari Ibu 2018, Bisa Kirim Via WhatsApp dan Facebook
Modus bobol uang negara
Agus menjelaskan, Fathor dan Yuly diduga menunjuk beberapa perusahaan subkontraktor untuk melakukan pekerjaan fiktif pada sejumlah proyek konstruksi yang dikembangkan oleh perusahaan.
"Sebagian dari pekerjaan tersebut diduga telah dikerjakan oleh perusahaan lain, namun tetap dibuat seolah-olah akan dikerjakan oleh 4 perusahaan subkontraktor yang teridentifikasi sampai saat ini," kata dia.
KPK menduga empat perusahaan subkontraktor itu tidak melakukan pekerjaan sebagaimana yang tertuang dalam kontrak.
"Atas subkontrak pekerjaan fiktif ini, PT Waskita Karya selanjutnya melakukan pembayaran kepada perusahaan subkontraktor tersebut," kata Agus.
"Namun selanjutnya perusahaan-perusahaan sub kontraktor tersebut menyerahkan kembali uang pembayaran dari PT Waskita Karya kepada sejumlah pihak termasuk yang diduga digunakan untuk kepentingan pribadi FR dan YAS," lanjutnya.
Berikut adalah 14 proyek yang ditemukan dugaan pekerjaan fiktif:
1. Proyek Normalisasi Kali Bekasi Hilir, Bekasi, Jawa Barat.
2. Proyek Banjir Kanal Timur (BKT) Paket 22, Jakarta.
3. Proyek Bandara Udara Kualanamu, Sumatera Utara
4. Proyek Bendungan Jati Gede, Sumedang, Jawa Barat.
5. Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1, Jakarta
6. Proyek PLTA Genyem, Papua
7. Proyek Tol Cinere-Jagorawi (Cljago) Seksi 1, Jawa Barat.
8. Proyek Fly Over Tubagus Angke, Jakarta
9. Proyek Fly Over Merak- Balaraja, Banten.
10. Proyek Jalan Layang Non Tol Antasari Blok M (Paket Lapangan Mabak), Jakarta
11. Proyek Jakarta Outer Ring Road (ORR) seksi W 1, Jakarta
12. Proyek Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Paket 2, Bali
13. Proyek Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Paket 4, Bali
14. Proyek Jembatan Aji Tulur-Jejangkat, Kutai Barat, Kalimantan Timur
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini 14 Proyek yang Diduga Ada Pekerjaan Fiktif Hasil Temuan KPK "
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
BREAKING NEWS Ternyata Ada 3 Orang yang Tenggelam di Sungai Damai, Tim Basarnas di Lokasi Pagi Ini
Nasib Real Madrid, Juara Bertahan Liga Champions - Jadi Underdog, Seberapa Besar Kansnya?
Foto Viral - Pria Muntilan Nikahi Bule Cantik Asal Inggris, Ternyata Ini Pekerjaannya di Bali
VIDEO: Jenderal Amerika Melongo Lihat Kopassus Gigit Kepala Ular Hingga Putus, Pentagon Sampai Heboh
Ngerinya Neraka Latihan Kopassus di Cilacap, Ini yang Bikin Tahan Buru OPM di Hutan Papua