Warga Lapas Tebo Diberi 'Senjata' Supaya Setelah Keluar Bisa Berkembang
Di bidang pertanian, warga binaan memanfaatkan lahan seluas 4 hektare yang telah ditanam sebanyak 125 pohon singkong.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM, TEBO - Warga binaan di Lapas Klas IIB Muara Tebo jelang bebas, memiliki kegiatan khusus sesuai keahlian.
Hal tersebut dimaksudkan untuk membekali warga binaan, agar setelah kembali ke masyarakat dapat berdayaguna dan mampu mengembangkan potensi diri.
Di Lapas Tebo warga binaan yang telah mengikuti tahapan selaku mendapatkan kesempatan tergabung dalam program ketrampilan pembinaan. Di antaranya di bidang pertanian, pertamanan dan pertukangan.
Di bidang pertanian, warga binaan memanfaatkan lahan seluas 4 hektare yang telah ditanam sebanyak 125 pohon singkong.
"Harapan saya enam bulan ke depan tanaman ini bisa dimanfaatkan dan hasilnya bisa dimanfaatkan oleh anak-anak," ujar Kepala Lapas Ahmad Hardi.
Lahan pertanian tampak masih basah dengan tanah yang cukup gembur. Melihat potensi lahan kosong di musim penghujan, ide pemanfaatannya pun tercetus.
"Kami terus bergerak memanfaatkan kondisi yang ada," katanya.
Namun, tak semua warga binaan dapat mengikuti program ini , sebab mereka sebelum bekerja harus melalui tahapan sidang dan diassesmen kemudian dikelompokkan sesuai dengan keahlian mereka mulai dari pertukangan, perbengkelan, dan pertanian.
Baca Juga:
Hellosapa Mengajak Bertegur Sapa, Tempat Nongkrong di Jambi, Sulap Rumah Tua Jadi Keren
Kisah Mertua Jenderal Andika Perkasa Duel Lawan Ah San, Misi Kopassus di Kalimantan
5 Artis Indonesia yang Masuk Nominasi 100 Wanita Cantik Dunia 2018
Karena pertanian lebih cepat dan sebagai ajang latihan, hanya warga binaan yang sudah minimum security (mendekati waktu bebas) yang dikerahkan.
"Yang baru masuk belum bisa, karena mereka masih dalam tahap orientasi (0-1/3 masa tahanan), sedangkan yang dilibatkan dalam pengerjaan yang sudah memasuki setengah lebih dari masa tahanan," ujar Ahmad Hardi.
"Kita berharap ke depan mereka punya ketrampilan dan keahlian setelah bebas nantinya," ujarnya.
Dengan bertani, warga binaan memiliki kegiatan selama di lapas. Mereka dilatih untuk mengatur waktu sebab pekerjaan mereka dibatasi hingga pukul 11 siang.
Mendapat skill baru
Dengan adanya ketrampilan selama menjadi warga binaan jelang bebas, seakan mendapatkan ilmu baru.
Seorang warga binaan bernama Suwanto mengatakan dengan adanya kegiatan seperti ini ia mengaku mulai belajar bertani.
"Alhamdulilah di sini dibina dan bisa berkebun pertanian walaupun hanya berkebun ubi," kata Suwanto.
Nantinya setelah bebas ia mengaku akan mengembangkan ketrampilan singkatnya agar kehidupannya berubah.
"Mudah-mudahan ilmu di sini bisa kita bawa ke rumah," kata Suwanto.
Ia juga mengaku mulai belajar menggunakan mesin babat rumput. " Alhamdulilah nyangkul dan belajar mesin jadi bisa," ujarnya lega.

Tak hanya di bidang pertanian, warga binaan lain juga dikerahkan untuk membangun sebuah mushola di sekitar Taman Tanggo Rajo.
Sementara yang lainnya juga ada yang berkerja membangun sebuah taman milik sebuah instansi.
"Iya akhirnya semakin banyak tawaran untuk menggunakan jasa warga binaan ," kata Ahmad Hardi.
Ia mengaku banyak yang berminat untuk menggunakan jasa warga binaan dalam pengerjaan bangunan dari sejumlah instansi.
TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:
Prediksi Susunan Pemain Persebaya Surabaya Vs PSIS Semarang, Live Indosiar Liga 1 2018
80 Model akan Perform di Tribun Great Expo 2018, Ayo Nonton Malam Ini di Jamtos!
Apa yang akan Terjadi Bila Operasi Militer Dilakukan di Papua? Ini Analisis Peneliti Senior LIPI