Kesaksian Jimi - Selamat dari KKB di Nduga Papua 'Dijemput Paksa & Ditembaki dengan Tangan Terikat'

Pengakuan mengejutkan datang dari seorang pekerja PT Istaka Karya yang berhasil selamat dari pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.COM/DOKUMEN KEMENTERIAN PUPR
Lokasi pembantaian 31 pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. 

"Kami lakukan upaya penegakan hukum, kami akan kejar dan tangkap, proses hukum pada kelompok krimnal bersenjata ini.

Memang diduga terjadi penembakan yang mengakibatkan ada beberapa yang meninggal dunia bahkan ada yang menyebut korban mencapai 31 orang.

Kami belum pastikan itu, yang jelas TNI Polri akan ke lokasi untuk memastikan negara hadir di tengah masyarakat untuk melakukan upaya penegakan hukum," urainya.

Instruksi Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo telah mendapat kabar soal penembakan 31 pekerja jembatan di Kabupaten Nduga, Papua.

Presiden Jokowi memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengecek kejadian tersebut.

Presiden Joko Widodo menyimak penjelasan Malik, pimpinan proyek jalan Nduga ke Wamena, di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (31/12). Kunjungan Presiden ke Nduga mendapat pengawalan ketat aparat karena kawasan tersebut masih dianggap rawan dengan gangguan keamanan.
Presiden Joko Widodo menyimak penjelasan Malik, pimpinan proyek jalan Nduga ke Wamena, di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (31/12). Kunjungan Presiden ke Nduga mendapat pengawalan ketat aparat karena kawasan tersebut masih dianggap rawan dengan gangguan keamanan. (KOMPAS/ ANDY RIZA HIDAYAT)

"Saya perintahkan tadi pagi ke Panglima dan Kapolri untuk dilihat dulu, karena ini masih simpang siur. Karena diduga itu. Karena sinyal di sana enggak ada. Apa betul kejadian seperti itu," kata Jokowi kepada wartawan di Gedung Bidakara, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Jokowi mengatakan, dirinya pernah mengunjungi kawasan Kabupaten Nduga, Papua.

Wilayah itu memang masuk dalam zona merah alias berbahaya.

Jokowi juga menyadari bahwa pembangunan di tanah Papua memang ada kesulitan.

Termasuk karena adanya gangguan dari kelompok bersenjata.

"Kita menyadari pembangunan di tanah Papua itu memang medannya sangat sulit. Dan juga masih dapat gangguan seperti itu," katanya.

Meski demikian, Jokowi menegaskan pembangunan di Papua terus berlanjut.

Pembangunan Papua tidak akan terhenti karena kasus ini.

"Pembangunan ditambah di Papua, tetap berlanjut," katanya.

Baca: Blackpink In Your Area Bakal di Indonesia 20 Januari 2019, Ini Harga dan Kategori Tiket

Baca: Donald Trump Ikut Sebarkan Hoaks Soal Kerusuhan di Paris, Duel PSG vs Montpellier Ditunda

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved