Sekali Terbang 1 Jam Rp 400 Juta, Pesawat Raksasa Antonov Uni Soviet akan Dihidupkan Lagi China
Ada yang menduga suara dengungan misterius di Pekalongan itu merupakan pesawat raksasa Antonov, milik Uni Soviet. Benarkah?
Kala itu, An-124 adalah pesawat kargo yang mengesankan banyak orang.
Namun, An-124 dianggap terlalu kecil untuk mengangkut pesawat antariksa Buran.
Oleh karena itu, Kalashnikov dan rekan-rekannya diperintahkan memodifikasi struktur An-124 untuk meningkatkan daya maksimum saat lepas landas.
Mereka menambahkan dua mesin, sejumlah peranti pendaratan, memperpanjang tubuh pesawat, dan merancang ulang ekor pesawat guna memastikan pesawat baru itu bisa mengangkut Buran.
Pada masa tersebut, misi antariksa Uni Soviet dijalankan di kawasan yang kini dikenal sebagai Kazakhstan selatan, tepatnya di Kosmodrom Baikonur.
Dengan demikian, misi An-225 adalah membawa roket pendorong Buran dan Buran itu sendiri dari Moskow ke Baikonur.
Menurut Kalashnikov, para pejabat Uni Soviet memperhitungkan bahwa lebih murah merancang dan memproduksi An-225 ketimbang membangun jalan bebas hambatan di antara dua sungai dan pegunungan Ural hanya untuk mengirim Buran.
Segudang potensi
Direktur Utama Antonov, Mikhail Kharchenko, meyakini Mriya masih punya segudang potensi walau sudah berumur.
Salah satunya mengembangkan An-225 menjadi landasan peluncur pesawat lain.
Dengan demikian, pesawat lain tersebut bisa lepas landas dari An-225 yang tengah mengudara.
"Sekitar 90 persen energi kendaraan peluncur dihabiskan untuk mencapai ketinggian 10 kilometer. Jika kita menaruh sebuah pesawat antariksa dan menempelkannya pada punggung Mriya lalu menerbangkannya pada ketinggian 10km, maka kita bisa meluncurkan pesawat antariksa itu langsung ke luar angkasa. Dari sudut pandang biaya, keuntungan ekonominya cukup besar jika peluncuran dilakukan di ketinggian 10 km," kata Kharchenko.

Guna mewujudkannya, Kharchenko mengakui banyak perbaikan yang harus dilakukan. Namun, dia meyakini itu adalah arah terbaik bagi pesawat raksasa tersebut. Dan keyakinan itu bukan hanya datang dari Kharchenko.
Ambisi China
Pada 2016, Perusahaan Industri Antariksa Cina (AICC), sebuah perusahaan antariksa dan pertahanan swasta, menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Antonov di bidang pengembangan An-225. Jika semua hal berjalan lancar, armada An-225 buatan Cina akan bermunculan.