TRIBUN WIKI
Sejarah Museum Siginjai Jambi, Koleksi Unggulan Arca Avalokitesvara dan Punya Mesin Cetak Uang
Koleksi benda sejarah di museum tersebut dipublikasikan untuk dipelajari dan diteliti oleh kalangan pelajar, mahasiswa dan pengunjung lainnya
Sejarah Museum Siginjai Jambi, Koleksi Unggulan Arca Avalokitesvara Bahan Perunggu Berlapis Emas dan Punya Mesin Cetak Uang
TRIBUNJAMBI.COM - Museum Negeri Jambi yang telah berubah nama menjadi Museum Sigenjai
Museum ini berada di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Kota Jambi.
Sejarah Museum Siginjai awalnya bernama Museum Negeri Jambi.
Penelusuran Tribunjambi.com dari berbagai sumber, peletakan batu pertama pembangunan dilakukan pada tanggal 18 Februari 1981.
Gubernur Jambi Masjchun Syofwan, SH waktu itu yang melakukan peletakan batu pertama.
Pembangunan Museum Negeri merupakan titik awalnya gerakan program pembangunan museum di Provinsi Jambi.
Lokasi pembangunan Museum Negeri Jambi merupakan milik Organisasi Persatuan Pamong Marga Desa (PPMD) Provinsi Jambi.
Baca: Gejala dan Tanda-tanda Diserang Demam Berdarah Serta Cara Pencegahannya
Baca: Sama Mengerikannya dengan Kopassus, Pasukan Elit Raider Kostrad Diturunkan Untuk Tumpas KKB di Papua
Baca: Uji Coba E-Tilang di Jambi, Masih Ada Pengendara Terobos Lampu Merah
Museum Negeri Jambi diresmikan pada tanggal 6 Juni 1988 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof.DR. Fuad Hassan.
Dengan Berlakunya Undang-undang No. 22 Th 1999 tentang otonomi daerah, nama Museum Negeri Provinsi Jambi berubah menjadi Museum Negeri Jambi.

Lewat Perda No. 26 Tahun 2012 tanggal 12 Juni 2012, nama Museum Negeri Jambi berubah menjadi Museum Siginjai.
Saat ini di museum ini menyimpan 3.373 koleksi benda bersejarah.
Koleksi benda sejarah di museum tersebut dipublikasikan untuk dipelajari dan diteliti oleh kalangan pelajar, mahasiswa dan pengunjung lainnya.
Ribuan koleksi yang ada itu usianya mulai dari abad ke-5 atau yang ada mulai masuknya Islam ke Jambi khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Baca: Daftar Penjabat, Pelaksana Tugas dan Gubernur Jambi Sejak Dibentuk hingga Saat Ini
Baca: Daftar Walikota Jambi Sejak Mulai Terbentuk hingga Tahun 2018
Dari jumlah koleksi yang ada saat ini terdiri dari 10 jenis.

Yakni geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika, kramalogika, senirupa dan teknologika.(*)
Berikut ini Fakta tentang Museum Siginjai di Kota Jambi.
1. Lokasi
Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sungai Putri, Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36124
2. Sejarah
Peletakan batu pertama pembangunan museum dilakukan pada tanggal 18 Februari 1981
Diresmikan pada tanggal 6 Juni 1988 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof.DR. Fuad Hassan
3. Jadwal Buka
Jam buka:
Senin 07.30–16.00
Selasa 07.30–16.00
Rabu 07.30–16.00
Kamis 07.30–16.00
Jumat 07.30–12.00
Sabtu 07.30–12.00
Minggu Tutup
4. Jumlah Koleksi
Saat ini di museum ini menyimpan 3.373 koleksi benda bersejarah
Dari jumlah koleksi yang ada saat ini terdiri dari 10 jenis.
Yakni geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika, kramalogika, senirupa dan teknologika
5. Punya Arca Avalokitesvara
Museum Siginjai memiliki koleksi unggulan yakni Arca Avalokitesvara.
Kedua arca itu ditemukan di Situs Rantaukapastuo, Kabupaten Batanghari, secara tidak disengaja oleh petani pada 3 Februari 1991.
Kedua arca berbahan perunggu berlapis emas. Bertangan empat dan mengenakan sejenis kain.
Arca ini juga pernah dipamerkan di Eropa tepatnya di negara Belgia.
6. Mesin Cetak Uang
Banyak orang tidak mengetahui bahwa Museum Siginjai memiliki koleksi mesin cetak uang (ORIPS).
Tahukah Anda apa itu ORIPS?

Lima huruf itu merupakan singkatan dari Oeang Republik Indonesia Propinsi Soematra.
Mesin ini memiliki bentuk fisik cukup menarik. Panjang 2025 Cm, lebar 1303 Cm dan tinggi 83 Cm.
Saat ini, komponen pada ORIPS sudah tidak lengkap lagi. Di sisi mesin cetak ini terdapat nomer registrasi Machonery 28 Coehraus Street Hongkong dan serangkaian abjad Cina.
Mesin ini kali pertama dirakit pada Januari 1949, pada jaman perjuangan revolusi.
Berdasarkan Instruksi Menteri Keuangan PDRI Nomor 273/PDRI, ORIPS mulai difungsikan.
Pada saat itu hanya mencetak uang Rp 10, Rp 25, Rp 50 dan Rp 100 saja.
Mesin ini telah mencetak uang sebesar Rp 42.750.000.
Mesin ini didatangkan dari penyimpanan terakhirnya Rantau Ikil. ORIPS dihibahkan pada masa Gubernur Jambi, Masjchun Sofwan, pada 1987.