Resep Pagi
Cukup Sedot Kepalanya, Nikmati Kuyung Asem-asem, Santapan Sampingan Suku Anak Dalam
Kuyung ini juga merupakan santapan sampingan oleh Suku Anak Dalam Sarolangun. Jika tidak menemukan hewan buruannya...
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Indonesia memang rajanya kuliner. Beragam masakan ada, mulai dari olahan dari alam hingga seafood.
Setiap daerah memiliki masakan khas tersendiri.
Di Provinsi Jambi, khususnya di Kabupaten Sarolangun, ada beragam olahan makanan, dari hidangan pembuka hingga penutup.
Kali ini, tribunjambi.com mencoba kuliner dari siput atau keong.
Makanan yang kaya akan mineral, protein dan seng ini bisa ditemukan di Sarolangun, ataupun di pasar tradisional tepatnya di Pasar Atas Sarolangun.
Keong di setiap daerah mungkin menyebutnya berbeda. Masyarakat Sarolangun biasa menyebutnya kuyung.
Kuyung merupakan sejenis siput atau keong rawa yang berbentuk seperti keong, tetapi memiliki bentuk berigi dan seperti terompet kecil.
Kuyung ini juga merupakan santapan sampingan oleh Suku Anak Dalam Sarolangun.
Jika tidak menemukan hewan buruannya, kuyung makan alternatif mereka.
Baca Juga:
Ini Penjelasan Polisi terkait 31 Pekerja di Dunga Tewas Diduga Dibunuh KKB
Kisi-kisi Soal SKB CPNS 2018 dari BKN, Tips Mengerjakan supaya Efektif, Ini Link
31 Orang Pekerja Jembatan di Nduga Dibunuh secara Sadis, Diduga karena Ambil Foto HUT OPM
Harga kuyung saat ini terbilang terjangkau, apalagi di musim penghujan sepert ini.
Harga kuyung sekira Rp 20 ribu per kilogram.
Tetapi jika ingin membeli kurang dari 1 kilogram, juga bisa, tergantung selera.
Kuyung dapat disajikan menjadi berbagai makanan mulai dari satai, soup kuyung, gulai kuyung, hingga asem-asem kuyung.
Jika anda melewati atau singgah di Sarolangun, tidak ada salahnya mencoba kuliner ini di Warung Mak Jo, tepatnya di kawasan Pasar Atas Sarolangun.
Kalau mencoba, kuyung asem-asemnya bikin nagih guys.