Profil dan Sejarah Sat 81 Kopassus Terbentuknya Pasukan Siluman yang Diturunkan Memburu KKB Papua

Dalam penugasan, Sat-81 bergerak dalam unit kecil yang disebut Seksi berkekuatan 10 orang atau Unit 4-5 orang

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: bandot
Sat-81 Kopassus 

Mulai soal latihan, kemampuan, perlengkapan hingga persejataan, dan teknik operasi-operasi senyapnya.

Dari sejarahnya keputusan mendirikan Gultor tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 GA 206 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981.

Soal pembebasan Woyla ini, sejumlah literatur menyebutkan bahwa kesuksesan operasi melibatkan four-man squad Delta Force, AS.

Baca: Ramalan Zodiak Selasa 11 Desember 2018 - Beberapa Zodiak Beruntung Bisnis dan Karier, Manfaatkan Ya!

Baca: Harbolnas 12.12, Khusus Hari Ini (11/11) Edisi Khusus Produk Lokal, Mulai UMKM hingga Fashion

Baca: Ramalan 10 Shio Tahun 2019, Ini Arti di Balik Tahun Shio Babi Tanah

Namun seberapa jauh peran Delta atau apakah memang ada pembagian tugas antara Delta dan tim Kopassus, masih perlu penjelasan dari otoritas terkait.

Dalam buku Benny Moerdani: Profil Prajurit Negarawan (1993), disebutkan bahwa Benny memang mengajukan pinjaman flak jacket kepada CIA.

 

Simulasi pasukan gultor TNI saat laksanakan operasi pembebasan sandera
Simulasi pasukan gultor TNI saat laksanakan operasi pembebasan sandera

Hanya saja urung dipakainya karena para personel Kopassus ternyata sudah ada di pesawat. Di buku yang sama dijelaskan bahwa semua bentuk pinjaman ditolak oleh Benny.

L.B. Moerdani saat itu menjadi sutradara operasi. Sedangkan komandan lapangan diserahkan kepada Letkol Inf Sintong Panjaitan.

Operasi pembebasan sandera yang diwarnai baku tembak itu sendiri berhasil dengan gemilang.

Unit Operasi Woyla inilah yang dijadikan cikal bakal Detasemen 81 (Den-81) yang dibentuk 30 Juni 1982.

Hanya saja kalau melihat kondisi waktu itu, bisa dibayangkan repotnya menyiapkan satuan dadakan ini.

Pasalnya saat bersamaan tengah berlangsung Latihan Gabungan ABRI di Timor Timur dan Halmahera, Maluku.

Disamping operasi militer yang tengah digelar di Timor Timur sejak 1975.

Seluruh petinggi ABRI, kecuali Wakil Panglima ABRI/Pangkokamtib Laksamana Sudomo, berkumpul di Ambon.

Dengan demikian berarti hampir semua kekuatan TNI (Kopassandha) tidak berada di Jakarta.

Laporan soal pembajakan ini diterima Benny dari Sudomo yang mengirimkan telegram.

 

Gultor TNI laksanakan operasi antiteror dari udara dengan cara rapelling
Gultor TNI laksanakan operasi antiteror dari udara dengan cara rapelling (Puspen TNI)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved