Peristiwa Nduga Papua

UPDATE Pembunuhan 31 Pekerja di Nduga, 1 Kompi Brimob Polda Jatim Dikirim ke Papua

Sebanyak 31 pekerja bangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, tewas diduga diberondong oleh KKB.

Editor: Duanto AS
Humas Polda Papua
Ilusrtrasi: Warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata dievakuasi dari Kampung Kimberly, Kampung Banti, menuju Tembagapura, dengan pengawalan ketat personel TNI dan Polri pada Jumat (17/11/2017) sekitar pukul 11.00 WIT. 

Satu kompi Brimob Polda Jatim dikirimkan. Update kabar terbaru terkait 31 pekerja proyek jembatan di Nduga yang dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB). 

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar terbaru terkait 31 pekerja proyek jembatan di Nduga yang dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB), aparat keamanan dikirimkan ke Papua.

Satu kompi personel Brimob di jajaran Polda Jatim dikirim ke Papua pada Rabu (5/123/2018).

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebut, ratusan Brimob itu dipilih berdasarkan masing-masing detasemen di jajaran Polda Jatim.

Kata Frans Barung, seluruhnya dipilih sesuai kemampuannya untuk menangani situasi yang terjadi di Papua akhir-akhir ini.

"Yang jelas, seluruhnya dipilih sesuai keahliannya, kalau ditanya dari detasemen mana saja, itu tak boleh kami publikasikan," beber Barung kepada awak media, Selasa (4/12/2018).

Frans Barung mengimbuhkan, ratusan pasukan Brimob tersebut tak hanya ditugaskan mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Timika saja, tapi juga siap dikirim ke sejumlah daerah yang membutuhkan.

Misalnya, seperti area Kabupaten Nduga dan Tembagapura.

"Kami hanya bantu backup, sebagai bentuk penguatan Operasi Maleo di Papua, untuk teknisnya seperti apa nanti pasukan Brimob itu kan kami serahkan ke Polda Papua yang lebih paham dengan situasi di sana," lanjut Frans Barung.

Baca Juga:

 Selamat Jalan NH Dini, Novelis Perempuan Indonesia Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan

 The Citizens Raih 6 Kemenangan Beruntun, Hasil Laga Watford Vs Manchester City 1-2

 Roy Marten Bantah saat Mbah Mijan Sebut Penyebab Cerai Gisel-Gading karena Menikah di Tempat Ini

 Kondisinya Dulu Pernah Sesak Napas Kambuh, Sehari Jelang Vonis Zumi Zola 6 Desember

Dalam pemberitaan sebelumnya, ada sekitar 31 orang tewas dibunuh.

Pembunuhan itu diduga dilakukan KKB di Proyek Jalan Trans Papua.

Diduga, pembunuhan itu dilakukan ketika para pekerja sedang membangun jembatan di Kali Aurak di jalur Trans Papua dan Kali Yigi Kabupaten Nduga.

Sebanyak 31 pekerja bangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, tewas diduga diberondong oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (2/12/2018).

Ilustrasi Korps Brigadir Mobil (Brimob) Polisi Republik Indonesia (Polri)
Ilustrasi Korps Brigadir Mobil (Brimob) Polisi Republik Indonesia (Polri) (TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/muhammad abdiwan)

Sebanyak 150 anggota keamanan segera diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan situasi.

Selain itu, para petugas akan melakukan evakuasi para korban yang diduga tewas dibantai.

Beberapa saat sebelum mendeteksi informasi pembantaian tersebut, aparat TNI-Polri memberlakukan status siaga satu di sejumlah wilayah Papua terkait acara HUT OPM pada tanggal 1 Desember 2018.

Berikut ini sejumlah fakta yang terungkap dalam kasus pembantaian di Papua:

1. Dipicu ambil foto saat KKB gelar HUT OPM

Dari hasil penyelidikan aparat keamanan, pembantaian tersebut terjadi karena salah satu pekerja tepergok memotret upacara peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Anggota KKB tidak terima dan segera mengejar pekerja yang mengambil foto hingga ke lokasi basecamp pekerja.

Anggota KKB dengan senjata lengkap memberondong para pekerja.

Sebanyak 31 pekerja dari perusahaan PT Istaka Karya, tewas.

Jenazah para korban hingga saat ini belum dapat dievakuasi karena sulitnya medan.

“Ya. Saya terima informasinya seperti itu. Kalau kelompok KKB ada melakukan upacara dan salah satu dari pekerja tak sengaja melihatnya dan mengambil foto. Itu membuat mereka marah hingga kelompok ini pun membunuh para pekerja yang ada di kamp,” kata Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba, Senin (3/12/2018).

2. KKB memburu pekerja untuk dibantai

Kapolres Jayawijaya AKBP Reba, menjelaskan, ada 8 pekerja sempat menyelamatkan diri dengan bersembunyi di rumah anggota DPRD.

Sayangnya, polisi menerima informasi 7 pekerja tersebut telah tewas.

“Informasinya 24 orang dibunuh di kamp. Lalu ada 8 orang yang sebelumnya berhasil menyelamatkan diri ke salah satu rumah keluarga anggota DPRD setempat. Kini informasinya 7 orang di antara mereka juga sudah meninggal dunia dan 1 orang berhasil melarikan diri,” katanya.

Sebanyak 31 pekerja jembatan di Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Minggu (2/12/2018).
Sebanyak 31 pekerja jembatan di Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Minggu (2/12/2018). (Kompas.com/Aris Prasetyo)

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua AKBP Suryadi Diaz membenarkan informasi tersebut.

"Sebanyak 31 orang meninggal dunia, 24 orang dibunuh hari pertama, 8 orang yang selamatkan diri di rumah anggota DPRD dijemput, dan dibunuh, 7 orang meninggal dunia. Satu orang belum ditemukan atau melarikan diri,” ujar Suryadi Diaz melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/11/2018) malam.

3. 150 personel dikerahkan untuk memburu KKB

Sebanyak 150 personel aparat gabungan dari TNI dan Polri telah diberangkatkan ke Kali Yigi - Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (4/12/2018).

Keberadaan aparat TNI dan Polri di Nduga guna mengecek informasi adanya 31 pekerja PT Istaka Karya, yang mengerjakan pembangunan jembatan di Kali Yigi - Kali Aurak tewas dibunuh anggota KKB.

Wakapolres Jayawijaya Kompol A Tampubolon mengungkapkan, saat ini sekitar 150 personel gabungan Polri dan TNI sudah berangkat ke lokasi untuk mengecek kebenaran informasinya.

4. Lokasi kejadian terpencil dan tak ada jaringan seluler

Menurut Wakapolres Jayawijaya Kompol A Tampubolon, untuk sampai ke lokasi kejadian dari Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya perlu perjalanan sekitar delapan jam dengan menggunakan kendaraan.

Setelah itu, perjalaan dilanjutkan dengan berjalan kaki beberapa kilometer.

“Lokasi di sana tidak ada sinyal. Jalan mulai dari kilometer 46 sudah tidak beraspal dan menanjak. Di sana cuaca dingin, sekitar enam derajat celcius. Ini menjadi tantangan buat anggota di lapangan untuk menuju ke sana,” jelasnya.

Tampubolon menegaskan, tugas anggota yang berangkat ke lokasi, yang utama mengecek informasi yang mereka terima dari monitor radio milik warga di sana, tentang adanya 31 orang pekerja pembangunan jembatan tewas dibunuh kelompok KKB.

“Intinya, kalau yang terburuk terjadi. Tugas utama pasukan akan melalukan evakuasi jenazah dari lokasi kejadian ke Wamena. Tapi kita berdoa, hal itu tak terjadi,” pungkasnya.

5. Pangdam dan Kapolda turun tangan pantau kondisi Nduga

Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring bersama Kapolda Papua Irjen Pol.

Martuani Sormin Siregar akan memimpin langsung penyelidikan kasus pembantaian 31 pekerja bangunan di Nduga.

“Besok saya dengan Kapolda Papua akan menuju pegunungan tengah untuk mengecek kebenaran informasinya. Nanti, kalau informasinya sudah didapat akan kami sampaikan publik,” kata Pangdam Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring.

“Kami tahu di lokasi informasi kejadian ini, tidak ada sinyal sama sekali,” kata.

6. Jenazah para korban masih belum dievakuasi

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, saat ini aparat TNI dan Polri tengah berada di lokasi kejadian untuk mengecek informasi tersebut.

“Kami selalu siap untuk mengevakuasi para korban dan juga menangkap para pelaku,” kata Kamal, Senin (3/12/2018) malam.

Warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata dievakuasi dari Kampung Kimberly, Kampung Banti, menuju Tembagapura, dengan pengawalan ketat personel TNI dan Polri pada Jumat (17/11/2017) sekitar pukul 11.00 WIT. (Humas Polda Papua)
Ilustrasi: Warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata dievakuasi dari Kampung Kimberly, Kampung Banti, menuju Tembagapura, dengan pengawalan ketat personel TNI dan Polri pada Jumat (17/11/2017) sekitar pukul 11.00 WIT. (Humas Polda Papua) ()

Sebagai informasi, sebanyak 31 orang pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, dikabarkan dibunuh oleh KKB.

31 pegawai PT Istaka Karya tersebut sedang bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah itu.

Sampai saat ini jenazahnya belum bisa diambil lantaran lokasinya jauh dari ibu kota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan. (*)

 TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:

 Selamat Jalan NH Dini, Novelis Perempuan Indonesia Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan

 Berapa Berat Hukuman Zumi Zola dari Tuntutan 8 Tahun? Ini Vonis Erwan Malik Dkk saat di Pengadilan

 6 Fakta Pembunuhan 31 Pekerja di Papua, 150 Personel Dikerahkan Hingga Jenazah Belum Dievakuasi

 Jokowi Sebut Peristiwa Nduga Papua di Zona Merah, Ini Instruksinya ke Panglima TNI dan Kapolri

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved