Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Kenali Tanda-tanda Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Ada sejarah Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember. Kenali juga tentang penyakit HIV/AIDS serta makna lambang AIDS.

Editor: Duanto AS
kompas.com
Hari AIDS Sedunia 1 Desember. Kenali tanda-tanda penyakit paling mematikan di dunia. 

Ada sejarah Hari AIDS Sedunia. Kenali juga tentang penyakit AIDS atau penyakit HIV/AIDS serta makna lambang AIDS.

TRIBUNJAMBI.COM - Yuk, kenali sejarah Hari AIDS Sedunia. Kenali juga tentang penyakit AIDS atau penyakit HIV/AIDS.

Hari AIDS Sedunia selalu diperingati setiap 1 Desember.

Hari AIDS Sedunia pada Sabtu 1 Desember 2018 merupakan peringatan Hari AIDS ke-29.

Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan James W Bunn dan Thomas Netter pada Agustus 1987.

Ada sejarah Hari AIDS Sedunia. Kenali juga tentang penyakit AIDS atau penyakit HIV/AIDS serta makna lambang AIDS.

Berikut selengkapnya yang dikutip dari Tribun-Timur.com, Wikipedia dan berbagai sumber:

1. Sejarah hari AIDS

AIDS pertama kali dicetuskan Agustus 1987 oleh James W Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss.

Baca Juga:

Sosok Ratu Munawaroh Ibu Tiri Zumi Zola yang Tak Henti-hentinya Menangisi Wafatnya Zulkifli Nurdin

UPDATE TERBARU BKN 260 Instansi Rilis Pengumuman Hasil SKD CPNS 2018, Cek Lewat Link Ini

Ramalan Zodiak Sabtu 1 Desember 2018, Banyak Hal Mengejutkan di Akhir Tahun

Kisah Maria Walanda Maramis yang Tak Gentar Mengajar Kaum Wanita Meski Diancam Belanda

Mereka menyajikan ide mereka kepada Dr Jonathan Mann, Direktur Program AIDS Global (kini dikenal UNAIDS).

Dr Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.

Bunn, yang sebelumnya bekerja sebagai reporter yang meliput epidemi ini untuk PIX-TV di San Francisco, bersama-sama Nansy Saslow, juga memikirkan dan memulai AIDS Lifeline.

Sebuah kampanye penyadaran masyarakat dan pendidikan kesehatan yang disindikasikan ke berbagai stasiun televisi (TV) di Amerika Serikat (AS).

Pada 18 Juni 1996, AIDS Lifeline memperoleh penghargaan Presidential Citation for Private Sector Initiatives yang diserahkan Presiden Ronald Reagan.

Bunn kemudian diminta bergabung dengan Dr Mann untuk membantu menciptakan program AIDS Global.

Bunn menerimanya dan diangkat sebagai petugas informasi umum pertama untuk program AIDS Global.

Bersama-sama Netter, dia menciptakan, merancang, dan mengimplementasikan peringatan Hari AIDS Sedunia pertama.

Petugas kesehatan melakukan Test HIV Sukarela secara gratis yang diselenggarakan di lingkup Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Senin (5/12/2016).

Kegiatan gerakan seribu (G-1000) warga masyarakat tes HIV sukarela (VCT) yang dihadiri oleh Wakil Gubernur, Agus Arifin Nu'mang dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia 2016 dengan tema
Petugas kesehatan melakukan Test HIV Sukarela secara gratis yang diselenggarakan di lingkup Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Senin (5/12/2016) lalu. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)
2. Kampanye AIDS Sedunia

Program bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) akhirnya mulai bekerja pada 1996 dan mengambil alih perencanaan dan promosi Hari AIDS Sedunia.

Bukannya memusatkan perhatian pada satu hari saja, UNAIDS menciptakan Kampanye AIDS Sedunia pada 1997 untuk melakukan komunikasi, pencegahan, dan pendidikan sepanjang tahun.

3. Organisasi independen

Pada dua tahun pertama, tema Hari AIDS Sedunia dipusatkan pada anak-anak dan orang muda.

Tema ini dikiritk tajam karena mengabaikan kenyataan bahwa orang dari usia berapapun dapat terinfeksi HIV dan menderita AIDS.

Tetapi tema ini mengarahkan perhatian kepada epidemi HIV/AIDS, menolong mengangkat stigma sekitar penyakit ini.

Selain itu membantu meningkatkan pengakuan akan masalahnya sebagai sebuah penyakit keluarga.

Pada 2004, Kampanye AIDS Sedunia menjadi organisasi independen.

4. Tema berbeda setiap tahunnya

UNAIDS memimpin kampanye Hari Aids Sedunia sejak dibentuknya organisasi hari aids sedunia.

Sejak dibentuk hingga tahun 20114, UNAIDS memilih tema-tema tahunan melalui konsultasi dengan organisasi-organisasi kesehatan global lainnya.

ilustrasi
ilustrasi (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Namun, sejak tahun 2008, tema hari aids sedunia dipilih oleh komite Pengarah Global Kampanye Hari AIDS Sedunia setelah melalui konsultasi yang luas dengan banyak pihak, organisasi, dan lembaga-lembaga pemerintah yang terlibat dalam pencegahan dan perawatan korban HIV/AID.

Hari AIDS Sedunia dari 2005 hingga 2010, temanya adalah "Hentikan AIDS, Jaga Janjinya" dengan sebuah sub-tema tahunan.

5. Sejarah lambang AIDS

Pita merah menjadi lambang yang selalu dijadikan simbol kepedulian. Simbol pita merah digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS.

Pita ini menjadi simbol keprihatinan kepada orang-orang yang terkena HIV/AIDS.

Asal mula pita ini dari sekelompok seniman yang peduli terhadap AIDS di New York pada tahun 1991.

Mereka menentukan simbol pita merah untuk mempersatukan dunia agar peduli terhadap penyebaran aids.

Selain itu, pita ini juga melambangkan darah, gairah untuk hidup, dan melawan penyakit.

6. Tentang Penyakit HIV/ AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.

Atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.

Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.

Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.

Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit.

AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia.

Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981.

Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah.

AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570 ribu jiwa di antaranya adalah anak-anak.

Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan kekuatan sumber daya manusia di sana.

Perawatan antiretrovirus sesungguhnya dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.

Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS, umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya.

Kadang-kadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA).(*)

FOLLOW IG TRIBUN JAMBI:

Cara Menukarkan Uang Kertas Rupiah Pecahan Lama, Ingat Ini Batas Waktunya

Kopassus Buktikan Hinaan Media Thailand Salah Soal Sedang Piknik di Aksi Pembebasan Pesawat Garuda

FOTO-FOTO Anak-anak Zumi Zola, Sherrin Tharia dan Ratu Munawaroh Menangis di Atas Peti Jenazah

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved