Suami Jadi Korban Pembantaian KKB di Nduga Papua, Sang Istri Histeris, Ini Kata Terakhir Suaminya
Agus Rudiah langung memeluk peti jenazah Samuel dan berulang kali menyebut nama Tuhan.
Dia tidak percaya, dan terus meyakini suaminya masih hidup. Bersama anak-anak dan keluarga lainnya, Agus terus berdoa untuk keselamatan Samuel.
Naas, beberapa hari setelah itu, kabar kematian Samuel sampai ke telinganya.
“Hati saya hancur, waktu mendengar kabar penembakan itu. Saya bingung harus menghubungi siapa. Saya tidak tahu lagi, berhari-hari saya nantikan kabar keselamatannya. Waktu bosnya telepon pada hari Rabu, kaki saya seperti sudah melayang,” ungkapnya.
Hanya doa, dan keyakinan perlindungan Tuhan yang menjadi kekuatan Agus untuk tetap hidup melanjutkan perjuangan membesarkan anak-anaknya seorang diri.
“Saya ikhlas, dia pergi. Saya yakin Tuhan sedang menuntunnya menuju surga. Saya percaya, Tuhan tidak akan membiarkan saya dan anak-anak kelaparan. Kami akan tetap berjuang untuk dia,” katanya. Agus belum memastikan kapan Samuel akan dikebumikan.
Agus masih menunggu kedatangan keluarga besar Samuel dari tana Toraja. Rencananya, setelah kumpul dan rapat keluarga, barulah Samuel dapat dikuburkan dengan prosesi adat Toraja.
“Belum tau kapan dikuburkan, karena keluarga di Toraja masih dalam perjalanan. Nanti malam, baru akan kami pindahkan almarhum ke peti yang kami siapkan,” sebutnya.
Baca: Tak Mau Terus Bersedih Zumi Zola Dipenjara 6 Tahun, Istri Bagikan Kabar Bahagia Ini
Baca: Ampere Listrik Rusak, Pedagang di Pasar Tradisional Parit Culum I, Keluhkan Minimnya Air Bersih
Disinggung masalah tali asih dari PT Istaka Karya, Agus belum bisa memastikan. Sebab, dia masih merasa kehilangan dan tidak bisa berfikir masalah tali asih.
“Ini jenazah baru datang, keluarga masih urus penguburan dan lain-lain. Mungkin nanti baru difikirkan,” pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/tentara-di-nduga-papua.jpg)