Kisah Pasukan Elite Belanda, Inggris & Nepal yang Keok Oleh Serangan Si Korps Baret Merah Kopassus
Kisah Pasukan Elite Belanda, Inggris & Nepal yang Keok Oleh Serangan Si Korps Baret Merah Kopassus
Kisah Pasukan Elite Belanda, Inggris & Nepal yang Keok Oleh Serangan Si Korps Baret Merah Kopassus
TRIBUNJAMBI.COM - Siapa yang menyangka, dulu disebut pasukan 'dunia ketiga' namun pernah menaklukkan tiga pasukan elite dari tiga negara besar ini.
Mereka adalah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan satu diantara pasukan elite yang dimiliki oleh TNI.
Kehebatan Kopassus sudah tak diragukan lagi.
Pasukan Korps Baret Merah ini bahkan beberapa kali mesti bertempur dengan pasukan elite dunia lainnya.
Hasilnya Kopassus beberapa kali mempecundangi pasukan elite dari berbagai negara tersebut.
Baca: Hantu Gunung Geleng-geleng Kepala Lihat Aksi Nekat Kopassus di Puncak Everest
Baca: Hanya Berkaki Satu, Legenda Kopassus ini Tetap Sangar dan Tetap Dipilih Menjadi Pengawal Presiden
Baca: Minat Jadi Kopassus? ini Syarat Mendaftar Jadi Pasukan Khusus yang Paling di Takuti Tentara Asing
Memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror Kopassus terbukti berhasil di medan tugas.
Berbagai medan tempur telah dialami oleh pasukan baret merah ini.
Mulai dari Operasi Trikora di Irian Barat, Operasi Dwikora di Kalimantan, Penumpasan PKI hingga yang fenomenal adalah pembebasan sandera penumpang pesawat Garuda Woyla yang dibajak teroris.
Operasi yang hanya berlangsung selama tiga menit ini menggerkan dunia dan menjadikan Kopassus satu diantara pasukan elit di dunia.

Bahkan di beberapa menda pertempuran Kopassus juga pernah berhadap-hadapan dengan tentara asing, termasuk pasukan elit dunia.
Malahan di pertempuran-pertempuran tersebut Kopassus berhasil mengalahkan pasukan lawan yang termasuk pasukan berbahaya di dunia.
Berikut pasukan asing yang pernah dihadapi Kopassus
1. Spescial Air Service (SAS)
Pasukan Elite Inggris dalam pertempuran di Afghanistan
Hutan belantara Kalimantan menjadi saksi pertempuran antara Kopassus dan pasukan elite Kerajaan Inggris ini.
Satu diantara pertempuran brutal terjadi di Desa Mapu, Kalimantan
Pertempuran terjadi pada bulan April tahun 1965.
Dalam penyerangan ini, 1 kompi dikirimkan dengan membawa persenjataan lengkap.
Korps baret merah itu mengepung Pos Mapu dari tiga arah.
Baca Juga:
Soekarno Langsung Berdoa Saat Ajudannya Ceritakan Soal Sorot Mata Kartosoewiryo yang Dieksekusi Mati
Prihatin 2 Pasangan Artis Proses Cerai, Luhut Binsar Panjaitan Berbagi Tips 47 Tahun Merawat Cinta
Detik-detik Wafatnya Soekarno, Tak Mampu Tuntaskan Kalimat ini Saat Dibisikan Sesuatu Oleh Anaknya
Peleton pertama menjadi pembuka serangan sekaligus penarik perhatian.
Kedua peleton lainnya bergerak dari samping/rusuk dan akan menjebol perimeter.
Pada jam 04.30 saat yang dinanti-nanti tiba, peleton tengah membuka serangan dengan menembakkan senapan mesin Bren ke posisi pertahanan musuh.
Segera setelah itu, dua peleton lainnya merangsek masuk dari kedua arah. Serangan tiba-tiba ini membuat musuh kaget.
Belum reda kekagetan para tentara Inggris yang tak menduga mereka kembali dikejutkan dengan puluhan prajurit RPKAD yang dengan gagah berani masuk menerjang ke dalam pos.
Malam itu satu diantara pasukan terbaik di dunia ini tak menduga bakal mendapat serangan jarak dekat dari tentara baret merah Kopassus.

Malam itu jumlah pasukan yang ada di pos hanya sekitar 34 orang, prajurit lain tengah berpatroli.
Diantara yang terbunuh dalam pertempuran jarak dekat yang brutal tersebut adalah seorang anggota SAS.
Ini adalah korban SAS pertama yang tewas ditangan tentara dari ASEAN.
Dalam pertempuran tersebut, 9 orang prajurit SAS tewas, dan Kopassus kehilangan 2 orang prajurit.
2. Tentara Gurkha Nepal
Pasukan Gurkha berasal dari Nepal diturunkan Inggris untuk membantu Malaysia yang saat itu tengah berkonfrontasi dengan Indonesia dalam Operasi Dwikora.

Pertempuran langsung antara Kopassus dan Gurkha terjadi di Sakilkilo pada Juli 1964. Sebanyak 20 orang Gurkha tewas namun tidak ada satupun korban jatuh di pasukan Indonesia.
3. Korps Mariniers Belanda
Pada Operasi Trikora dalam rangka merebut Irian Barat Kopassus berhadapan dengan pasukan baret hitam angkatan laut Belanda.
Selama konflik ini, AL Belanda sempat mengirimkan gugus tugas yang meliputi kapal induk pesawat kelas Colossus Hr. Ms. Karel Doorman (R81) untuk menggetarkan kekuatan AL Indonesia.
Baca Juga:
Kondisi Keluarga Zumi Zola Jelang Vonis, Istri Harus Banting Tulang Hingga Ditinggal Sang Ayah
Kompak Pakai Gucci, Harga Busana BTS di Melon Music Awards (MMA) 2018 Bikin Ngiler!
Video:Heboh Pernikahan Beda Usia, Bermula dari Pijat, Akhirnya Nenek Fatimah dan Eko Menikah
Korps Mariniers memiliki kemampuan tempur yang mumpuni karena juga pernah berhadapan dengan Jerman di Perang Dunia.
Namun akhirnya Irian Barat berhasil menjadi bagian dari NKRI.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON JUGA VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: