Sempat di Level Rp 14.200 per Dolar AS, Rupiah Kembali Melorot

Di pasar spot, Kamis (6/12), kurs rupiah melorot ke Rp 14.509 per dollar AS.

Editor: hendri dede
TRIBUNJAMBI/RIAN BACKEND
Kurs Transaksi rupiah dengan mata uang asing tanggal 6 Desember 2018 

Sebelumnya, proposal Brexit telah disepakati oleh Pemerintah Inggris dan Uni Eropa. Tetapi karena penolakan tersebut, seluruh mata uang dunia ikut melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Ilustrasi kurs rupiah
Ilustrasi kurs rupiah (Antara)

Risk-off tersebut menyebabkan sejumlah pelaku pasar yang tadinya melakukan short covering dollar AS, mengurangi porsi short (jual) tersebut dengan membeli dollar AS.

Padahal, dengan meningkatnya suku bunga kebijakan oleh BI, meredanya tensi sengketa dagang AS-Tiongkok, dan stance The Fed yang dovish atas arah suku bunga ke depan, banyak pelaku pasar sempat mengambil posisi short dollar AS atau long rupiah.

"Jadi bukan karena adanya perubahan faktor fundamental di dalam negeri," ungkap Nanang.

Sehingga, dia menegaskan hal tersebut merupakan dinamika pasar yang biasa dan temporer.

Baca: Nonton Semifinal Piala AFF Suzuki CUP 2018, Live Streaming Laga Vietnam vs Filipina Lewat TV Online

Baca: Hukuman Tambahan yang Harus Dijalani Zumi Zola Selain Penjara 6 Tahun dan Denda Rp 500 Juta

Bukan kiga karena adanya perubahan view terhadap rupiah dari positif menjadi negatif.

Untuk menjaga kepercayaan terhadap rupiah dan memastikan likuiditas pasar, BI membuka lelang DNDF.

Dengan pelemahan tersebut, rupiah secara year to date melemah 5% masih jauh lebih rendah dibandingkan pemelahan mata uang emerging market lain seperti Chili yang terdepresiasi 7,82%, India sebesar 9,32%, Afrika Selatan 9,91%, Rusia 13,7%, dan Brazil 14,05%. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved